Mohon tunggu...
hanif lutfillah
hanif lutfillah Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Mahasiswa

Hanif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stategi dan Teknik Bimbingan Belajar

17 November 2019   15:54 Diperbarui: 17 November 2019   15:58 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep Dasar Belajar

Dalam kegiatan pendidikan, guru memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan kecakapan dan kepribadian siswa. Melalui pendidikan, siswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan program akademik, tuntutan sosial dan tuntutan psikologis di lembaga pendidikan tempat ia mengembangkan dirinya. Dalam lembaga pendidikan, guru berupaya menstimulasi siswa agar potensinya berkembang seoptimal mungkin.

Menurut Abin Syamsuddin Makmun (1998) seorang guru ideal dapat bertugas dan berperan antara lain sebagai: (1) konservator (pemelihara) sistem nilai; (2) transmittor (penerus) sistem nilai tersebut pada sasaran didik; (3) transformator (penerjemah) sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadi dan perilakunya. Peran-peran tersebut diwujudkan melalui proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang Maha Pencipta).

Teori Belajar Penerapan teori belajar

Dalam proses pembelajaran sangat penting, karena: (1) dapat dijadikan rujukan untuk perancangan pengajaran, (2) menilai hasil-hasil yang telah dicapai untuk digunakan dalam ruang kelas, (3) mendiagnosa masalah-masalah dalam kelas, (4) menilai hasil-hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarkan teori-teori tertentu (M. Surya: 1996). Di bawah ini dipaparkan teori belajar menurut aliran Behaviorisme dan teori Gestalt.

Teori Behaviorisme

Aliran behaviorisme memandang bahwa terbentuknya tingkah laku diperoleh karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungan melalui hubungan stimulus (rangsangan) dengan respon (jawaban). Perubahan tingkah laku lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi lingkungan merupakan faktor yang paling dominan dalam proses terjadinya perubahan tingkah laku. Tokoh aliran behaviorisme antara lain Pavlov dengan teori Classical Conditioning serta Thorndike dan Skinner dengan teori Operant Conditioning.

a.Teori Classical Conditioning Menurut teori Classical Conditioning, respon (tingkahlaku baru) akan terjadi secara otomatis jika terdapat stimulus baru. Ivan Pavlov terkenal dengan percobaan terhadap seekor anjing untuk melihat asosiasi stimulus-respon (S-R bond). Anjing diberi stimulus berupa makanan, menyebabkan respon otomatis dengan keluarnya air liur dari mulut anjing. Contoh stimulus berupa makanan disebut unconditional stimulus (stimulus tak bersyarat). Tahap berikutnya, dikeluarkan makanan bersamaan dengan dibunyikannya garpu tala dan ternyata menyebabkan keluarnya air liur dari mulut anjing. Kemudian, sebelum dikeluarkan makanan, dibunyikan suara ketukan garpu tala dan diulang-ulang dilakukan menyebabkan keluarnya air liur pada mulut anjing. Percobaan selanjutnya hanya dibunyikan suara ketukan garpu tala saja tidak diberikan makanan ternyata keluarlah air liur pada mulut anjing. Kita dapat menyatakan bahwa suara garpu tala telah menjadi stimulus bersyarat (conditionedl stimulus). Sedangkan respon keluarnya air liur setelah adanya suara merupakan respon bersyarat (conditioned respons).

Konsep Dasar Bimbingan Belajar

Kehadiran bimbingan belajar di sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam rangka membantu peserta didik agar mampu melakukan penyesuaian diri dengan tuntutan akademis, sosial, dunia kerja, dan tuntutan psikologis sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pelayanan bimbingan belajar di sekolah akan berjalan secara terpadu dengan program pengajaran.

Oleh karena itu kegiatan bimbingan belajar terkait erat dengan tugas dan peranan guru. Masalah-masalah belajar seringkali membawa ketimpangan sosio-psikologis pada diri siswa bahkan mungkin lebih jauh dari itu. Bimbingan belajar berupaya untuk mengeliminasi sejauh mungkin akses tersebut terhadap proses belajar sekaligus membantu siswa agar mampu melakukan penyesuaian diri dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya. Dalam penyelenggaraan bimbingan belajar dipandang penting untuk melakukan kerjasama dengan lembaga, pekerja sosial, para instruktur, dokter dan sebagainya dalam rangka penanganan persoalan siswa.

1.Pengertian Bimbingan

Belajar Tidak setiap siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan yang terkait dengan belajar. Seringkali kemampuan itu mesti difasilitasi oleh guru dan guru pembimbing untuk dapat direalisasikan. Walaupun mungkin seorang siswa memiliki potensi yang baik, namun yang bersangkutan kurang punya kemampuan untuk mengembangkannya, sudah barang tentu hasil belajarnya kurang baik.

Di sisi lain menunjukan bahwa kehadiran orang lain dalam hal ini para guru dan guru pembimbing menjadi amat penting untuk membantu mengembangkan potensi siswa dan dalam menghadapi masalah-masalah yang berkait dengan belajar. Guru dan guru pembimbing memiliki kesempatan yang luas untuk secara bersama dengan siswanya mengembangkan berbagai kemampuan potensial yang diharapkan menunjang kegiatan belajarnya.

Dengan demikian, bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan dari guru/guru pembimbing kepada siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan menumbuhkan kemampuan agar siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini mengandung arti bahwa para guru/guru pembimbing berupaya untuk memfasilitasi agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan sampai ada tujuan yang diharapkan.

2.Fungsi Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar mempunyai fungsi sebagai berikut :

a.Fungsi Pencegahan (Preventive Function) Bimbingan belajar berupaya untuk mencegah atau mereduksi kemungkinan timbulnya masalah. Contoh yang dapat dilakukan dalam pengajaran diantaranya: pemberian informasi tentang silabus, tugas, ujian, dan sistem penilaian yang dilakukan, menciptakan iklim belajar yang memungkinkan penilaian yang dilakukan, menciptakan iklim belajar yang memungkinkan peserta didik merasa betah diruang belajar, meningkatkan pemahaman guru terhadap karakteristik siswa, pemberian informasi tentang cara-cara belajar dan pemberian informasi tentang fungsi dan peranan siswa serta orientasi terhadap lingkungan.

b.Fungsi Penyaluran (Distributive Fungction) Fungsi penyaluran berarti menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan bakat dan minat sehingga mencapai hasil belajar yang sesuai dengan kemampuannya, contohnya: membantu dalam menyusun program studi termasuk kegiatan pemilihan program yang tepat dalam kegiatan ekstrakurikuler, dsb.

c.Fungsi Penyesuaian (Adjustive Function) Salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam studinya adalah faktor kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Guru pembimbing berupaya membantu siswa menyerasikan program pengajaran dengan kondisi obyektif mereka agar dapat menyesuaikan diri, memahami diri dengan tuntutan program pengajaran yang sedang dijalaninya. Atas dasar tersebut penyesuaian memiliki sasaran: -Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap tuntutan program pendidikan. -Membantu siswa menyerasikan program-program yang dikembangkan dengan tuntutan pengajaran.

d.Fungsi Perbaikan (Remedial Function) Kenyataan di sekolah menunjukan bahwa sering ditemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini betapa pentingnya fungsi perbaikan dalam kegiatan pengajaran. Tugas para guru/guru pembimbing adalah upaya untuk memahami kesulitan belajar, mengetahui faktor penyebab, dan bersama siswa menggali solusinya. Salah satu contoh, fungsi perbaikan dalam bimbingan belajar adalah pengajaran remedial (remedial teaching).

e.Fungsi Pemeliharaan (Maintencance and Development Function) Belajar dipandang positif harus tetap dipertahankan, atau bahkan harus ditingkatkan agar tidak mengalami kesulitan lagi, contohnya adalah mengoreksi dan memberi informasi tentang cara-cara belajar kepada siswa.

3.Manfaat Bimbingan Belajar

a.Manfaat Bagi Siswa

1)Tersedianya kondisi belajar yang nyaman dan kondusif yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan kemampuan potensinya secara optimal.

2)Terperhatikannya karakteristik pribadi siswa secara utuh yang akan menjadi dasar bagi yang bersangkutan untuk menempatkan dirinya ada posisi yang tepat.

3)Dapat mereduksi dan mengatasi kemungkinan terjadinya kesulitan belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan keberhasilan belajar.

b.Manfaat Bagi Guru/Guru Pembimbing

1)Membantu untuk lebih mampu menyesuaikan materi pembelajaran, bahkan program pembelajaran dengan keadaan siswa secara perorangan maupun kelompok.

2)Memudahkan guru pembimbing dalam memahami karakteristik siswanya sebagai dasar untuk membantu pengembangan potensi mereka bahkan sampai pada posisi penentuan bantuan kepada mereka.4.Tujuan Bimbingan Belajar Tujuan bimbingan belajar bagi siswa adalah tercapainya penyesuaian akademis secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Secara lebih khusus tujuan bimbingan belajar, diantaranya ialah agar siswa :

a.Mengenal, memahami, menerima, mengrahkan dan mengaktualisasikan potensi dirinya secara optimal sesuai dengan program pengajaran.

b.Mampu mengembangkan berbagai keterampilan belajar.

c.Mampu memecahkan masalah belajar.

d.Mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif.

e.Memahami lingkungan pendidikan.

5.Isi Layanan Bimbingan

Belajar Layanan bimbingan belajar bagi kelas I, terutama diarahkan untuk :

a.Mengembangkan rencana untuk mengatur waktu belajar.b.Mengembangkan motivasi yang mendorong agar terciptanya konsentrasi sebaik mungkin.

c.Mempelajari cara-cara lain belajar secara efektif. d.Menggambarkan cara-cara belajar menghadapi ujian. Layanan bimbingan belajar bagi kelas II, terutam diarahkan untuk : a.Mengatur keseimbangan antara waktu belajar dengan kegiatan ekstrakurikurer. b.Merencanakan pendidikan lanjutan setelah tamat, sesuai bakat, minat dan kemampuannya.

c.Memahami teknik-teknik belajar dengan menggunakan sumber-sumber belajar baik di dalam maupun di luar sekolah.

d.Mengembangkan keterampilan belajar untuk memperkirakan bahan yang mungkin ditanyakan dalam ulangan. Layanan bimbingan belajar bagi kelas III, terutama diarahkan untuk : a.Mengevaluasi kebiasaan belajar dan merencanakan perubahan bila diperlukan. b.Mengenal dan mencari informasi di luar sekolah yang menunjang pencapaian tujuan belajar. c.Mempelajari cara-cara belajar yang praktis. d.Menelaah hasil ulangan dan merencanakan uapaya perbaikan.

6.Langkah-langkah Bimbingan Belajar Langkah-langkah bimbingan belajar yang dapat dilaksanakan oleh para guru/ guru pembimbing adalah sebagai berikut :

a.Pengumpulan informasi tentang diri siswa

b.Pemberian informasi

c.Penempatan

d.Identifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar

e.Memperkirakan faktor penyebab kesulitan (diagnosa)

f.Memperkirakan cara pemecahan (prognosis)

g.Melakukan remedial atau bantuan (treatment)

h.Evaluasi dan tindak lanjut

D. Keterampilan-keterampilan Pokok dalam Belajar

1.Keterampilan Mencatat Mencatat bertujuan untuk meningkatkan daya ingat atau membantu dalam mengingat apa yang tersimpan dalam memori mengenai poin-poin kunci, konsep utama dan keterkaitan dari suatu yang kita baca atau kita simak. Kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang dibaca atau dengar tanpa mencatat dan mengulangnya.

E. Keterampilan Mempelajari Materi Pelajaran

Untuk memudahkan kita dalam menghapalkan atau menguasai suatu materi pelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : a.Mulai dari sedikit Membaca atau menghafal materi sedikit demi sedikit (misalnya per-bab atau per pokok bahasan) keuntungannya adalah kita dapat suatu materi dengan baik dan pada akhirnya kita dapat menguasai pengetahuan yang menyeluruh selain bagian demi bagian.

b.Cari kalimat kunci Dalam menghafal, carilah kata atau kalimat kunci yang dapat kita ingat dengan cepat dan benar. Misalnya untuk menghafal nama-nama atau istilah yang susah dapat dibuat singkatnya.

