Mohon tunggu...
hanifatul ismadi
hanifatul ismadi Mohon Tunggu... MAHASISWA -

PGRA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

What Is Momong, Among, Ngemong

25 September 2016   17:37 Diperbarui: 25 September 2016   18:21 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Anak” buah cinta yang sangat diharapkan bagi pasangan yang sudah menikah. Tanpa anak kesempurnaan itu terasa kurang. Kehadiran anak sangat memberikan perubahan didalam keluarga contoh kecil pasangan yang baru menikah yang baru dikaruniai seorang anak pertama ia akan bertambah dewasa dalam pemikirannya, segala yang ia punya hanya untuk anaknya. Agar kelak ia menajdi anak yang berguna untuk dirinya dan orang disekitarnya, oleh karena itu jika menginginkan anak kita menjadi anak yang berkualitas baik lahir maupun batiniyahnya maka pengasuhan sebagai orangtua sangat diperlukan. Bagaimana cara mengasuh anak dengan baik ? dan apapun dan bagaimanapun keadaan anak kita harus memahami sebagai orang tua, entah itu sifat, karakteristik, kebiasaan hal yang disuka hal yang dibenci masalah sosialnya sampai dengan masalah pribadinya, menjadi orang tua tidaklah mudah. Ibaratnya orang tua harus mejelma menjadi teman curhat,teman bermainnya agar anak terasa nyaman. Maka dari itu orang btua harius mengerti pengasuhan anak yang benar.

Apakah pembaca sering mendengar istilah momong, among ataupun ngemong? Tentunya masih asing ya? Kalau bukan asli penduduk jawa. Momong among ngemong ini adalah bahasa berasal dari bahasa jawa yang artinya mengasuh anak, tapi ketiga istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Msri kita sedikit mengulas apa sih itu momong, among dan ngemong.

Momong berasal dari bahasa jawa yang artinya merawat dengan penuh kasih sayang, mengajarkan kebaikan-kebaikan kepada anak dengan disertai doa yang ikhlas agar kelak anak-anak kita menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah. Itu harapan semua orang tua pastinya. Mengajarkan kebaikan dari hal yang terkecil itu berpengaruh kepada kepribadian sang anak. Contohnya saat masih bayi kita dengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an kepada bayi. Meskipun sang bayi itu sebenarnya kayak tidak mengerti tapi sebenarnya ia merespon apa yang dilakukakan oleh keorang tuanya, berkata lemah lembut dihadapannya. Anak –anak sebenarnya akan cepat meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya.

Ngemong menurut orang jawa adalah mencontohkan kepada anak hal yang baik dan buruk. Orang tua wajib mengajarkan kepada anak nya perilaku yang boleh dilakukan ataupun yang tidak boleh dilakukan, ini sangat penting agar anak bisa membedakan diantara keduanya. tidak selamanya anak akan berbuat baik sesuai didikan. Ada kalanya anak juga akan melakukan suatu pelanggaran dengan suatu kesalahan tersebut tanpa disadari oleh anak orang tua memberikan suatu hukuman atas pelanggaran yang dilakukan anak. Agar anak mengetahui norma-norma yang berlaku dan juga bisa disiplin.

Ngemong dalam bahasa jawa adalah mengamati. Bisa juga dikatakan menjaga mengawasi anak agar anak mampu mengembangkan dirinya dan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Setelah anak didikan yang tertera diatas tadi. Anak sudah mampu menjaga dirinya buikan berarti ia sudah bebas meskipun demikian orang tua masih tetap mengawasi apa yang dilakukan anak. Masa – masa mngembangkan dirinya masih harus mendapat bimbingan dari kedua orang tuannya bukan berarti sudah bebas. Ya tidaklah ketika anak mengembangkan dirinya pengaruh dari luar malah begitu besar semakin anak tumbuh anak pasti semakin mengerti seluk beluk kehidupan tapi belum juga bisa membedakan mana yang baik diikuti ataupun sebaliknya. Peran orang tua sangat perlu pada pengembangan diri anak.

Seperti arti QS. Al-Kahfi. 18 ayat 46 anak sebagai ziinatulhayati yang artinya perhiasan kehidupan dunia. Nah, didiklah anak-anak kalian menjadi pribadi yang sholeh-sholehah agar kelak esok menjadi perhiasan dunia bukan hanya dunia saja, tetapi dunia dan akhirat. Karena merawat, mengasuh anak adalah kewajiban dan tanggung jawab orang tua. Anak adalah titipan Alloh swt yang harus dijaga dan dirawat dengan baik oleh hambanya karena kelak diakhirat para orang tua akan dimintai pertanggung jawaban atas amanah yang diberikanNYA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun