Mohon tunggu...
hanif sofyan
hanif sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penulis tanpa buku

booklover, penulis the dark years-hans

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menjaga Jejak Sejarah Kolonial Di Aceh Dengan Kebijakan Ramah Sejarah

3 Desember 2023   09:13 Diperbarui: 9 Desember 2023   16:45 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
benteng indrapatra aceh sumber gambar disbudpar aceh

Data tersebut harus dilengkapi dengan teknologi yang memudahkan dapat diakses oleh komponen pengambil kebijakan lainnya agar dapat dmanfaatkan lebih luas untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan--khususnya tentang  arsitektur.

Melakukan kolaborasi dengan Parapihak,  yang memiliki komitmen dalam penjagaan situs sejarah, termasuk  dengan melibatkan komunitas lokal, ahli sejarah, dan pihak-pihak terkait dalam proses pengambilan keputusan revitalisasi. Kolaborasi dengan pihak swasta dan lembaga non-pemerintah untuk mendukung proyek revitalisasi.

Pelibatan ini penting agar Pemerintah mendapat masukan terkait sistem revitaliasasi yang harus dilakukan tanpa merusak situs sejarahnya. Dalam kasus hilangnya bagian-bagian dari situs yang sedang di renovasi menunjukkan kurangnya koordinasi antarpihak yang berkomitmen dan bertanggungjawab atas proyek tersebut.

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Mengapa hal ini penting, seperti temuan kasus lokasi situs sejarah yang tumpang tindih dengan pengembangan usaha masarakat, pembangunan permukiman. 

Mengembangkan program pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang sejarah dan nilai-nilai budaya yang terkandung di situs tersebut menjadi sangat penting. Agar masyarakat juga turut menjaga dan merawat situs yang ada dengan pemahaman yang semakin baik atas situs sejarah.

Termasuk dengan melibatkan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk memastikan pengetahuan tentang sejarah lokal agar informasinya dapat diketahui oleh masyarakat luas.

Pengelolaan Wisata yang Berkelanjutan: Dengan berbagai ciri khas destinasi wisata yang dimiliki oleh setiap daerah, seperti wisata spiritual di Aceh, dimana situs sejarah yang umum ditemukan juga berkaitan dengan kesejarahan terkait kerajaan Aceh Darussalam,.

Perlu dikembangkan rencana pengelolaan wisata yang berkelanjutan untuk melibatkan wisatawan tanpa merusak situs sejarah.
Menetapkan batasan kunjungan harian dan memastikan fasilitas pendukung (seperti toilet dan tempat sampah) tersedia dengan baik. 

Hal-hal ini sering diabaikan dan selain merusak pemandangan juga menyebabkan mindset masyarakat untuk menjaga situs juga turut berkurang. PEmeliharaan yang baik akan menciptakan pola pikir yang dapat mendukung upaya kita menjaga kelestarian.

Pengembangan Infrastruktur Pendukung: Membangun infrastruktur pendukung, seperti jalanan, parkir, dan sarana transportasi, untuk memudahkan akses ke situs sejarah. Memastikan bahwa fasilitas ini dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Persoalan ini banyak menjadi kendala, dalam pengembangan situs sejarah, meskipun seolah tidak menjadi bagian secara langsung namun dapat ebrpengaruh pada animo masyarakat yang ingin mengunjungi lokasi wisata sejarah tersebut, namun karena kendala-kendal tersebut dapat menjadi triger menurunnya minat pengunjung mendatangi lokasi wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun