Makna denotasi pada bait pertama lagu tersebut adalah "di dunia yang penuh tipuan, kamu adalah tempatku bergantung. Meskipun di dunia ini penuh kejahatan dan keabu-abuan, tetapi bagiku kamu adalah putih". Makna konotatif pada bait tersebut menunjukkan bahwa di dunia tipu-tipu yang dikonotasikan sebagai dunia yang banyak kebohongan, kepalsuan, dan manipulasi menjadikan "kamu" sebagai tempat penyanyi bergantung secara emosional; "kamu" adalah penyemangatku. Kata "jahat" dan "abu-abu" dikonotasikan sebagai hal yang buruk dan hal yang ambigu/tidak jelas dan dapat dikaitkan dengan kompleksitas moral kehidupan, antara baik atau jahat; antara hitam, putih, atau abu-abu. Jadi, makna konotatif yang dapat disimpulkan adalah meskipun di dunia tersebut banyak keburukan, banyak ketidakjelasan, tetapi "kamu" adalah sebuah kebaikan untuk penyanyi. Mitos dalam lirik lagu tersebut menunjukkan realitas dunia yang penuh ketidakjujuran dan manipulasi dalam berbagai aspek kehidupan. "Kamu tempat aku bertumpu" menunjukkan mitos bahwa manusia sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosional, material, dan berbagai hal lainnya. Namun, moralitas manusia tidak bisa diukur dengan sekadar "hitam" dan "putih", "baik" dan "jahat". Semua manusia pernah berbuat salah atau buruk, tetapi selalu ada "warna putih" yang diasosiasikan sebagai kebaikan di dalam hatinya.
Hanya kamu yang mengerti
Gelombang kepala ini
Makna denotatif pada lirik di atas adalah hanya "kamu" yang dapat mengerti dan memahami pikiran atau isi kepala penyanyi. Makna konotasinya adalah "kamu" menjadi satu-satunya yang dapat memahami sifat, perilaku, serta emosi penyanyi. Hal tersebut menunjukkan kedekatan antara "kamu" dengan penyanyi secara eksklusif. Mitos pada lirik ini dapat diinterpretasikan bahwa tidak semua manusia dapat memahami manusia lainnya. Namun, manusia memiliki orang-orang terdekat dan terpilih yang bisa berkomunikasi dengannya secara mendalam.
Puja-puji tanpa kata
Mata kita yang bicara
Selalu nyaman bersama
Janji takkan ke mana-mana
Pada lirik tersebut memiliki makna denotasi bahwa antara "kamu" dengan penyanyi dapat memberikan pujian dan penghormatan tanpa melalui kata-kata, tetapi hanya tatapan mata yang menjadi media pengekspresian emosi antara keduanya. "Kamu" dengan penyanyi selalu merasa nyaman jika bersama dan penyanyi meminta "kamu" untuk tidak akan pergi darinya dan tetap bersama-sama. Makna konotatif dalam lirik tersebut menunjukkan bahwa terdapat kedekatan yang intim secara emosional antara "kamu" dengan penyanyi sehingga untuk berkomunikasi tidak perlu melalui ungkapan, tetapi kalian sudah dapat memahami perasaan masing-masing. Hal ini juga menunjukkan keterikatan yang erat dari kenyamanan yang dirasakan serta kepercayaan yang telah dibangun satu sama lain. Mitos pada lirik "puja-puji tanpa kata" adalah suatu tindakan memuja dan memuji seseorang melalui non-verbal, seperti terhadap dewa atau sesuatu yang magis. Artinya, perasaan terhadap seseorang tersebut sangat mendalam dan rasa hormatnya sungguh tinggi.
Di dunia tipu tipu