Mohon tunggu...
hanifatul ismadi
hanifatul ismadi Mohon Tunggu... MAHASISWA -

PGRA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepotong Kayu Mempengaruhi Sosial Emosional Anak

10 Februari 2017   22:24 Diperbarui: 10 Februari 2017   22:39 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membahas tentang sosial emosional Anak Usia Dini, mengingatkanku dengan cerita dilingkungan masyarakat disekitar rumah ku. Pada saat itu saya sedang berkunjung ke rumah tanteku, disitula saya menemukan kejadian yang tidak sewajarnya dilakukan anak-anak seusia dia, kira-kira ia berumur 4 tahunan ia bertengkar dengan teman sebayanya sambil ia membawa sepotong kayu yang seukuran pusarnya kalau diukur dari kakinya. Ia memukul temannya memakai kayu tersebut sampai temannya berdarah kemudian seorang bapak-bapak yang sedang lewat menghentikan tindakannya, dan mengambil sepotong kayu yang dibawanya, dan pada saat itu saya mulai timbul banyak pertanyaan tentang anak tersebut, akhirnya dua hari kemudian saya kembali lagi berkunjung kerumah tante untuk menanyakan kejadian yang pernah saya lihat sebelumnya, dengan singkat nya tante bercerita kapadaku. 

Anak itu ternyata sering dipukuli ayahnya memakai kayu apabila ia melakukan tindakan yang menurut ayahnya salah, dia juga sering merasa ketakutan setelah ia melakukan kesalahan, sikap yang dilakukan anak itu memengaruhi emosinya ketika melakukan adaptasi dilingkungan sekitar ia melakukan apa yang dilakukan ayahnya kepada teman sebayanya. Dengan kejadian itu menunjukkan bahwa sosial emosional itu sangat berpengaruh dengan perilaku yang dilakukan oleh anak tersebut, yang kemungkinan terbesar akan mempengaruhi emosinya dan akan dibawanya ke usia dewasanya apabila tidak segera ditindak lanjuti.

Apa sebenarnya sosial emosional itu?

Perkembangan sosial adalah dimana pada masa itu anak harus mampu berinteraksi kepada lingkungannya sesuai dengan tuntutan dimana anak itu tinggal, kemampuan sosial anak di peroleh dengan pembelajaran yang dilakukan oleh lingkungan sekitar terutama oleh keluarga. Kemudian anak dapat mengaplikasikannya didalam suatu perilaku yang dimiliki anak. Perilaku bagaimana yang dimaksudkan tersebut ? yaitu suatu perilaku sosial yang sebelumnya telah diperoleh dari lingkungan keluarga, kemudia anak membawanya kelingkungan sekitarnya dengan cara ia melakukan aktivitas-aktivitas dengan teman sebayanya , tetangga maupun gurunya saat berada disekolah. Disaat melakukan hubungan dengan orang lain maka dengan tidak disadari akan membentuk kepribadian anak yang akan terbentuk perkembangan manusia yang sempurna.  

Perilaku sosial yang dilakukan dilingkungan anak dipengaruhi oleh emosi pada anak. Begitupun dengan perkembangn emosional yang dimiliki seorang anak juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan disekitarnya jadi komponen keduanya sangat berhubungan.

 Apa yang dimaksud dengan perkembangan emosi ?

Suatu kesadaran pada anak untuk mengenali dirinya sendiri melalui interaksi dari keluarganya yang akan menimbulkan suatu pemikiran pada anak tentang tindakan yang dilakukan oleh anggota keluarganya dan akan menciptakan suatu emosi pada anak melalui interaksi pada anak tersebut.

Pada saat anak memasuki kejenjang PAUD pada saat itu anak mulai berinteraksi tanpa ada lindungan dari anggota keluarga, melainkan hanya para guru yang berwenang dalam lingkup tersebut. Terkadang anak merasa kurang nyaman dengan lingkungan yang baru mereka lakoni. Dan timbul kecemasan pada diri anak. Pada saat usia dini terkadang juga banyak mengalami kegagalam dalam sosial emosional anak yang terjadi karena faktor-faktor tertentu. Oleh karena itu seorang pendidik harus mengerti betul tentang sosial emosional anak. Dengan pemahaman tersebut maka akan dijadikan bekal untuk menmbimbing anak agar mereka mampu mengembangkan sosial emosionalnya dengan sebaik mungkin.

            Karakteristik emosi pada anak ( Femi nurmalitasari UGM)  yaitu :

  • Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
  • Terlihat lebih hebat atu kuat
  • Bersifat sementara atau dangkal
  • Lebih sering terjadi’dapat diketahui jelas dari tingkah lakunya
  • Reaksi mencerminkan individualita

Santrock  ( 2007) perkembangan emosi pada masa kanak-kanak awal ditandai dengan munculnya rasa evaluatif yang disadari rasa bangga, rasa malu dan bersalah. Dengan munculnya emosi ini anak-anak mulai menyadari bahwa ia sudah mulai menggunakan aturan atau norma yang berlaku untuk menilai perilaku dari merekan.

Orang tua, guru lingkungan sekitar juga harus memenuhi standar yang hendak dicapai dalam perkembangan sosial emosional pada anak sehingga akan menumbuhkan perilaku yang baik juga sosial emosional yang baik pula. Sehingga dalam pergaulannya anak akan senantiasa menjadi anak yang bermoral baik bagi teman sebayanya juga lingkungannya sehingga anak juga akan merasa nyaman ketika ia melakukan interaksi pada siapapun dan juga akan memiliki kenyamanan dalam kondisi apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun