Mohon tunggu...
Hanif Fadhlurahman
Hanif Fadhlurahman Mohon Tunggu... Lainnya - Young

https://www.instagram.com/haniffdr_

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penarikan As dari JCPOA yang Didasari oleh Kebijakan Luar Negeri Donald Trump terhadap Program Nuklir Iran

2 Desember 2021   12:20 Diperbarui: 2 Desember 2021   12:33 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AS juga menyediakan 112 gram Plutonium, 104 gram di antaranya adalah isotop fisil yang digunakan sebagai sumber energi untuk lembaga penelitian nuklir. (Fetrian, 2020)

Pada 15 Oktober 2013, Iran memulai negosiasi dua hari dengan AS dan lima negara internasional lainnya tentang program nuklirnya. Rouhani, yang dianggap lebih moderat, telah menjanjikan transparansi mengenai program nuklir Iran dan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk meringankan sanksi. 

Iran menggelar pertemuan pada Selasa (15 Oktober), mempertemukan pejabat dan perwakilan Iran dari Amerika Serikat, Inggris, China, Prancis, dan Rusia, serta Jerman. Persetujuan Iran untuk verifikasi ketat program nuklirnya -- termasuk inspeksi mendadak oleh Badan Energi Atom Internasional IAEA -- dan penurunan tingkat pengayaan uranium Iran adalah di antara tuntutan prinsipal P5+1. Proposal Iran terdiri dari tiga langkah, yang pertama dapat diselesaikan dalam satu atau dua bulan - atau bahkan kurang dan mungkin mengakhiri krisis nuklir yang telah berlangsung lama dalam satu tahun.

Pendekatan Iran mencoba meyakinkan seluruh dunia bahwa program nuklirnya tidak berbahaya. Sebagai gantinya, Iran ingin melonggarkan sanksi internasional yang diberlakukan untuk memaksanya menghentikan pengayaan uranium. Iran dikatakan memiliki persediaan uranium tingkat nuklir yang besar, jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan. 

Karena badan energi atom PBB tidak menawarkan bahan uranium, Iran memproduksinya. Iran memanfaatkan kelebihan uranium sebagai alat tawar-menawar dalam pembicaraan nuklir Jenewa. Iran sedang mempersiapkan putaran baru pembicaraan dengan enam negara utama mengenai masalah nuklir di Jenewa pada 7-8 November. (Saragih, 2017)

Sejak 2016, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menerbitkan laporan verifikasi dan pemantauan triwulan tentang kepatuhan Iran terhadap kewajiban JCPOA, sebagaimana diamanatkan oleh UNSCR 2231. Kepatuhan Iran terhadap JCPOA secara konsisten ditunjukkan dalam laporan ini. 

Pada Agustus 2017, Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Iran, mengklaim bahwa mereka mendukung organisasi militan dan membangun rudal balistik yang bertentangan dengan kesepakatan nuklir dan resolusi PBB. 

Iran menanggapi dengan menyiapkan RUU untuk meningkatkan anggaran pengembangan rudal, yang menunjukkan bahwa mereka akan terus mengembangkan rudal mereka meskipun ada kritik dan sanksi yang dijatuhkan oleh AS. (Paramasatya, 2019)

Proses pengambilan keputusan suatu negara sangat dipengaruhi oleh latar belakang dan kepribadian pemimpinnya. Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ke-45, terkenal sebagai presiden yang berbeda dari presiden AS sebelumnya. Dengan keahlian bisnis Trump, ia memiliki kebijakan yang mengutamakan kepentingan dan keuntungan negaranya sendiri.

 Salah satu kebijakan Donald Trump adalah penarikan Amerika Serikat dari Joint Comprehensive Plan of Action. Donald Trump sebagai seorang pengusaha mempengaruhi cara pandang dan pemikirannya sebagai presiden. Selain itu, kurangnya pendidikan dan pengalaman politik Trump, serta kurangnya kepekaan lingkungan, dapat berdampak pada kebijakan yang diberlakukan selama kepresidenannya. 

Dengan variabel-variabel idiosinkratik yang mempengaruhi kebijakan Donald Trump untuk meninggalkan Perjanjian JCPOA, seperti keyakinan Trump dalam slidenya tentang kejayaan Amerika Serikat. Salah satu penyebab yang mendorong ditetapkannya kebijakan Donald Trump untuk meninggalkan Perjanjian JCPOA adalah keinginannya untuk mendapatkan pengakuan dari sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun