Inflasi yang tinggi menyebabkan bank setral menaikkan suku bunganya. Suku bunga yang tinggi berfungsi untuk melindungi mata uang, namun hal ini akan membebani debitur dan bisa menyebabkan kredit macet. Jika terjadi secara besar-besaran maka bisa membuat perbankan menjadi collapse.
Deflasi
Deflasi adalah saat harga turun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah menyusut, yang selanjutnya menekan harga. Ketika deflasi lepas kendali, orang dan bisnis berhenti berbelanja, mana hal ini berdampak pada ekonomi suatu negara. Deflasi yang tak terkendali pernah dialami Jepang yang menyebakan resesi. Jepang berjuang sepanjang tahun 1990-an untuk keluar dari resesi tersebut.[4]. Apabila inflasi mempengaruhi harga barang yg menjadi sulit dibeli, deflasi mempengaruhi ekonomi/kekayaan masyarakat untuk membeli. Hal ini terjadi disaat inflasi atau deflasi diluar kendali.
Inflasi
Inflasi adalah tren harga yang stabil dan naik dari waktu ke waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk bagi ekonomi. Tetapi inflasi yang berlebihan dapat membahayakan resesi. Bank Sentral Amerika Serikat maupun Bank Indonesia, umumnya menaikkan suku bunga untuk menekan aktivitas ekonomi. Inflasi yang tak terkendali adalah masalah yang pernah dialami Amerika Serikat pada tahun 1970-an.[4] Dengan adanya inflasi, maka kemampuan berbelanja masyarakat menurun diakibatkan harga berbagai barang menjadi mahal.
Gelembung asset
Penggelembungan aset terjadi ketika investasi didorong oleh emosi. Misalnya pada 1990-an saat pasar saham mendapat keuntungan besar. Mantan Pemimpin FED, Alan Greenspan sering mengungkapkan istilah dengan nama "kegembiraan irasional." Investasi yang didorong oleh emosi ini menggembungkan pasar saham, sehingga ketika gelembungnya pecah, maka akan terjadi panic selling yang tentunya dapat menghancurkan pasar dan menyebabkan resesi
Utang yang berlebihan
Ketika individu atau bisnis memiliki terlalu banyak utang, dan tak mampu membayar tagihan mereka, dapat menyebabkan kebangkrutan kemudian membalikkan perekonomian.[4] Kebangkrutan satu individu/bisnis yg menjadi pengutang dapat mempengaruhi individu/bisnis lain yg mempunyai piutang, dan akan memberikan efek domino kepada rekan bisnis yg lain.
Sementara itu, sedang ramai diperbincangkan akan adanya Kembali resesi pada tahun 2023, lalu bagaimana dampaknya terhadap Indonesia?
Dampak Resesi bagi Indonesia
- Harga kebutuhan akan melonjak
Harga melonjak ini karena adanya akibat inflasi. Selain itu, kenaikan harga ini juga disebabkan adanya kelangkaan atau keterbatasan tersedianya bahan pokok.
- Penurunan daya beli masyarakat
Penurunan daya beli ini disebabkan karena melonjaknya harga akan kebutuhan. Jadi, orang-orang akan memprioritaskan kebutuhan pokok dibanding kebutuhan lainnya, sehingga daya beli masyarakat akan turun.
- PHK dan Pengangguran meningkat
Pemutusan Hak Kerja (PHK) ini terjadi di perusahaan yang perekonomiannya rendah karena daya beli masyarakat yang menurun sehingga potensi untuk meningkatkan pendapatan pun semakin kecil. Kemudian dampak banyaknya perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawan menjadikan tingkat pengangguran meningkat.
- Naiknya angka kemiskinan
Banyaknya perusahaan yang melakukan PHK dan melonjaknya berbagai harga kebutuhan ini menyebabkan angka kemiskinan naik.