Allah SWT. berfirman:
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَاۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ٢٥٦
"Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Siapa yang dibunuh secara teraniaya, sungguh Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya. Akan tetapi, janganlah dia (walinya itu) melampaui batas dalam pembunuhan (kisas). Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan. " (Al-Baqarah : 256)
Paksaan atau intimidasi, termasuk dalam bentuk terorisme, sangatlah bertentangan dengan ajaran Islam.
Terorisme yang dilakukan dengan mengatasnamakan Islam telah merusak citra agama Islam di mata dunia. Banyak masyarakat lokal maupun global yang berpandanan bahwa Islam adalah agama yang mendukung kekerasan. Padahal, Islam adalah agama penuh kasih sayang yang menekankan kedamaian dan toleransi.
Rasulullah bersabda :
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
"Orang muslim (sejati) adalah seorang muslim dimana orang-orang muslim (yang lain) selamat dari lidah dan tangannya.." (Abu Daud no.
2122)
Untuk mengatasi dampak buruk terorisme dan mengembalikan citra Islam sebagai agama yang membawa kedamaian, diperlukan langkah-langkah yang berdasar pada ajaran Islam itu sendiri.
1. Pendidikan agama yang benar