c.Buat Resume Buatlah ringkasan pada sehelai kertas apa yang kita hapalkan, pada saat lupa kita tidak usah melihat buku teks tetapi cukup melihat resume yang kita buat.

d.Waktu yang tepat Menghafal pada waktu yang tepat, karena kita tidak bisa mengapal dengan baik pada saat pekerjaan rumah menumpuk. Oleh karena itu, kita dapat menyusun jadwal belajar dengan baik dan disesuaikan dengan kebiasaan kita sendiri.

e.Tempat yang menunjang Carilah tempat yang membuat kita nyaman untuk belajar atau tempat aman dari segala hal yang dapat menganggu konsentrasi kita misalnya menghapal di ruang televisi, karena konsentrasi penuh akan membuat kita cepat menguasai materi.

f.Uji sendiri Setelah merasa cukup menguasai materi, ujilah kemampuan kita dengan mengulang kembali apa yang kita hapalkan tanpa melihat buku atau catatan, supaya tidak bosan lakukan di depan cermin umpamakan kita seorang guru yang sedang menerangkan di depan kelas.

3.Keterampilan Mempersiapkan Ujian Dalam menjelang ujian ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan diantaranya :

Persiapan Mental Kondisi mental atau aspek psikologis perlu dipersiapkan dalam menghadapi ujian dengan cara menanamkan pengertian dalam benak kita, bahwa kita harus benar-benar siap menghadapinya; tidak ada istilah takut, ragu, khawatir atupun cemas. Untuk mencapai kesiapan itu diperlukan beberapa hal yang harus mendapat perhatian sebelum ujian dilaksanakan diantaranya : Menanyakan hal yang belum dipahami bisa kepada guru ataupun kepada teman. Mengefektifkan waktu/jadwal belajar Mengerjakan atau mengumpulkan soal-soal sebanyak mungkin Membuat kelompok belajar atau kelompok diskusi sebagai ajang saling bertanya dan saling menguji Menyiapkan lingkungan sekitar, misalnya lingkungan rumah, agar kegiatan belajar tidak terganggu bicarakan dengan anggota keluarga untuk tidak ribut pada jam belajar (misalnya menyetel radio/TV terlalu keras).

b.Menjaga Kesehatan Badan Menjaga kondisi tubuh agar selalu prima termasuk salah satu faktor penunjang dalam mempersiapkan ujian, dengan cara : Istirahat yang cukup, artinya tidak melakukan aktivitas yang berlebihan (tidak terlalu cape) atau tidur larut malam tapi biasakanlah tidur cukup agar kondisi tubuh tidak menurun. Makan secara teratur serta mengkonsumsi makanan sehat ditambah dengan buah-buahan dan vitamin, hindarilah makanan yang kurang bermanfaat bagi tubuh. Oleh raga teratur, artinya membiasakan diri berolehraga minimal menggerakan badan selama sepuluh menit setiap bangun tidur dan pilihlah olahraga yang kemungkinan cederanya kecil misalnya jogging.

c.Kepercayaan Pada Diri Sendiri Kepercayaan diri sendiri perlu dikembangkan dalam rangka persiapan menghadapi ujian. Kurang percaya diri dapat mengakibatkan kegugupan, cemas, merasa tidak yakin dengan diri sendiri atau menyebabkan kita terlalu berhati-hati dan takut berbuat sesuatu hal semacam itu tentu saja menghambat proses belajar dan merugikan diri sendiri dalam mengerjakan ujian.

4.Keterampilan Mengerjakan Soal Tes/Ujian Hasil tes yang kita laksanakan selain dipengaruhi oleh kesiapan kita dalam menghadapi ujian, juga dipengarui oleh keterampilan dalam mengerjakan tes tersebut.

a.Mengerjakan Tes Uraian Sebelum menulis jawaban, tulislah lebih dahulu pokok-pokok/garis besar jawabanuntuk setiap pertanyaan. Hal ini perlu dilakukan supaya kita dapat menulis jawaban dengan teratur, mencegah lupa akan hal-hal yang akan kita masukan dalam jawaban.

Jawablah dengan tepat dan lengkapArtinya kita diharapkan untuk menunjukkan apa yang kita kuasai mengenai persoalan yang kita tanyakan sesuai dengan apa yang ditanyakan dalam soal, luasnya jawaban itu perlu disesuaikan dengan banyaknya pertanyaan dan lamanya waktu yang disediakan. Mulailah lebih dulu menjawab pertanyaan yang paling mudahJika kita mendahulukan soal yang sukar, energi kita akan banyak dipergunakan untuk mengerjakan tugas ini, dan mungkin pada pertanyaan yang mudah kita tidak lagi dapat memberi jawaban yang maksimal.Menulis dengan tulisan yang jelasPerhatikan apakah tulisan kita sudah jelas, karena tulisan yang jelas akan memudahkan guru dalam memeriksa pekerjaan kita.

Tulislah pertanyaan sebelum menjawabSebaiknya setiap jawaban yang kita tulis diawali dengan pertanyaannya masing-masing, kecuali jika guru yang bersangkutan tidak mengintruksikan.Memeriksa kembali pekerjaan sebelum diserahkanDengan memeriksa kembali pekerjaan sebelum diserahkan, dengan demikian kita masih mempunyai kesempatan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan dalam pengerjaan.

b.Mengerjakan Tes Obyektif

Bebrapa siswa mempunyai sikap yang salah terhadap tes obyektif, mereka beranggapan bahwa mengerjakan tes obyektif itu sifatnya untung-untungan. Memang faktor kebetulan itu mungkin terjadi dalam mengerjakan tes obyektif, misalnya untuk test betul salah faktor kebetulan 50 % karena hanya dua alternative jawaban, sedangkan untuk tes pilihan ganda mempunyai 4 pilihan jawaban, faktor kebetulannya itu 25 %. Tetapi menurut para ahli, tetap saja persiapan dalam menghadapi tes yang sangat berperan, karena soal-soal obyektif disusun dengan baik akan dapat membedakan siap siswa yang siap dan yang tidak.

Dalam mengerjakan tes obyektif, selain memperhatikan petunjuk umum perlu diperatikan juga petunjuk sebagai berikut : Tanyakan kepada guru rumus penilainya Jika cara penilaiannya untuk setiap jawaban betul diberikan satu dan untuk jawaban salah diberikan angka nol, maka angka keseluruhan yang akan diperoleh adalah jawaban dari angka yang betul, maka jawaban yang akan diberikan atas dasar kira-kira tidak akan merugikan kita.

Dan sebaliknya jika jawaban yang betul dikurangi jumlah jawaban yang salah, maka jangan memberikan jawaban atas dasar kira-kira. Sebelum menjawab, bacalah dengan baik dan analisislah Hal ini sama pentingnya dengan menganalisis pertanyaan tes uraian. Masalah apa yang terkandung dalam pertanyaan itu? Apa yang ditanyakan? Apakah kata penting yang menjadi pendukung atau kunci persoalan? Setelah hal ini diperkirakan dengan teliti, simpulkan pilihan kita. Saran yang baik untuk mengerjakan tes obyektif ialah kerjakan terlebih dahulu soal yang mudah.

Bacalah semua alternatif, kesampingkan beberapa alternatif dan bandingkan satu dengan lainnya, bayangkan pola jawaban yang benar dari guru, dan periksalah kembali setiap jawaban. Catatan kesan pertama jawaban Dari contoh analisis di atas, kesan pertama jawaban itu ialah analisis item, setelah itu teruskan dengan menganalisis kemungkinan jawaban-jawaban untuk meneliti apakah kesan pertama itu tepat, jika demikian tetapkan kesan pertama sebagai jawaban. Hati-hatilah mengubah jawaban

Hati-hatilah mengubah jawaban, karena jawaban yang berasal dari kesan pertama diperoleh setelah anda menganalisis persoalan tersebut. Tetapi jika anda yakin jawaban itu keliru maka anda perlu mengubahnya. Jangan tergesa-gesa Bekerjalah dengan cepat tetapi jangan terlalu tergesa-gesa. Jumlah tes obyektif biasanya banyak sedangkan waktu yang disediakan relatif singkat. Tetapi sebenarnya waktu yang disediakan itu cukup untuk mengerjakan tes obyektif yang tidak memerlukan banyak waktu, karena itu jangan tergesa-gesa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun