Mohon tunggu...
Hanifa Soraya Putri
Hanifa Soraya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Jurusan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perintah Menjaga Shalat Wajib dan Ancaman Meninggalkannya

1 Juli 2021   14:58 Diperbarui: 4 Juli 2021   18:12 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tiga siksa ketika diakhirat yaitu:

  • Ia akan dihisab dengan hisab yang berat.
  • Allah tidak akan sudi melihat wajahnya.
  • Allah tidak akan menyucikannya, dan baginya siksaan yang pedih

Dan ada pendapat yang mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibanya adalah perbuatan kufur.[Kamal, 2009, hlm 46]. 

Rasulullah SAW bersabda:

Jabir Radhiallahu 'anhu berkata, "Aku Mendengar Rasulullah Shalaullahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya (perusak batas) antara seseorang dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim) [Nawawi, 2010, hlm 352].

Menurut Syekh Abu Malik Kamal [2009] ada orang yang tidak mengingkari kewajibannya akan tetapi ia malas untuk mengerjakan shalat. Itu merupakan dosa terbesar dari dosa-dosa besar. Dosa meninggalkan shalat disisi Allah SWT adalah dosa paling besar dari dosa membunuh, dosa berzina, dosa mencuri, dosa meminum khamr, dan dosa-dosa lainnya. Dan orang tersebut berhak mendapatkan hukuman dari Allah SWT dan Kebencian-Nya serta mendapatkan kerendahan dan kehinaan didunia dan diakhirat. Dan ada dua pendapat yang mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat karena malas adalah orang yang fasik, dan pendapat kedua mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat karena malas adalah kafir.

Akan tetapi ada pendapat yang menolak untuk mengkafirkan orang yang meninggalkan shalat. Karena mereka islam dan mereka tidak keluar dari agama islam kecuali dengan keyakinan. Berikut ayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT mengampuni dosa-dosa besar kecuali Syirik.[Kamal, 2009, hlm 48]

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi yang dikehendaki-Nya. (Q.S. An-Nisa: 48).

Dari pendapat-pendapat diatas mengatakan bahwa ada yang mengkufurkan orang yang meninggalkan shalat dan ada yang menolak mengkufurkan orang yang meninggalkan shalat lima waktu, itu semua kembali kepada keyakinan kita kepada Allah SWT. Jika orang yang benar-benar mengingkari kewajiban Shalat ia sudah termasuk kufur karena dia tidak meyakini bahwa Allah memerintah umat islam untuk Shalat lima waktu. Dan perintah shalat itu sudah jelas di dalam Al-Qur'an. Dan didalam rukun islam shalat adalah rukun yang kedua.

Hanifa Soraya Putri (201210066) Jurusan Pendidikan Agama Islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun