Mohon tunggu...
Heznie Wulandari
Heznie Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Heznie Wulandari, S.Pd || Guru biasa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Masyarakat dalam Mencegah Kekerasan Domestik

20 Desember 2023   22:00 Diperbarui: 21 Desember 2023   07:31 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pixabay.com

Akhir-akhir ini kita dibuat kaget akan pemberitaan yang marak, baik di televisi maupun media sosial tentang kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang terdekatnya. 

Semakin miris setelah tahu pelakunya adalah orang tuanya sendiri. Sebagai orang dewasa, kadang tidak habis pikir, apa yang ada dipikiran pelaku sampai tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri. Kita tidak tahu alasan apa dibalik kekerasan yang dilakukan pelaku tersebut, tetapi apapun alasannya tentu saja kekerasan tidak dibenarkan. 

Disinilah peran kita sebagai masyarakat dibutuhkan, dimana kita seharusnya lebih peka akan keadaan sekitar. Kekerasan bukan hanya terjadi pada fisik, namun juga verbal. 

Kekerasan yang dilakukan bukan hanya tindakan fisik, namun termasuk juga kekerasan seksual. Pelaku kekerasanpun tidak musti ayah terhadap anaknya, kekerasan seorang Ibu terhadap anaknya pun tidak bisa kita pungkiri terjadi.

Tanda-tanda kekerasan yang patut kita ketahui

Sebenarnya, untuk melihat tanda-tanda kekerasan yang terjadi pada seseorang, khususnya anak-anak dapat dilihat dari beberapa tanda, yaitu:

  • Anak tidak betah dirumah

Sebagai masyarakat dewasa, kadang kita melihat anak-anak bermain disekitar rumah kita. Sesekali lihatlah apakah diantara mereka ada yang bermain sepanjang hari dan betah berlama-lama diluar rumah tanpa di cari oleh orang tuanya? Anak tersebut patut kita curigai mengalami kekerasan domestik. Karena anak yang tidak betah dirumah besar kemungkinan ada anggota keluarga yang berusaha dihindarinya.

  • Terlihat tidak terurus diantara saudara-saudaranya yang lain

Bila melihat tanda ini, kita harus curiga anak tersebut mengalami kekerasan domestik. Orang tua yang baik tentu tidak akan pilih-pilih dalam membagi kasih sayangnya terhadap anak. 

  • Terlihat ada lebam atau bekas kekerasan pada bagian tubuhnya

Tanda seperti ini sudah dapat dipastikan anak tersebut mengalami kekerasan domestik. Atau bila tidak ingin gegabah menyimpulkan, kita bisa mencari tahu terlebih dahulu dengan menanyakan  tanda kekerasan tersebut berasal dari mana. Bila anak tersebut diam dan berusaha menyembunyikan luka tersebut, dapat dipastikan anak tersebut benar-benar mengalami kekerasan domestik.

  • Lebih dekat dengan orang lain dari pada orang tuanya

Ketika seorang anak lebih dekat dengan orang lain dari pada orang tua nya, besar kemungkinan anak tersebut membutuhkan kasih sayang yang tidak diberikan orang tuanya. Inilah yang patut dipertanyakan, mengapa seorang anak tidak diberikan limpahan kasih sayang dari orang tuanya.

  • Terlihat takut ketika melihat atau dipanggil oleh orang terdekatnya.

Bila melihat tanda anak merasa takut ketika melihat atau dipanggil oleh orang tua atau orang terdekatnya, kita patut curiga bahwa anak tersebut mengalami kekerasan domestik

Lalu apa yang harus kita lakukan, ketika melihat tanda-tanda kekerasan di atas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun