Mohon tunggu...
Maulana Hanif Ibrahim
Maulana Hanif Ibrahim Mohon Tunggu... Dokter - Future Doctor, Soldier, and Dad

Menulis adalah bagian dari hidup. Line : maulanahanifibrahim Instagram :maulanahanifibrahim blog : kata-master.blogspot.com email : maulanahanifibrahim@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Supporter Itu.....

18 November 2016   12:44 Diperbarui: 18 November 2016   12:47 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya ijinkan saya memperkenalkan diri saya Hanif Ibrahim seorang pelajar menengah atas di sebuah sekolah negeri di Surabaya. Tulisan ini saya tulis semata mata ingin mencurahkan isi hati tidak dengan maksud untuk menghina golongan tertentu karena saya yakin sekarang supporter sudah mampu untuk menyikapi suasana....

pertama kali saat mengenal dunia supporter sejak bangku SMP saat itu memang sedang diadakan pertandingan basket yang diadakan oleh media kenamaan asal surabaya pandangan awal nya memang baik saya anggap karena para penonton lainya juga berasal dari bangku sekolahan. Mengingat saat itu sedang buruk-buruknya Citra supporter fanatik sepakbola di Indonesia. Saat datang pertama kali merasa ada yang berbeda karena sejak kecil memang tidak dibiasakan untuk menonton pertandingan olahraga, begitu pula teman teman sesama ABG yang pada umumnya memiliki jiwa solidaritas yang tinggi yang terkadang melebihi kepentingan pribadi. 

Namun setelah kedatangan kesekian kalinya ada kalanya nya teman-teman memaksa untuk datang dan menjadi supporter padahal kondisi saya saat itu sedang tidak memungkinkan entah karena masalah kesehatan atau kepentingan akademik, mereka pun mengintimidasi saya meskipun halus dengan berbagai cara. Dan saat itu saya merasa sendiri karena seperti yang kalian tahu bahwa bila berbeda dengan mereka maka akan terjadi penolakan sosial. 

Saat itu saya berkali kali menolak untuk ikut datang tapi mereka selalu ada Jawaban untuk membalas. Seakan akan tidak ada alasan Untuk tidak datang. Merekapun juga tidak kehabisan akal untuk memberi iming-iming padahal bila kita telaah maka akan banyak yang tidak masuk akal. Contoh nyaa " kamu bangga tidak dengan sekolah mu ?" Dalam hati saya berbicara "siapa orang yang tidak bangga dengan sekolah nya?". Kemudian dia melanjutkan " kalau gitu datang dong ke pertandingan !, Masak nanti kalau udah lulus ditanya dulu kamu sekolah mana ? Terus kamu njawab tapi gak bisa nyritain waktu kamu sekolah!" Nah kalimat seperti ini yang perlu digarisbawahi. Mungkin dia maksud bila kita tidak datang ke pertandingan dan menjadi supporter maka tidak ada cerita yang bisa diberikan ke anak cucu.. pembaca yang Budiman pernahkah kalian membaca buku seperti negeri 5 menara, laskar pelangi dll apakah di buku seperti itu menceritakan tokoh utama menjadi supporter pertandingan ?

Berganti ke topik selanjutnya namun masih dalam satu pembahasan. Tahukah kalian tentang hukum membantu orang lain. Dalam setiap agama pasti hal ini diajarkan. Namun bila sering menjadi supporter apakah itu menjadi amal ibadah ?. Dan manfaatnya akan kembali ke kita ?. Ataukah hanya lelah dan kehilangan waktu yang kita dapatkan ?.

Saya juga pernah berpikir. Bila salah tolong diluruskan. Bahwa para supporter merupakan target pemerasan dari perusahaan meskipun tiket nya murah. katakan Rp 15.000 rupiah bila dikali dengan 1000 orang maka sama dengan 15  juta itu baru 1 kali pertandingan bila berkali kali?. Apalagi yang disasar adalah anak muda seperti saya yang umum nya belum bisa menyaring hal yang perlu dan tidak.

Seperti sudah menjadi kepercayaan umum di dunia saya bila datang menjadi supporter hukum nya wajib. padahal?

 

Akhir kata marilah kita semua mampu membuat suasana yang nyaman dan kondusif

Salam Damai

Hanif ibrahim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun