Q.S AL HUJURAT : 11
Ayat ini erat kaitannya dengan ayat sebelumnya yang menjelaskan bahwa orang-orang mukmin adalah saudara yang menyatu dalam satu tubuh sesuai dengan hadis Nabi, jika salah satu bagian tubuh sakit maka bagian tubuh yang lain juga ikut merasakan sakit. Oleh karena itu, umat Islam dilarang melecehkan saudaranya yang beragama Islam, karena belum tentu yang menganiaya lebih baik dari yang dianiaya, mungkin yang diolok-olok akan lebih ikhlas amalnya dan hatinya akan lebih ikhlas. Lebih religius. Demikian pendapat para ulama.Â
Abdullah bin Mas'ud mengatakan "Bala" diungkapkan dengan kata-kata, jadi jika kamu mengejek seseorang seperti anjing, kamu harus takut bahwa Allah akan mengubahmu menjadi seekor anjing. Jadi Islam mengajarkan bahwa kita harus berhati-hati dengan tindakan kita dan kata-kata karena pada akhirnya akan merugikan kita.Â
Q.S AL HUJURAT : 12.Â
Kemampuan berbicara merupakan anugerah yang Allah berikan kepada umat manusia yang sangat berharga. Alat komunikasi ini memegang peranan penting dalam hubungan. Dengan kata-kata manis, kita akan mempunyai lebih banyak teman dan saudara. Namun setiap pembicaraan juga harus mempunyai niat dan tujuan yang jelas, tidak bertele-tele atau menimbulkan hal-hal negatif yang berujung pada ghibah, buthan, atau bahkan fitnah, yang sangat merugikan orang lain dan diri sendiri.Â
Ghibah berbicara tentang aib atau keburukan orang lain yang sebenarnya terjadi. Buthan menciptakan sesuatu yang tidak ada dengan berbohong dan mengarang. Fitnah adalah pencemaran nama baik yang melibatkan penghasutan sesuatu yang tidak ada untuk mencapai tujuan yang tercela. Seperti adu domba, iri hati, dll.Â
Ketiganya adalah perbuatan berdosa dan terkutuk, dan dilarang keras oleh agama. Siapa pun yang melakukan hal itu wajib bertaubat kepada Allah, berhenti melakukannya lagi, dan meminta maaf kepada orang yang dibicarakan (dalam hal ghibah, fitnah, dan buthan) karena ini menyangkut hablumminannas.Â
Allah memberi contoh bagi orang-orang yang suka mencemarkan nama baik orang lain, seperti orang-orang yang memakan daging saudaranya sendiri. Memang jika yang bersangkutan mengetahui pembicaraan tentang aibnya, maka akan melukai hati dan kehormatannya. Jadi kita harus menghindarinya sebisa mungkin
Q.S AL HUJURAT : 13.Â
Islam adalah agama yang manusiawi, dalam arti ajarannya sesuai dengan kecenderungan alamiah manusia sesuai dengan fitrahnya yang kekal (abadi). Salah satu sifat abadi adalah manusia akan selalu berbeda seiring berjalannya waktu. Hanya sikap orang saja yang berbeda dalam reaksinya. Apabila perbedaan diselesaikan dengan damai dan tanpa perselisihan maka hal itu merupakan rahmat dari Allah dan akan membawa kebahagiaan, namun jika diterima tanpa perselisihan dan permusuhan maka akan menjadi sumber akar penderitaan.Â
Islam juga mengajarkan bahwa hubungan harus dibangun berdasarkan prinsip keadilan sosial sehingga tidak terjadi kesenjangan besar yang dapat menimbulkan konflik antar saudara sesama muslim. Prinsip sosial tersebut diantaranya adalah :Â
1. Prinsip mengenal diri sendiri (ta'aruf). Belajar mengenali dan memahami diri sendiri akan memunculkan rasa empati, mengetahui bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain.Â
2. Prinsip persaudaraan (ukhuwah). Persaudaraan tersebut pada hakikatnya lahir dari kedekatan keturunan atau hubungan darah. Namun dalam perkembangannya, persaudaraan tidak selalu dikaitkan dengan satu nenek moyang yang sama. Hakikat persaudaraan adalah adanya keakrabandan kasih sayang yang membentuk sikap dan perilaku unik berupa kepeduliandan perhatianÂ
3. Prinsip gotong royong (ta'awun). Prinsip ini lahir dari kesadaran akan keterbatasan manusia dan kebutuhan hidup untuk orang lain, karena manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiriÂ
4. Prinsip toleransi (tasamuh). Sikap terbuka terhadap prinsip yang dipertahankan atau diterapkan orang lain tanpa mengorbankan prinsip diri sendiri. Islam menganjurkan pengikutnya untuk bekerjasama dalam berbagai aspek kehidupan dengan siapapun, termasuk agama lain, selama kerjasama tersebut bermanfaat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai hak yang sama, terlepas dari apakah mereka laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, dan dari berbagai etnis,ras atau bahasa. Dengan demikian akan tercipta kehidupan yang damai, sejahtera, berkeadilan, sejahtera dan sejahtera.Â
Kesimpulannya, nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam Al-qur’an surat Al-Hujurat ayat 11-13 yaitu:Â
-) pada ayat 11 surat Al-Hujurat ini terdapat beberapa nilai pendidikan karakter yaitu larangan memperolok-olok, mengejek, menghina, bahkan merendahan diri orang lain, dan selain itu dalam ayat ini juga terdapat perintah untuk bertobat.
-) Pada ayat 12 surat Al-Hujurat ini nilai pendidikan karakter yang terdapat di dalamnya masih bersifat larangan yaitu larangan berprasangka, mencari-cari kesalahan, berbuat fitnah, ghibah, dan buthan.
-) pada ayat 13 surat Al-Hujurat ini terdapat nilai pendidikan karakter yaitu at-taaruf (saling kenal-mengenal), ukhuwah (persaudaraan), tasamuh (gotong royong), dan ta'awun (toleransi)
Sekian dari penulis, semoga bermanfaat. Barakallah fiikum..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H