Mohon tunggu...
Hanifa Shabirah
Hanifa Shabirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Tes MBTI Akurat?

20 Januari 2023   13:31 Diperbarui: 20 Januari 2023   18:40 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Lalu, Mengapa MBTI Tidak Akurat ? 

    Tes MBTI banyak digunakan oleh remaja untuk mengetahui lebih dalam kepribadian mereka karena mudah dan lebih fleksibel saat mengerjakannya, selain itu mereka juga menggunakan tes tersebut untuk mencocokkannya dengan teman mereka, orang yang mereka sukai, dsb. Sebagai alat ukur kecocokan mereka dengan orang tersebut, namun, apakah tes MBTI ini valid untuk mengetahui kepribadian kita ? 

      Beberapa ahli yang menguji kevalidan tes MBTI menyatakan banyak kekurangan dalam tes ini, seperti : 

  • Tes ini membutuhkan kejujuran dalam pengerjaannya dan ini juga ditegaskan oleh MBTI Founders bahwa kejujuran sangat mempengaruhi hasil dari tes ini, sehingga validitas dari tes ini dipertanyakan, karena kebanyakan tes ini dilakukan secara online melalui website-website tertentu, masalah lainnya adalah bisa saja peserta tes tidak mengerti pernyataan yang ada, yang mana hal ini menjadi tantangan mereka untuk menjawab secara akurat. (Randy Stein & Alexander B. Swan, 2019).

  • indikator MBTI memiliki masalah Validitas yang signifikan, seperti kurangnya cangkupan komprehensif dari ciri-ciri kepribadian, penelitian telah menunjukkan kekurangan MBTI dan implikasinya termasuk pengawasan karakteristik yang menyimpang (Mikayla A. Burton, 2022).

  • Adanya fitur MBTI yang tidak didukung oleh data, yaitu konfigurabilitas skala MBTI dan satu-satunya yang memiliki interaksi hanya JP dan SN. (Edwards, Lanning & Hooker, 2002).

  • MBTI menggambarkan bahwa semua orang tidak sama, namun mengklaim bahwa semua orang bisa dikelompokkan ke dalam salah satu kotak dari 16 kotak yang ada, MBTI mencoba memaksa kompleksibilitas kepribadian manusia kedalam skema klasifikasi yang mengurangi perhatian terhadap kualitas unik dan potensi setiap individu (David J. Pittenger, 1993).

     Berdasarkan hasil penelitian para ahli, bisa disimpulkan bahwa tes MBTI ini kurang valid untuk digunakan sebagai tes kepribadian secara menyeluruh, karena mereka berusaha membuat seseorang menjadi salah satu bagian dari 16 kelompok  yang ada dan menghilangkan keunikan dan bakat dari orang tersebut, hal ini bisa membuat seseorang memberi label dan mengaitkan tipe kepribadian tertentu dengan kemampuan mereka di lapangan, seperti mungkin saja seorang INTJ cocok menjadi seorang manajer dan ESTJ tidak bisa menjadi seorang manajer dan lebih cocok menjadi seorang dokter. 

Sehingga para perekrut atau konselor karir tidak disarankan untuk menggunakan tes MBTI sebagai acuan karir seseorang kedepannya, karena bahaya dari penggunaan MBTI ini cukup fatal seperti penerapan bisnis yang bisa berdampak pada implementasi bisnis, tujuan bisnis dan masalah identitas suatu perusahaan.  

Namun penggunaan tes MBTI bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran diri, dan mengenal lebih dalam diri sendiri karena tes yang sederhana dan fleksibel dilakukan dimanapun, juga hasil yang ada bisa dijadikan panduan tentang hasil yang diminati. Jadi, apakah kalian masih tertarik untuk mencoba tes MBTI ? 

Sumber : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun