Mohon tunggu...
Hanif Rangga
Hanif Rangga Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Psikolog Candidate

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kunamai Engkau Pinus

3 Maret 2012   16:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:33 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

empayannya belum penuh, maka gadis itu kembali lagi untuk menimba air alangkah terkejutnya ketika dia pergi, ia melihat tiga orang pemuda mengambil air untuk membasuh wajahnya ~ prasetyo

Saat ini aku belum menemukan banyak cara untuk mencintaimu

cukup aku tahu, kalau aku punya perasaan itu

tapi tahukah engkau sayangku, aku mencintai rasa yang membuncah dalam diriku

bukan sosok yang hadir di mataku, maaf sayangku

mungkin inilah sensasi dan aku senang perasaan ini kutujukan untukmu

Engkau yang kunamai pinus tak sedikitpun meminta jawab, mengapa pinus??

sedangkan orang-orang disekitarku menimbang-nimbanya dengan pemahaman mereka

aku tahu pinusku, kata sayang seperti obat yang meberi efek over dosis aku takut nantinya hanya akan melukaimu, jika memberimu itu

mungkin aku terlalu konservatif mengenai perasaanku, resiko yang harus kuterima

Maafkan aku kalau aku tak bisa memberikan apapun untukmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun