Mohon tunggu...
Hanif Nblfdllh
Hanif Nblfdllh Mohon Tunggu... Teknisi - mahasiswa

teknik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi dan Nilai Keberanian Jenderal Achmad Yani

5 Juli 2024   00:46 Diperbarui: 5 Juli 2024   00:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/30/090000669/jenderal-ahmad-yani-

Pendidikan Lanjutan dan Karier Internasional*

Yani juga memperluas pengetahuan dan kemampuannya dengan mengikuti pendidikan militer di luar negeri. Salah satu pendidikan yang diikutinya adalah di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Pendidikan ini membekalinya dengan strategi dan taktik militer modern.

 Peran sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat

Pada tahun 1962, Yani diangkat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat, menggantikan Jenderal Nasution. Dalam posisi ini, ia berperan penting dalam modernisasi Angkatan Darat dan memperkuat pertahanan nasional.

 Tragedi G30S dan Kematian

Pada 1 Oktober 1965, Jenderal Achmad Yani menjadi salah satu korban dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S), sebuah kudeta yang dilancarkan oleh kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai "Gerakan 30 September". Ia dibunuh di kediamannya dan jasadnya ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta.

 Penghargaan dan Warisan

Jenderal Achmad Yani dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi atas jasanya yang luar biasa dalam membela dan mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama jalan, gedung, dan fasilitas umum lainnya di berbagai kota di Indonesia.

Jenderal Achmad Yani dikenang sebagai sosok yang berani, disiplin, dan berintegritas tinggi. Warisannya dalam perjuangan kemerdekaan dan pertahanan negara tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa.

https://koran-jakarta.com/ 
https://koran-jakarta.com/ 
  Nilai-nilai Keberanian

1. Keberanian Melawan Penjajah : Achmad Yani dikenal karena perannya yang besar dalam melawan penjajah, terutama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda. Saat Belanda melancarkan Agresi Militer II pada tahun 1948, Yani memimpin pasukan dalam berbagai pertempuran penting, termasuk Pertempuran Lengkong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun