Mohon tunggu...
Hanif Larasati Khoirunnisa
Hanif Larasati Khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa dalam aksara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Dipaksa Jadi Konsultan Akuntansi

14 Januari 2016   22:24 Diperbarui: 14 Januari 2016   22:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="http://i56.tinypic.com/5yi96r.jpg"][/caption]

PKN STAN sebuah institusi pendidikan dimana aku menimba ilmu tahun ini. Benar-benar anugerah yang sangat istimewa bisa menjadi bagian dari civitas akademika Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN).

 

Diploma 1 Pajak adalah spesialisasi saya.

Disana banyak elemen yang harus dipelajari mulai dari perpajakan dengan segala pernak perniknya sampai dengan keharusan untuk mempelajari Akuntansi. Ya, tak dapat dipungkiri bila Perpajakan dan Akuntansi suatu hal yang saling berhubungan dan tak dapat begitu saja dipisahkan.

Di awal semester 1 ini, mata kuliah yang harus saya tempuh antara lain adalah Pengantar Akuntansi 1. Dengan dosen yang masih muda dan ceria menjadikan akuntansi begitu menyenangkan dan sangat menarik untuk dipelajari. Saya memulai mempelajari materi pra-UTS yaitu perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Semuanya tugas terselesaikan dengan baik. Tak disangka kabar buruk pun datang. Dosen yang kami banggakan menjadi salah satu orang yang akan dimutasi. Rasanyaa begitu sedih dan benar-benar merasa kehilangan.

Pasca-UTS kami harus ganti dengan dosen baru. Setelah 2 minggu UTS dosen baru tak kunjung datang. Kami tak disibukkan dengan perhitungan rumit akuntansi dan tidak dipusingkan dengan banyaknya transaksi ekonomi. Rasanya malah membosankan tidak ada kerjaan.

Tiba waktunya dosen akuntansi yang baru. Ketika sesi perkenalan, sudah membuat kita terbelalak dengan segala pengetahuan yang beliau miliki. Beliau benar-benar dosen yang cerdas dengan segala penjelasan yang berhasil membuka dan mengenalkan kita ke dunia kerja. Saat itu juga kami langsung diberi tugas untuk mendiirkan perusahaan.

Dan apa yang saya dapat?

Saya harus mendirikan KANTOR JASA AKUNTANSI. Yang mau tidak mau saya harus menjadi konsultan akuntansi dan keuangan. Benar-benar kaget dengan semua ini. Rasanya benar-benar menguras pikiran. Rasanya ingin sekali dosen lama kembali mengajar. Rasanya tumpukan beban hidup harus saya pikul. Dengan segala kerumitan akuntansi yang belum sepenuhnya mengenal, namun dipaksa langsung mempraktikkan menjadi Konsultan Akuntansi.

Seiring berjalannya waktu, semula saya merasa terbebani dengan metode pengajaran dan materi yang superrrr luas dari dosenku yang baru.

Namun, dari sanalah aku mendapat pelajaran hidup.

1. Dunia kerja itu bukan tempatnya orang malas dan tak suka tantangan, melainkan dunia yang penuh keterampilan, kreativitas,       dan inovasi.
2. Praktik pembelajaran sangat diperlukan disamping materi teoritis yangmemnuhi pikiran.
3. Untuk mencapai apa yang dicita-citakan, kita perlu kerja keras dan tak main-main dengan pendidikan diploma yang begitu singkat ini.
Lambat laun, saya mencoba menyesuaikan diri dengan sebaik mungkin dengan apa yang diajarkan oleh dosen baru. Dengan tugas tersebut, saya mengetahui bahwa dunia kerja itu tidak sesimple kita mempelajari teori namun butuh kerja keras dan kerja cerdas, serta terampil dalam menggapai tujuan kita.

Tak salah jika lulusan PKN STAN terutama diploma I harus siap kerja dan dengan adanya pendidik yang cerdas bukan tak mungkin lagi kami siap dan mampu jadi abdi keuangan negara yang terampil dan profesional.

dari dipaksa itulah kami jadi terbiasa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun