Mohon tunggu...
hanif sofyan jr
hanif sofyan jr Mohon Tunggu... Freelancer - pegiat literasi

penyuka fotografi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Para Hacktivist Juga Punya Nurani!

16 November 2023   23:09 Diperbarui: 19 Juli 2024   18:41 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika televisi masih berwarna hitam putih, dan Indonesia baru punya satu stasiun televisi milik negara-Televisi Republik Indonesia-TVRI, satu-satunya sumber berita yang tidak pernah kurang adalah konflik Palestina dengan pencaplok wilayahnya-israel. 

Begitu Dunia Dalam Berita muncul yang tayang dari hari Senin sampai Jumat pukul 21.00 WIB dengan durasi 30 menit, apalagi yang diberitakan jika bukan kekerasan israel atas tanah jajahannya Palestina--acara ini dapat dianggap sebagai acara berita terpanjang di Indonesia dengan nama yang sama, sekaligus acara televisi terpanjang yang masih tayang dengan nama yang sama. Dan dengan berita yang sama dalam setiap kali siarannya.

Begitu jam berdentang sembilan kali, anak-anak biasanya bukan duduk di depan televisi, tapi justru kabur-dan akan kembali setengah jam kemudian saat film atau acara Manasuka  Siaran Niaga-acara iklan di putar. Mereka tahu, beritanya pastilah tentang konflik tanpa titik itu.

Anak-anak saja bosan, tapi PBB dan dunia nyatanya seperti tak pernah bosan- dan tidak pernah bisa serius memikirkan bagaimana solusi terbaiknya. Ada yang berargumen bahwa jika konflik itu berakhir justru pertanda kiamat?.

Saat ini eskalasi konflik kembali meledak-hingga sebulan penyerangan israel-telah jatuh korban lebih dari 10. 000 orang. Jika ada yang menganggap hal itu sebagai serangan pembalasan, jelas sudah sangat berlebihan. Sepertinya justru menjadi kesempatan untuk melakukan pembersihan etnis-genosida secara terang-terangan.

Barangkali ini salah satu aksi genosida yang paling brutal dan mencolok di abad ini.

Memancing Hacker Bereaksi

Kelompok hacker Internasional, Anonymous Global mengancam akan ikut turun gunung secara nekat jika Israel tidak menghentikan serangan terhadap Palestina. Kelompok hacker terbesar itu mengecam warga Israel untuk tidak tinggal diam atas kejahatan kemanusiaan pasukan IDF

Rasanya memang sulit melepaskan diri--tidak terlibat dalam konflik yang paling abadi ini. Jika bukan perasaan kemanusiaan yang ikut terkoyak, solidaritas pun bisa ikut tumbuh. 

"Salam untuk warga dunia, kami Anonymous Global. Dan kami punya pesan untuk Pemerintah Israel dan Benjamin Netanyahu," kata mereka dikutip dari Doha News, Selasa 14 November 2023.  Mereka menyebut telah mengawasi kekejaman Israel dalam bentuk hujan bom yang menyebabkan kehancuran masif.

"Ribuan nyawa sipil hilang, termasuk sedikitnya 4.000 anak-anak, dan juga korban luka," kata mereka. "Suara kalian punya kekuatan membawa perubahan positif dan mampu menyelamatkan banyak nyawa. Jangan hanya duduk diam dan melihat kekejaman pemerintah kalian. 

Bangkit dan bergabunglah menyerukan keadilan dan perdamaian," lanjut mereka. Kelompok peretas yang banyak melakukan serangan siber ini juga memberi peringatan pada pemerintah Israel. "Kami tak akan diam hingga keadilan diberikan. Kami adalah Anonymous. Kami tidak memaafkan. Kami tidak melupakan. Tunggulah kami," lanjut mereka.

Serangan israel di jalur Gaza, Palestina yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, bahkan kini semakin masif menargetkan serangan ke sejumlah rumah sakit di Gaza.  Mereka bahkan menargetkan  serangan ke Unit Pelayanan Intensif (ICU).  

Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan, 20 dari 35 rumah sakit di Gaza sudah tidak beroperasi sejak 7 Oktober karena serangan Israel dan kekurangan bahan bakar. Hujan bom dan serangan darat yang dilakukan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 11 ribu korban, dengan lebih dari separuhnya anak dan perempuan. Sedangkan korban di pihak Israel sekitar 1.200 jiwa.

Membaca ulasan Barack Obama di Medium--tentang sikap israel atas serangan Hamas, pembelaan diri--namun juga menuliskan bahwa tekanan-tekanan itu juga karena ada latar belakangnya. Obama menulis dengan sangat hati-hati, meskipun pembelaannya dia awal tulisan terasa menyakitkan. Terutama karena sikap israel yang makin membabi buta melakukan penyerangan yang tendensinya semakin dekat dengan genosida daripada pembelaan.

Sebagaimana disampaikan pimpinan PBB, Obama juga mengisyaratkan bahwa pembalasan ini sudah melampui batas. Bahwa  perang dalam apapun bentuknya tidak bisa dikendalikan jika pada akhirnya akan menyasar sipil

Maka korban sipil tidak bisa dihindarkan, seeprti apa yang bisa kita saksikan di banyak media meskipun israel berusaha membungkamnya.

Bahkan hacker saja merasa jengah dengan sikap arogansi israel dengan dukungan sekutu abadinya Amerika yang merasa jumawa atas sikap pembelaannya.

SEBAIKNYA KALIAN TAU!

Hactivisme atau hactivist; secara umum bisa diartikan sebagai perpaduan antara hacker dan aktivis. Orang-orang yang melakukan aktivitas hacktivisme biasa disebut Hacktivist. Istilah Hacktivisme mulai di kenal pada tahun 1994. Hactivisme pertama kali dikenalkan oleh grup yang bernama Cult of the Dead Cow (cDc).  

Dampakya apa

Memang tidak ada prediksi spesifik dampak apa yang mungkin ditimbulkan, namun tidak sedikit akan berpengaruh pada jaringan komunikasi, dan setidaknya akan menghambat pergerakan israel melakukan agresinya.

Will Thomas, peneliti intelijen ancaman dunia maya di Equinix Threat Analysis Center, menulis di postingan Twitternya bahwa peretas pro-Palestina telah menargetkan situs web pemerintah, layanan sipil, situs berita, lembaga keuangan, serta perusahaan telekomunikasi dan energi.

Beberapa kelompok peretas telah menargetkan situs-situs Israel dengan membanjirnya lalu lintas berbahaya menyusul serangan mendadak darat, laut, dan udara yang diluncurkan oleh kelompok militan Hamas pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu.

Bahkan seperti di beritakan Tech Crunch, Selasa (10/10/2023), Rob Joyce, direktur keamanan siber Badan Keamanan Nasional, menyatakan adanya serangan penolakan layanan (DDoS) dan perusakan situs web. Menyebabkan lebih dari 60 situs web dihapus karena serangan DDoS, dan lebih dari lima situs web dirusak pada hari Senin, 9 Oktober 2023.

Namun menurut pengamat intelijen, Lukasz Olejnik, seorang peneliti dan konsultan independen, kelompok hacktivist bukanlah satu-satunya yang aktif dalam konflik tersebut, karena operator layanan kejahatan dunia maya seperti DDoS-for-Hire atau Initial Access Brokers juga menawarkan layanan kepada mereka yang ingin menargetkan Israel atau Palestina dengan imbalan pembayaran. 

Artinya bahwa perang di internal hacker juga bisa muncul, tergantung seberapa besar taruhan uangnya--namun kita juga tidak bisa mengabaikan, bahwa tidak semua hacker tidak punya hati nurani (terkait konflik saat ini), sebagian mereka mungkin bekerja bukan pesanan, namun sebagai bentuk protes dan perlawanan atas arogansi israel.

Kelompok hacktivist biasa melancarkan serangan siber selama konflik bersenjata, seperti yang terjadi di Ukraina. Para peretas ini seringkali tidak memiliki kaitan dengan siapapun termasuk pemerintah mana pun, melainkan kelompok peretas yang bermotif politik dan terdesentralisasi, aktivitas mereka dapat mengganggu situs web dan layanan, namun, cakupannya jauh lebih terbatas dibandingkan aktivitas kelompok peretas negara. 

Tapi setidaknya membuat sebagian situs web milik israel lumpuh. Dan bukan tidak mungkin jika diabaikan, hacker akan bersungguh-sungguh melumpuhkan seluruh aktifitas jaringan komunikasi milik israel--yang bisa menganggu sistem pertahanan mereka. Ini adalah bentuk peringatan langsung atas tindakan israel yang mangabaikan kemanusiaan.

referensi; 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun