Mohon tunggu...
Abdullah Hanif
Abdullah Hanif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer | Novelis

Membaca, lalu berbagi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Novel "Tanah Para Bandit" Karya Tere Liye

27 April 2023   15:20 Diperbarui: 27 April 2023   15:30 13104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsur Ekstrinsik Buku

1. Latar Belakang Penulis

Siapa yang tidak kenal Tere Liye? Bang Darwis atau Tere Liye adalah penulis Novel paling produktif di Indonesia saat ini. Beberapa tahun belakangan, Tere Liye selalu menerbitkan Novel terbarunya. Tidak hanya satu novel, Tere Liye mampu menerbitkan tiga sampai empat novel dalam waktu satu tahun. Itulah alasan mengapa kamu akan selalu menemukan buku Tere Liye di banyak sudut dalam toko buku favoritmu.

Sampai artikel resensi ini dibuat, Tere Liye telah menerbitkan sekitar 64 buku. Baik buku Novel series, novel non series, serial anak nusantara, kumpulan cerpen, kumpulan kutipan, buku puisi sampai buku anak bergambar. Namun kebanyakan bukunya adalah Novel.

Beberapa karya Tere Liye juga telah diangkat ke layar lebar/ film. Sebut saja Film Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Beberapa penghargaan juga pernah diraihnya, salah satunya dalam IKAPI Award pada tahun 2016.

2. Nilai Sosial

Dari beberapa Novel Tere Liye yang telah saya selesaikan, saya dapati bahwa Tere Liye selalu menyisipkan nilai-nilai religious dan kekeluargaan dalam setiap tulisannya, termasuk di dalam Novel Tanah Para Bandit dan serial aksi lainnya sekalipun.

Meskipun tidak menjadi bahasan utama, namun nilai-nilai ini tetap terasa bagi setiap pembacanya.

Kelebihan Buku

  • Buku ini menceritakan kisahnya secara to the point dan tidak bertele-tele. Setiap halaman menjadi bagian penting dalam satu kesatuan buku.
  • Buku ini adalah 1 dari 7 serial aksi Tere Liye yang telah diterbitkan. Namun uniknya, buku-buku ini dapat dibaca secara acak dan terpisah (tidak harus berurutan).
  • Cover buku yang memiliki daya magis, menggambarkan kekuatan gelap yang membuat calon pembaca penasaran.
  • Tere Liye mampu menggambarkan situasi pertarungan hanya dalam bentuk tulisan (tanpa ilustrasi).
  • Seperti biasanya, di bagian akhir buku, Tere Liye kembali mengedukasi para pembaca dalam memerangi pembajakan buku yang telah merugikan banyak pihak.

Kekurangan Buku

  • Tidak adanya daftar isi di dalam buku. Hal ini menyulitkan sebagian pembaca dalam mencari halaman.

SEMOGA BERMANFAAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun