Mohon tunggu...
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga

Berusaha berbagi tulisan yang bernilai guna. IG: @hanifa.nipeh

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cuaca Panas, Bisakah Kita Beradaptasi?

18 Oktober 2023   22:40 Diperbarui: 21 Oktober 2023   10:22 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian pasti merasa dan memperhatikan bahwa cuaca terasa semakin panas dari tahun ke tahun? Tahun 2023 ini adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dengan gelombang panas di banyak negara di dunia, termasuk juga di Indonesia.

Sepanjang tahun 2023 ini, banyak kota di Indonesia menjadi terasa semakin panas. Menurut Katadata.com, 5 kota terpanas di Indonesia, yaitu Majalengka (37,4 derajat Celsius), Banjarbaru (37,3 derajat Celsius), Palembang (37,2 derajat Celsius),  Palu (36,6 derajat Celsius), dan Tangerang Selatan (36,4 derajat Celsius).

Hal ini tentunya dapat menimbulkan banyak masalah bagi masyarakat yang hidup dan tinggal untuk beraktivitas di kota tersebut. 

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk membuat gelombang panas lebih bisa kita atasi?

Sebenarnya cuaca panas bagus untuk berjemur, tapi terkadang kalau cuacanya menjadi terlalu panas, rasanya menyiksa juga, sih. Saat cuaca menjadi terlalu panas, tubuh manusia tahu cara mendinginkannya. Ia berkeringat, mengeluarkan air asin yang disebut keringat melalui kulit untuk menghilangkan panas.

Namun tidak seperti tubuh, rumah tidak tahu bagaimana caranya agar tetap sejuk. Dan masih banyak masyarakat yang tinggal di wilayah panas tidak memiliki AC karena harga AC yang kurang terjangkau bagi mereka, itulah masalahnya.

Panas Terik. Sumber: Dokumen Pribadi.
Panas Terik. Sumber: Dokumen Pribadi.

Dilansir dari BBC News, di India -salah satu negara terpanas, muncul sebuah ide baru yang inovatif untuk menjaga rumah tetap sejuk.

Roshni Diwakar adalah konsultan di Mahila Housing Trust, sebuah LSM yang membantu perempuan kurang mampu di India untuk membuat rumah mereka tahan panas atau setidaknya mengurangi panas yang masuk ke rumah mereka.

Para perempuan ini sering bekerja dari rumah sementara suami mereka bekerja di lokasi konstruksi di tengah cuaca panas. Mereka tinggal di rumah kecil dengan satu kamar tidur tanpa jendela, tanpa ventilasi alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun