Pada tahun 2020 bulan Maret tanggal 02 Bapak Jokowidodo sudah mengumumkan pemberitahuan kepada masyarakat Indonesia kalau penyakit atau virus Covid-19 sudah memasuki negara Indonesia, penyebab awal masuknya Virus Covid-19 bermula
KASUS PERTAMA
14 Februari: NT (Nama Samaran) mengikuti acara pesta dansa dengan peserta multinasional, termasuk Jepang. Ketika kembali ke domisilinya (Malaysia), warga negara Jepang tersebut positif mengidap COVID-19.
- 16 Februari: Selang dua hari setelah itu, NT mengalami batuk, sesak, dan demam selama kurun waktu 10 hari.
- 26 Februari: Untuk mengatasi keluhannya NT berobat ke RS Mitra Depok. Di sana dokter mendiagnosis NT mengidap Bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. NT ditetapkan sebagai suspect virus corona Wuhan, dengan riwayat kontak kasus positif COVID-19.
- 29 Februari: NT dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, meski keadaanya sudah membaik (tidak demam, masih batuk). Lalu,
- Pada 1 Maret: Dokter mengambil spesimen berupa nasofaring, orofaring, serum, dan sputum. Sampel ini, kemudian dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Pengambilan Bronchoalveolar lavage (BAL) akan dikirim kemudian. Kasus yang dialami NT masuk dalam kategori pengawasan.
KASUS KEDUA
- 20 Februari: MD berkontak dengan anaknya NT yang diduga mengidap COVID-19.
- 22 Februari: Dua hari setelahnya, MD menunjukkan gejala infeksi virus corona. Ia juga berobat ke RS Mitra Depok dengan dengan diagnosis tifoid dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). MD diduga mengidap COVID-19.
- 29 Februari: Beserta anaknya NT, mereka dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.
- 1 Maret: Prosedurnya sama dengan NT, dokter mengambil spesimen berupa nasofaring, orofaring, serum, dan sputum. Sampel ini kemudian dikirim ke Litbangkes. Kasus MD masuk dalam kategori pengawasan.
Dengan Kasus hal ini yang menyebabkan Virus Covid-19 menjadi Pandemi dan dengan pola hidup yang sangat berbeda sekarang ini kita harus bisa menyesuaikan keadaan yang ada, seperti
Membiasakan Menjalani kehidupan yang sehat contohnya mencuci tangan, menjaga jarak 1 meter dengan orang lain, memakai masker, menggunakan Handsanitizer, Luangkan waktu untuk berolahraga dan mengkonsumsi makanan atau minuman yang sehat agar ketahanan diri kita semakin meningkat dan dapat mencegah dari Terinveksinya Virus Covid-19 yang sedang marak sekarang ini.
Dari paparan yang sudah dijelaskan di atas , itu hanya bagian dari segi kesehatan ilmu Medis atau secara Sains , tetapi ada juga metode penyembuhan yang berupa dari segi Psikologis untuk bisa mencegah terjadinya kepanikan massal , karna diri manusia tidak hanya membutuhkan kesehatan secara medis saja tetapi membutuhkan kesehatan secara mental atau psikologis.
Cara pencegahan yang bisa dilakukan oleh orang-orang dari segi Psikologis terdapat beberapa hal  seperti:
- Lebih Bijak memilah informasi yang didapati
- Habiskan Waktu Bersama keluarga lebih banyak
- Bercerita keluh kesah kepada orang-orang yang dipercayai
- Lakukan hobi yang kalian sukai seperti main game, olahraga, memasak hingga beres-beres
Tetapi tidak hanya dari hal segi kesehatan medis dan mental saja untuk bisa bertahan dari Pandemi Covid-19 ini. Dalam hal agama (Spiritual) pun bisa menjadi factor utama untuk bisa melawan atau bertahan di era pandemic ini , dalam beberapa hal masyarakat bisa melakukannya didalam rumah seperti:
- Memperbanyak dalam menjalani Ibadah didalam rumah
- Mengadakan pengajian rutin khusus didalam rumah Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H