Mohon tunggu...
Hanif Margan
Hanif Margan Mohon Tunggu... Ahli Gizi - onyuenyue

NIM : 512018059

Selanjutnya

Tutup

Money

Hutan Karetan Mendiro

17 Juni 2020   20:23 Diperbarui: 17 Juni 2020   20:36 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hutan karet mendiro ini terletak di ungaran timur, kabupaten semarang. Di sepanjang hutan karet mendiro ini terdapat jalan yang menghubungkan antara perbatasan ungaran timur dan pringapus.

Tetapi kurangnya pencahayaan pada area ini membuat area ini sepi dan menjadi sarang begal pada malam hari. Padahal hutan ini sangat memiliki potensi yang besar untuk dijadikan tempat wisata alam yang sangat menarik dan menguntungkan bagi masyarakat sekitar.

Hutan karet mendiro ini memiliki luas sekitar 25hektar. Setelah saya telusuri dan menanya pada masyarakat setempat pohin karet yang terdapat disini adalah sepenuhnya asset milik kecamatan ungaran timur dan sebagian milik warga sekitar yang telah di beli.

Itu artinya kawasan ini dapat di gunakan sebagai destinasi wisata yang bagus serta masih tetap mempertahankan aktivitas bertani warga sebagai buruh karet.

Potensi yang dimiliki hutan karet mendiro ini salah satunya yaitu pemandangan pohon karet yang bagus dan tertata dengan rapi dapat di gunakan sebagai spot selfie serta kita bisa memandang kota semarang dari kejauhan di sini. Serta adanya jalan penghubung antara ungaran dan pringapus membuat tempat ini selalu ramai di lalui masyarakat luas pada pagi sampai dengan sore hari.

Tempat ini juga sudah ada beberapa penjual makanan untuk melayani para masyarakat yang ingin berhenti sejenak menikmati indahnya sore hari di hutan karet ini.

Kendala tempat ini apabila ingin di buka menjadi tempat wisata yaitu salah satunya adalah akses jalan yang masih rusak sebagian serta jalan yang tidak terlalu lebar seperti jalan raya. Selain itu rumput di sekitar kawasan hutan yang masih menjulang tinggi seperti tidak diurus oleh pemiliknya.

Sedangkan masalah keamanan, terkait keselamatan wisatawan baik karena kemungkinan terjadinya kecelakaan, keributan maupun pencurian. Kendala lain dalam pengembangan wisata alam adalah kurangnya informasi mengenai wisata alam yang diterima masyarakat. Untuk itu, upaya pemasaran obyek wisata alam perlu dilakukan secara gencar dan berkesinambungan melalui berbagai media.

Strategi pengembangan menurut saya yang sangat cocok untuk obyek wisata ini yaitu pertama memperbaiki kondisi jalan yang sebagian masih rusak dan apabila dana yang ada lebih dari cukup dapat di gunakan untuk pelebaran jalan.

Kemudian menyediakan tempat untuk para penjual makanan. Kemudian untuk spot selfie di benahi dan di percantik agar saat orang melakukan foto akan lebih terlihat indah. Memotong dan merawat tumbuhan yang tidak berguna dan rumput yang sudah menjulan tinggi.

Pemanfaatan pariwisata alam harus dilakukan dengan kepedulian, komitmen dan tanggung jawab terhadap konservasi alam. Untuk itu, pemanfaatannya dilakukan dengan tidak mengubah fungsi kawasan, dan merusak bentang alam. Dilakukan di blok pemanfaatan.

Luas areal yang diizinkan untuk dibangun sarana wisata alam paling banyak 10% dari luas areal yang ditetapkan dalam izin. Kemudian, sarana wisata alam yang di bangun harus semi permanen dan bentuknya disesuaikan dengan arsitektur budaya setempat.

Kemudian untuk pengembangan selanjutnya yaitu melalui promosi di media social atau memberi tahu masyarakat sekita lainnya agar informasi cepat menyebar bahwa telah di bangun wisata alam baru yang sangat menarik dengan pemandangan alam yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun