Pembangunan Sustainable (Pembangunan Berkelanjutan)
Pembangunan berkelanjutan (Sustainable development) merupakan aktivitas memanfaatkan seluruh sumber daya, guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang dasar pelaksanaan pembangunannya merupakan upaya memelihara keseimbangan antara lingkungan alami (sumber daya alam hayati dan nonhayati) dan lingkungan binaan (sumber daya manusia dan buatan) sehingga sifat interaksi dan interpendensi antar keduanya tetap selaras dan seimbang.
Pembangunan sustainable merupakan pembangunan yang dilakukan guna pemenuhan kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kebutuhan untuk generasi yang akan datang. Dalam pembangunan yang sustainable, ada tiga aspek yang tumbuh bersamaan, yaitu aspek lingkungan, aspek sosial dan aspek ekonomi, yang ketiganya saling berinteraksi satu sama lain.
Penerapan pembangunan sustainable merupakan salah satu upaya dalam mengatasi dan mengurangi masalah kerusakan lingkungan. Seperti kita ketahui, bahwa banyaknya masalah yang terkait dengan lingkungan hidup erat kaitannya dengan pembangunan. Masalah tersebut timbul akibat proses pembangunan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan hidup.
Di era otonomi sekarang ini, kecenderungan permasalahan lingkungan hidup semakin bertambah kompleks. di mana tiap daerah ingin meningkatkan pendapatan asli daerahnya dengan melakukan eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan aspek lingkungan hidup dengan semestinya. Akibatnya, terjadi kemerosotan kualitas lingkungan yang di ikuti dengan timbulnya bencana alam.
Tiga Alasan Utama Mengapa Pembangunan Harus Sustainable
Menurut Ahmad Fauzi (2004) alasan mengapa pembangunan harus disebut sebagai pembangunan berkelanjutan adalah:
Alasan Moral
Generasi saat ini menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan sehingga secara moral mereka perlu untuk memperhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk generasi mendatang, sebagaimana generasi sebelumnya melakukan hal yang sama untuk generasi sekarang.
Kewajiban moral tersebut dilakukan dengan tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang dapat merusak lingkungan, sehingga generasi yang akan datang tidak mempunyai kesempatan menikmati sumber daya alam yang ada.
Alasan Ekologi
Bumi memiliki banyak sekali jenis-jenis mahkluk hidup, mulai dari tumbuhan, hewan hingga organisme sederhana seperti jamur, bakteri dan amuba. Yang semuanya hidup saling bergantungan. Masing-masing hidup berdampingan dan saling ketergantungan. Tentunya kita sudah paham konsep ekosistem dan rantai makanan. Di mana keduanya menunjukan ketergantungan mahkluk hidup satu dengan mahkluk hidup lainnya.
Pembangunan yang sustainable harus menjadikan ekologi sebagai alasan yang penting karena ekologi memiliki nilai yang sangat penting oleh karenanya aktivitas pembangunan semestinya tidak di arahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan semata yang pada akhirnya dapat mengancam fungsi ekologi.
Alasan Ekonomi
Alasan ekonomi masih menjadi perdebatan karena masih belum diketahui apakah aktivitas ekonomi yang terjadi selama ini sudah atau belum memenuhi kriteria berkelanjutan. Seperti kita ketahui bahwa ruang lingkup ekonomi berkelanjutan sendiri cukup kompleks, sehingga seringnya sustainable dari sisi ekonomi hanya dibatasi pada pengukuran kesejahteraan antar generasi.
Konsep Pembangunan Sustainable
Pembangunan yang sustainable adalah upaya menjamin generasi mendatang masih dapat dan bisa memanfaatkan sumber daya alam. Pembangunan yang berjalan tanpa merusak dan menghabiskan sumber daya alam dengan sistem yang berjalan terus.
Konsep pembangunan sustainable lahir setelah lingkungan hidup di bumi mengalami degredasi atau kerusakan dengan cepat sejak tahun enam puluhan. Konsep ini ingin memberikan solusi dari dua hal yang dipertentangkan, yaitu keinginan melaksanakan pembangunan serta mencegah kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan.
Fenomena degredasi lingkungan hidup pertama kali dibicarakan pertama kali pada tahun 1972 oleh beberapa kepala negara dalam pertemuan di Stockholm, Swedia. Pertemuan ini menghasilkan keputusan pembentukan lembaga-lembaga pemerintah dan non-pemerintah di beberapa negara yang bertugas melestarikan lingkungan hidup.
tahun 1987,komisi dunia untuk lingkungan hidup mengenalkan konsep pembangunan berkelanjutan ( sustainable development) daan dan diadopsi oleh sebagian negara di dunia.
