Kementerian Kesehatan atau Kemenkes langsung menerapkan teknologi pelepasan nyamuk Wolbachia, di lima kota di Tanah Air, yaitu Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).
Legalitas pendukungnya juga lengkap, lewat Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan DBD.
Karena upaya penanggulangan DBD dengan teknologi Wolbachia yang baru dan masih awam dipahami oleh masyarakat, sehingga wajar jika menuai ragam tanggapan di kalangan publik dan juga para peneliti, bahkan jika tidak direspon secara baik akan berkembang terus menjadi disinformasi terutama di media sosial atau medsos.Â
Sehingga Pemerintah tentu harus meresponnya, dengan baik karena telah menjadi salah satu strategi penanganan kasus DBD di Indonesia.
Tapi bagaimana cara merespon balik masyarakat yang mendapat disinformasi dan hoaks soal nyamuk wolbachia?. Tentu saja melalui sosialisasi yang masif, edukasi di semua lini masyarakat, melalui dunia pendidikan, dan tetap fokus serta konsisten menjalankan pemeriksaan jentik nyamuk (PJN) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah secara rutin, yakni dua kali dalam sepekan.Â
Upaya pencegahan wabah DBD tetap dengan melakukan PSN 3M Plus. Antara lain menguras penampungan air, menutup penampungan air, mendaur ulang barang bekas. Mengecek genangan air yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk dan Plus-nya yakni memelihara ikan jentik nyamuk, pakai obat anti nyamuk (seperti abate), menanam tanaman pengusir nyamuK (lavender atau sereh).Â
PERLU KALIAN TAU!
Abate ( Temephos ) adalah : Larvasida sangat kuat yang secara efektif mengontrol fase larva (jentik) nyamuk sebagai penyebar penyakit. Kelebihan Abate : Sangat efektif untuk mengendalikan semua jentik nyamuk pada dosis rendah. Petahanan pertama terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Pola Hidup Bersih dan Kampanye 3M Plus
Penting menjadi  perhatian kita justru kehadiran nyamuk wolbachia mestinya menjadi sahabat baru mengatasi persosalan endemik DBD di negara kita. Kita justru harus lebih optimis dalam menjalankan pola hidup bersih.
Meski  telah didukung dengan  kehadiran nyamuk Wolbachia dalam upaya kita yang paling serius mengatasi penyakit endemik yang telah menahun. Pada prinsipnya usaha untuk menjaga lingkungan dengan 3M Plus, tetaplah harus rutin dilakukan.Â
Bukan makin kendor lantaran tugas mengatasi nyamuk penyebar DBD sudah diambil alih oleh nyamuk Wolbachia. Justru kehadiran nyamuk wolbachia menjadi stimulan pendukung agar kita semakin peduli dengan kebersihan lingkungan.
Kita tak perlu merasa kuatir berlebihan, karena berdasarkan kajian yang dirilis oleh sumber Kompas.com, bahwa teknologi wolbachia telah melewati analisis risiko dari 2016-2020 oleh para peneliti Kementerian Riset dan Teknologi yang melibatkan 20 pakar dari berbagai bidang dan menghasilkan risiko yang dapat diabaikan.