Halo pecinta literasi! Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan hasil resensi Novel yang berjudul Bidadari Berbisik karya penulis produktif Indonesia, Asma Nadia! Selamat menyimak!
Identitas Buku
- Judul Buku              : Bidadari Berbisik
- Penulis                  : Asma Nadia
- Jumlah Halaman        : 301 halaman
- Ukuran Buku            : 13,5 x 20,5 cm
- Penerbit                : Republika
- Kategori                : Fiksi
- Tahun Terbit            : 2020
- Harga Novel             : Rp 78.000 (Harga Normal P. Jawa)
Sinopsis Buku
Novel ini mengisahkan tentang dua perempuan kembar bernama Bidadari Ayuni dan Bidadari Ayuning. Mereka hidup dalam dua tubuh yang berbeda, namun seolah berada dalam satu jiwa.
Twintuition, ikatan batin bagi anak kembar yang terjahit kuat. Saat Ayuni dirundung dan menangis, Ning bisa mengalami demam tinggi dan tiba-tiba berkeringat, begitu pun sebaliknya.
Suatu ketika, Ayuni memutuskan pergi ke Jakarta, untuk bekerja sebagai seorang pengasuh anak di Rumah orang kaya.
Ayuni mendapatkan tawaran kerja tersebut dari sepupunya bernama Arik. Meskipun Arik juga warga Desa, ia jarang pulang Kampung, dan entah kerja apa di Kota.
Ning dan Ibunya sempat menolak kepergian Ayuni, namun Ayuni bersikukuh untuk tetap pergi dan berhasil meyakinkan saudara kembar dan ibunya itu.
Ayuni memiliki cita-cita untuk bisa membantu keuangan keluarganya dan memberangkatkan Ibundanya pergi haji.
Sesampainya di Jakarta, Ayuni dipertemukan dengan majikannya, seorang nyonya cantik bernama Nyonya Lili. Setelah pertemuan itu, Arik diberikan sejumlah uang dan pergi begitu saja.
Disinilah kisah pilu dimulai, Ayuni mendapatkan siksaan demi siksaan yang luar biasa. Pembantu yang lain pun hanya bisa diam.
Begitu pun dengan suami Nyonya Lili yang jarang pulang, dan sekalinya pulang ke Rumah, ia juga tidak banyak membantu.
Ayuni mencoba untuk menghubungi keluarganya demi meminta pertolongan, namun ia tak punya pulsa dan tak bisa keluar Rumah untuk membelinya.
Ayuni pun pernah berencana untuk melarikan diri bersama Mak Iin, salah satu pembantu Rumah Tangga di Rumah tersebut.
Namun nihil, mak Iin diusir dari Rumah dan Ayuni terus disiksa sampai akhirnya meninggal dunia.
Para Polisi pun datang setelah mendengar kabar kematian Ayuni. Dipimpin oleh Komandan Iman Arif, polisi mulai melakukan penyelidikan.
Nyonya Lili dan para pembantunya telah merencanakan sesuatu, agar kematian Ayuni seolah-olah kecelakaan, bukan pembunuhan.
Ning, saudara kembar Ayuni pun terus menerus merasakan hal-hal yang tak mengenakkan dalam jiwanya, twintuition bekerja.
Sampai akhirnya, kabar kematian Ayuni tiba dari sepucuk surat yang disampaikan via pos ke Desa.
Ning dan Ibunda menangis. Bahkan Ibundanya mulai sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia.
Ning pun memutuskan untuk berangkat ke Jakarta dan mencari tahu soal saudara kembarnya. Sebab jenazahnya tak kunjung datang ke Desa, karena Polisi pun tak tahu alamat Ayuni.
Namun, Ning memiliki rencana lain, ia tak hanya ingin mengetahui keberadaan jasad saudaranya saja, tetapi Ia juga ingin membongkar apa dan siapa yang membuat adiknya meninggal dunia.
Dengan informasi yang didapatkan dari seseorang, Ning mulai bekerja di Rumah Nyonya Lili sebagai pengasuh dengan penyamaran yang cukup baik, agar ia tak terlalu mirip dengan mendiang Ayuni.
Disinilah Ning bertemu dengan Komandan Iman Arif dan para penyelidik kasus kematian tersebut.
Ning juga memutuskan untuk membongkar dan membalas kematian saudara kembarnya. Apakah Ning akan  berhasil?
Jawabannya ada di Novel Bidadari Berbisik, selamat membaca!
Unsur Intrinsik Novel
1. Tema           : Cinta, Keluarga
2. Tokoh           :
Bidadari Ayuni (Tokoh Utama)
Bidadari Ayuning (Tokoh Utama)
Ibu (Orang tua Ayuni & Ning)
Arik (Sepupu Ayuni & Ning)
Mak Iin (Pembantu Rumah Tangga)
Nyonya Lili (Majikan)
Non Sisca (Anak Nyonya Lili)
Den Ivan (Anak Nyonya Lili)
Pak Edi (Security)
Mang Hamid (Sopir Nyonya Lili)
Onah (Pembantu Rumah Tangga)
Wati (Pembantu Rumah Tangga)
Iman Arif (Komandan Polisi)
3. Latar Tempat    : Tegal & Jakarta
4. Latar Waktu     : -
5. Alur             : Maju
6. Sudut pandang  : Orang ketiga
7. Gaya Bahasa    : Baku
8. Amanat         : Kejahatan dan keburukan, meskipun ditutup-tutupi akan tetap berdampak buruk dan menghancurkan pelakunya. Kejahatan dan keburukan, meskipun ditutup-tutupi, kebenaran dan kebaikan akan membongkar dan mengadilinya.
Unsur Ekstrinsik Buku
Latar Belakang Penulis
Asma Nadia adalah penulis best seller produktif di Indonesia. Sudah puluhan buku diterbitkan dalam bentuk Novel, kumpulan cerpen, dan non fiksi. Berbagai penghargaan di bidang kepenulisan telah diraihnya sejak lama.
Begitu juga dengan berbagai Novelnya yang telah banyak diangkat ke layar lebar, baik film maupun sinetron. Sebut saja film Surga yang Tak Dirindukan, Assalamu'alaikum Beijing, Umi Aminah, Rumah Tanpa Jendela, Emak ingin Naik Haji, Pesantren Impian, Jilbab Traveler-Love Sparks in Korea, dan Cinta Dua Kodi.
Adapun beberapa Novel yang dijadikan sinetron seperti Aisyah Putri -- Jilbab in Love, Catatan Hati Seorang Istri, Sakinah Bersamamu, dan Surga yang Tak Dirindukan The Series.
Kelebihan Buku
- Meskipun konflik utamanya cenderung klise, namun penulis mampu membuatnya tetap menarik. Seperti adanya konsep soal twintuition, dan cerita masa lalu Komandan Polisi Iman Arif.
- Terdapat nilai-nilai kekeluargaan dan religious yang sangat kental dalam Novel ini.
Kekurangan Buku
- Konflik diceritakan dengan sederhana dan cenderung klise. Dimana ada seorang pembantu Rumah Tangga yang datang dari desa, kemudian disiksa oleh majikannya.
- Terdapat beberapa tokoh yang hilang perannya di akhir cerita.
SEMOGA BERMANFAAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H