Konferensi Tingkat Tinggi Pembangunan Berkelanjutan (World Summiton Sustainable Development) pada tahun 1992 yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil membahas masalah lingkungan dan menghasilkan konsep pembangunan berkelanjutan yang tersusun dalam Agenda 21, yaitu suatu rencana global untuk pembangunan berkelanjutan yang dapat dijadikan panduan bagi negara-negara untuk melaksanakan;
1. Pembangunan berkelanjutan dan pembangunan ekonomi
2. Pemerintahan yang demokratis
3. Pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan.
Setelah konferensi di Rio de Janeiro, Konferensi Tingkat Tinggi Pembangunan Berkelanjutan diselenggarakan di Johannesburg, Afrika Selatan pada tahun 2002. Dan menghasilkan:
1. Deklarasi mengenai pembangunan berkelanjutan
2. Rencana pelaksanaan; a( Pemberantasan kemiskinan, b) perubahan pola konsumsi dan produksi, c) Proteksi dan mengelola sumber daya alam sebagai landasan pembangunan ekonomi dan sosial, d) Pembangunan berkelanjutan dalam pengembangan globalisasi, e) Kesehatan dan pembangunan berkelanjutan, f) Pembangunan berkelanjutan bagi negara berkepulauan kecil, g) Pembangunan bekelanjutan untuk Afrika, h) Pembangunan berkelanjutan untuk kawasan regional, i) Sarana untuk pelaksanaan perdagangan, keuangan, ahli teknologi, IPTEK, dan lain-lain, j) Kerangka kelembagaan pembangunan berkelanjutan.
3. Kesepakatan kerja sama antar peserta konferensi , khususnya mengenai air, energi, kesehatan, pertanian, dan keanekaragaman hayati.
Implementasi Pembangunan Sustainable
penerapan pembangunan berkelanjutan, bisa dimulai dari lingkup terkecil. Bisa dimulai dari kita sendiri. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam membantu program pembangunan sustainable
Adanya Peringatan Hari Bumi
Pembangunan Sustainable ditandai dengan adanya peringatan Hari Bumi yang dilaksanakan setiap tanggal 22 April. Pada tiap tahun temanya pun berbeda-beda, sesuai dengan isu hangat yang sedang terjadi, misalnya tahun 2021, mengusung tema "Restore Our Earth" atau "Kembalikan Bumi Kita", lalu pada tahun 2022 tema yang diusung adalah “Invest In Our Planet” atau “Berinvestasi di Planet Kita”. pada hai itu kita benar-benar melakukan aksi nyata dalam menjaga bumi kita.
Hemat penggunaan air
Hal kecil positif yang kita lakukan pasti membawa perubahan secara perlahan. Misalnya bijak menggunakan air. Mematikan keran air setelah mandi dan sikat gigi merupakan hal kecil namun berdampak besar, karena dengan begitu, kita tidak membuang-buang air.
Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Menurut data dari Environmental Protection Agency (EPA) kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dengan rata-rata 1.590 pon atu sekitar 721 kilogram per tahun dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi selama dua hari dalam satu minggu.
Reduce, Reuse, Recycle (Kurangi, Gunakan Kembali, Daur Ulang)
Mendaur ulang bisa mengurangi polusi? iya, contohlah seperti ini, jika sebuah perusahaan dengan 7.000 karyawan mendaur ulang semua limbah kertas yang telah dipakainya selama satu tahun, sama saja menghilangkan hampir 400 mobil dijalan lho, artinya polusi yang disebabkan mobil-mobil itu tentu berkurang.
Konsumsi sustainable foods (makanan berkelanjutan)
Apa itu sustainable food? Sustainable food artinya adalah memilih makanan dari petani yang bertujun untuk melestarikan sumber daya alam dan memberikan dampak seminimal mungkin pada lahan. Bisa dimulai dengan banyak mengkonsumsi makanan seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan. Serta mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan.
Karena menurut penelitian, produksi pangan dalam skala besar diperkirakan telah menyumbang sebanyak 25% dari emisi rumah kaca. Dengan mengkonsumsi sustainable foods, kita bisa mengurangi emisi efek rumah kaca.
Bawa tempat minum atau wadah makan dari rumah.
Menurut data dari United Nations Environment Programme (UNEP), orang-orang di seluruh dunia membeli 1 juta botol minum plastik setiap menit, dan menggunakan hingga 5 triliun kantong plastik sekali pakai setiap tahun. Dengan kita membawa wadah minum dan makan sendiri dari rumah, tentunya kita turut mengurangi sampah plastik yang kian hari semakin menghawatirkan.
AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan)
Industri yang ramah lingkungan selalu melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sebelum mendirikan pabrik, serta memiliki solusi untuk mengatasi masalah yang akan ditimbulkan oleh industri tersebut di kemudian hari.
Sebagai masyarakat yang hidup berdampingan dengan pabrik ataupun kawasan industri, penting bagi kita untuk melakukan pengawasan. Laporkan apabila kita menemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pabrik tersebut. Misalnya adanya limbah berbahaya, polusi yang disebabkan oleh industri tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H