Mohon tunggu...
Heznie Wulandari
Heznie Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Heznie Wulandari, S.Pd || Guru biasa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berdamai Dengan Rahim Retrofleksi

20 Desember 2023   14:12 Diperbarui: 22 Desember 2023   16:46 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rahim Retrofleksi

Mungkin beberapa orang masih awam dengan dua kata di atas. Rahim retrofleksi. Rahim retrofleksi atau yang sering disebut  rahim retro alias rahim terbalik adalah kondisi rahim  miring ke posisi belakang pada leher rahim (serviks). Pada kondisi ini posisi rahim mengarah pada usus besar, tulang belakang, hingga rektrum. 

Rahim terbalik adalah kondisi rahim abnormal pada wanita, karena normalnya  wanita memiliki rahim melengkung dengan posisi ke depan atau ke arah perut yang letaknya berada di atas kandung kemih. Walaupun bisa dikatakan tidak normal, kondisi ini tergolong umum karena 1 dari 5 wanita mengalaminya. Bahkan ada kemungkinan wanita yang mengalami rahim retrofleksi tidak menyadari kondisi ini,

Didiagnosa rahim retro oleh tukang urut

Saya adalah salah satu wanita yang sebelumnya tidak menyadari bahwasanya saya mengalami kondisi rahim retro.  Bermula dari ikhtiar kami dalam memiliki momongan yang menginjak usia pernikahan ke-3. Di usia pernikahan kami yang ke-3 ini kami mulai melalukan usaha memiliki momongan, tapi kami masih mengambil pengobatan alternatif dahulu sebelum melakukan pengobatan medis. Saat itu hampir semua rekan kerja saya dan suami menyarankan untuk melakukan pijit atau urut pada bagian perut saya. Karena banyak juga yang berhasil setelah dilakukan urut tersebut. Hampir semua saran dari teman saat itu saya lakukan,  seingat saya selama ikhtiar urut itu saya sudah tiga kali di urut oleh orang yang berbeda. Dari semuanya, diagnosa mereka adalah saya kecapekan, keputihan yang berlebih, dan alasan-alasan lainnya. Setelah melakukan beberapa kali urut dan tidak memberikan kabar yang baik, saya mulai kecewa dan memutuskan untuk ikhtiar seperti biasa yaitu jaga pola makan dan pola berhubungan saja. Namun belum sampai memtuskan untuk ikhtiar pengobatan medis. 

Singkatnya, saat itu ada salah satu rekan kerja baru, dia menyarankan saya untuk datang ke satu tukang urut yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Saya masih ingat, rumah tukang urut itu berada di Bekasi, dekat BKT yang mau ke arah marunda. Saya datang bersama suami, seperti urut pada umumnya, saya dipijit pada bagian perut. Dari sekian banyak diurut, baru kali ini saya merasakan sakit, sampai saat itu saya menggenggam erat tangan suami saya yang kebetulan ikut menemani.  seperti biasa juga, setelah urut saya meminta air doa, dan menanyakan kira-kira kondisi saya seperti apa. Lalu ibu tukang urut yang sudah paruh baya itu bilang kalau rahim saya terbalik, itulah yang menyebabkan saya kesulitan memiliki momongan.  

Mendengar vonis ibu tukang urut itu, saat itu saya kepikiran. Apakah yang dikatakan ibu tukang urut itu benar? Bagaimana ibu tukang urut itu bisa bicara seperti itu? saat itu tanda tanya besar mulai mengisi pikiran saya. Sayapun mulai searching mencari tahu apa rahim terbalik.  Dan sayapun mulai kehilangan semangat saat itu juga. Apa iya hal inilah yang membuat saya kesulitan dalam memiliki momongan, seperti yang dikatakan ibu tukang urut itu. 

Karena terus memikirkan ucapan ibu tukang urut itu, akhirnya setelah beberapa bulan kemudian saya memutuskn untuk memeriksakan kondisi saya ke salah satu Rumah sakit Ibu dan Anak  (saat itu) di Daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur. Saat itu usia pernikahan saya memasuki tahun ke-4. Saya bilang apa adanya ke dokter obygin wanita disana, kalau saya pernah di diagnosa rahim terbalik oleh tukang urut rahim. Dokter tersebut tertawa, dan mengatakan hebat juga ya ibu itu bisa  mendiagnosa kondisi rahim seseorang tanpa melakukan serangkaian tes. "Nanti kita buktikan saja ya, Bu bener tidaknya ucapan ibu tukang urut itu".  

Saat itu langkah yang pertama dilakukan adalah USG Transvaginal, untuk melihat ada tidaknya penyakit di area rahim saya. Alhamdulillah kista dan miom tidak ada. Namun begitu kagetnya saya ketika dokter tersebut memberitahu bahwa rahim saya memang berada pada posisi retro atau terbalik. Atau bahasa kedokterannya adalah Rahim retrofleksi. Langsung saat itu juga saya menangis. Saya bertanya pada dokter apakah rahim retro sulit untuk memiliki anak? Menurut penjelasan dokter tersebut, rahim retro bukan penyebab masalah kesuburan. Memang ada beberapa trik gaya berhubungan yang digunakan pasangan bagi wanita yang mempunyai rahim retro sehingga sperma yang keluar bisa tepat masuk ke dalam rahim sehingga terjadi pembuahan. Saat itu dokter hanya meresepkan saya beberapa vitamin untuk memperbesar sel telur saya saja dan menyarankan beberapa pantangan posisi saat berhubungan badan dengan suami. Karena ada beberapa 'posisi' yang menyebabkan sperma tidak mencapai tujuannya.

Sambil berkelakar dokter tersebut bilang, ternyata diagnosa ibu tukang urut itu benar adanya. Hebat lho dia, kata ibu dokter itu.

Gejala Rahim Retrofleksi

Setelah dokter memvalidasi bahwa rahim saya berada pada posisi retro, saya berusaha menerima kenyataan bahwa saya nantinya akan sulit memiliki anak. Kenyataan bahwa saya di diagnosa rahim retro hanya saya dan suami saya yang tahu. Saya benar-benar merahasiakan hal ini. Tidak ada satu orangpun yang kami beri tahu, bahkan kedua orang tua saya. juga orang tua suami. Saya pikir ini cukup saya dan suami yang tahu. Beberapa ada yang tahu saya habis berkunjung ke dokter kandungan dan menanyakan kondisi saya, namun selalu saya jawab "Kondisi saya baik-baik saja. Dokter bilang hanya disuruh lebih sabar lagi, dan tidak boleh kecapekan". begitu jawaban templete saya.  

Saya pikir, selama ini saya sudah di vonis apa saja oleh mereka, jadi biarlah mereka beranggapan sesuai pikiran mereka. Ada satu atasan saya dulu pernah mengatakan dengan entengnya bahwa saya mandul karena tak kunjung memiliki anak, ada teman-teman yang bilang saya ini penganut child free alias emang gak kepengin punya anak, karena style saya yang sepertinya menikmati sekali hidup tanpa anak ( FYI, saya memang dari luar terlihat enjoy menikmati hidup)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun