Pemerintah dalam kerangka ekonomi Islam memiliki tanggung jawab untuk mengatur perekonomian, memastikan distribusi yang adil, dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal pinjaman hutang luar negeri, pemerintah dapat melakukannya asalkan memperhatikan ketentuan syariah.
Dengan demikian, ekonomi Islam tidak hanya merupakan sebuah sistem ekonomi alternatif, tetapi juga sebuah keyakinan dan solusi terbaik dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ekonomi di masyarakat. Dengan prinsip-prinsipnya yang inklusif dan berbasis keadilan, ekonomi Islam mampu memberikan manfaat yang tidak hanya terbatas bagi umat Islam, tetapi juga bagi seluruh umat manusia.
Sumber:
Khan, F. (2018). "Economics from an Islamic Perspective: A Critical Review of Literature". Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, 14(4), 168-181.
Siddiqui, M. N. (2016). Islamic Banking and Finance in the European Union: A Challenge. Routledge.
Chapra, M. U. (2014). "The Islamic Vision of Development in the Light of Maqasid al-Shariah". The American Journal of Islamic Social Sciences, 31(1), 1-21.
Warde, I. (2000). Islamic Finance in the Global Economy. Edinburgh University Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H