Mohon tunggu...
hanifatul ismadi
hanifatul ismadi Mohon Tunggu... MAHASISWA -

PGRA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Wonder Woman" dan Bu Yayuk

2 Maret 2018   11:01 Diperbarui: 2 Maret 2018   15:10 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Terimakasih Bu Yayukku Sayang, kata yang spontan diucapkan anak-anak dikelas dimana bu Yayuk mengajar, saya pun terkejut mendengarnya ternyata kata sayang yang mereka ucapkan berupa ungkapan rasa sayang anak-anak kepada bu Yayuk. Rasa cinta anak-anak kepada Ibu Yayuk sangat besar.

Flashback, 2 minggu yang lalu saya dan teman-teman mendapatkan tugas mata kuliah jurnalistik, tugas tersebut berupa kami harus mencari sosok guru yang inspiratif, akhirnya dalam waktu 2 minggu kami menemukan sosok guru yang inspiratif, beliau Ibu Yayuk. Beliau mengajar diTK dikota malang. Setiap hari mulai pukul 6 pagi sampai pukul 2 sore beliau mengabdikan dirinya diTK tersebut.

Kisah beliau mulai dari kecil, beliau terlahir dari orang tua yang sederhana, anak kedua dari lima saudara. Kata ayah beliau warisan yang terpenting adalah pendidikan, bagaimanapun keadaannya bagaimanapun kondisi keuangan beliau dan saudara-saudaranya wajib sekolah. Mulai dari kecil beliau sekolah dengan jalan kaki apabila dengan uang saku pas-pasan apabila uang saku yang dibawa dibelikan jajan disekolah maka beliau pulang harus jalan kaki tanpa naik kendaraan umum. Sebaliknya apabila uang saku yang diberikan tidak dibuat jajam maka pulang beliau bisa naik kendaraan umum.

Sempat beliau harus berhenti sekolah pada jenjang SMA karena harus bergantian biaya sekolah dengan kakaknya disela beliau berhenti skolah pada usianya 15 tahun beliau mengajar di TK dekat rumahnya sampai akhirnya beliau melanjutkan sekolah lagi. Sebelum ayah beliau meninggal ayah beliau berpesan kepada beliau, beliau harus kuliah seperti saudara-saudaranya. Akhirnya beliau kuliah dengan memliki gelar sekarang S.Pd.

Beliau sosok yang hebat dalam mengasuh anak-anaknya, saya sempat mnangis mendengar kisah beliau ketika anak-anaknya tidak pernah meminta apa-apa kepada beliau, sempat suatu hari anaknya jalan kaki dari terminal sampai rumahnya dan sampai rumah beliau menangis dan berkata nak, kenapa kamu jalan? Anak nya menjawab saya takut kalau ibu tidak mempunyai uang, sektika mndengar jawaban itu beliau menagis tersdu-sedu merasa bersalah.

Tips-Tips beliau dalam mengasuh anak.

Tidak pernah memukul

Salah sebesar apapun anaknya kepada beliau, beliau tidak prnah memukul anaknya. Hal kecil yang menyakitkan akan selalu teringat sampai kelak dewasa

Mengajarkan ikhlas

Setiap kondisi yang menimpa beliau dan keluarganya, beliau mengajarkan kepada kedua anaknya agar tetap ikhlas.

Tolong menolong.

Hidup didunia tidak sendiri, berbuatlah baik selagi masih mampu kata beliau

Tidak pernah berucap kasar

Mulut bisa berubah menjadi pedang kata beliau, semarah apapun beliau, beliau tidak pernah berucap kata-kata kasar kpada anak-anaknya karena sebuah perkataan adalah doa untuk anak-anaknya.

Diusinya sekarang yang hampir 50 tahun beliau tetap mengajar di TK sampai saatnya beliau harus pensiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun