5. Menjaga Etika di Dunia Maya
Peran lain yang tidak kalah penting adalah menjaga etika dan sikap yang baik di dunia maya. Dalam menghadapi era digital, warga negara diharapkan dapat bertindak sebagai pengguna internet yang bertanggung jawab, terutama dalam menyebarkan informasi. Penyebaran informasi yang belum diverifikasi atau hoaks dapat merugikan pihak lain dan bahkan menciptakan ketegangan sosial. Oleh karena itu, warga negara diharapkan untuk selalu melakukan verifikasi informasi sebelum membagikannya, serta menghindari ujaran kebencian dan tindakan provokatif.
6. Mendukung Kebijakan dan Program Pemerintah
Pemerintah Indonesia telah merumuskan berbagai kebijakan untuk melawan kejahatan siber, salah satunya adalah Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Warga negara diharapkan untuk mendukung kebijakan-kebijakan ini dengan mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Di sisi lain, pemerintah juga harus terus meningkatkan infrastruktur keamanan siber dan memberikan perlindungan lebih lanjut kepada masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan terlindungi.
Dalam era digital yang semakin berkembang, ancaman cyber crime di Indonesia semakin nyata dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Warga negara memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keamanan siber, mulai dari meningkatkan literasi digital, menjaga keamanan data pribadi, berpartisipasi dalam pelaporan kejahatan, hingga mendukung kebijakan pemerintah. Dengan peran aktif setiap warga negara, Indonesia dapat menjadi masyarakat digital yang lebih tangguh dan mampu menghadapi tantangan kejahatan siber yang semakin kompleks. Keamanan di dunia maya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab bersama setiap pengguna teknologi digital di Indonesia.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H