Mohon tunggu...
Heznie Wulandari
Heznie Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Heznie Wulandari, S.Pd || Guru biasa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Daging Bebek Yang Menggugah Selera

25 Januari 2024   16:11 Diperbarui: 25 Januari 2024   17:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah tidak sih kalian datang ke sebuah tempat makan favorit, memesan menu dan ketika datang makanannya tidak seperti yang biasa kalian makan? Atau ketika memesan menu dengan nama kondimen tertentu didalamnya, namun saat datang ternyata kondimen tersebut nihil alias tidak ada? Kalau pernah sama lah kita.  Persis belum lama ini baru saja saya alami. Mengapa bisa sampai saya jadikan tulisan, karena se-tidak ikhlas itu saya, hehehe... 

Ini bukan tentang mereview makanan, tapi curahan isi hati yang masih mengganjal dihati, kok bisa-bisanya mereka melakukan ini pada saya. Padahal saya ini pecinta masakan rumah makan itu dan nyaris setiap sekali dalam satu bulan saya kesana demi si menu ini.

Ini tentang si bebek sambal mangga makanan favorit saya. Bagi yang pernah makan menu ini di rumah makan mana pun pasti sepakat bebek sambal mangga itu enaknya luar biasa. Saya rasa Kemenparekraf harus mendaftarkan menu ini ke badan internasional UNESCO agar menu khas Kota Madura ini mendunia layaknya daging rendang. Karena menurut saya daging bebek dengan bumbu berwarna hitam, dan dipadukan dengan sambal merah mentah diaduk dengan irisan mangga muda ini memang luar biasa nikmatnya.

Singkat cerita, pulang mengajar melipirlah saya  ke rumah makan tersebut, saya memesan menu utama yang memang dijadikan headline rumah makan tersebut lengkap dengan kerupuk emping. Untuk bebek tidak ada masalah, bebek goreng dengan bumbu hitamnya nikmat seperti biasa. Tapi yang jadi masalah saat itu adalah sambal yang diberikan itu benar-benar sedikiiiit sekali. Harga cabai setahu saya sedang berada di harga normal, tapi yang saya dapat ketika memesan adalah sambal layaknya sambal sisa-sisa ulekan. Benar-benar sedikit sekali. Pun tak ada kondimen mangga dalam sambal tersebut.

Tidak komplain tah bu? Ahh sejujurnya, saya ini tipe yang tidak suka komplain sana sini. Saya lebih suka komplain dibelakang, alias nggerendeng atau ngedumel sendiri, hehe... 

Balik lagi berbicara tentang menu bebek khas Madura. Kita pasti setuju kalau warung-warung gerobakan bebek khas Madura yang banyak kita jumpai pada saing  maupun malam hari ini sangat nikmat. Perpaduan daging bebek goreng disiram dengan bumbu hitam khasnya yang rasanya pedas gurih ini sangat cocok disajikan dengan nasi panas dan kondimen taburan bawang goreng ataupun kelapa serundeng. Apalagi dikombinasikan dengan berbagai macam sambal lain seperti sambal mangga, sambal ijo, sambal terasi maupun sambal korek. Sebenarnya walaupun tanpa sambal, nasi bebek khas Madura dengan bumbu hitamnya ini sudah sangat lezat. Namun untuk pecinta pedas seperti saya, memakan nasi bebek tanpa sambal itu seperti pergi keluar rumah tanpa membawa ponsel. iya, sepenting itu hehe.

Ah, iya satu lagi daftar menu yang  belum lama ini saya makan. Masih seputar per-bebek-an juga. Yang masuk daftar makan yang worth to buy. Nama menunya bebek asap bumbu hitam-nya Rojo Sambal milik  artis Raffi Ahmad yang salah satu cabangnya berada di Rawa Mangun. Aroma smoking dari daging bebek  yang potongannya besar dan bumbu hitam plus sambal pedasnya sangat menggugah selera. walaupun bumbu hitamnya bukan seperti khas nya nasi bebek Madura pada umumnya, namun rasanya cukup mengimbangi sambal dan daging bebek asapnya. Pantaslah artis sekelas Raffi Ahmad menginvestasikan uangnya pada restoran tersebut. Karena memang seenak itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun