Ketika akan menghadapi ujian, sebenarnya lawan kita bukanlah orang lain, melainkan adalah diri sendiri. Terkadang, rasa malas dan menunda-nunda belajar dalam diri kitalah yang membuat kita merasa tidak benar-benar siap menghadapi ujian itu sendiri.
"Duh males banget, belajarnya besok aja deh", "masih ada banyak waktu, nanti aja deh belajarnya", "santai dulu ah, ujiannya masih satu bulan lagi" adalah alasan-alasan yang sering kita dengar untuk membenarkan rasa malas dan berakhir menunda-nunda.
Agar berhasil dalam ujian, kita perlu lawan rasa malas dan menunda-nunda tersebut. Lalu, apa yang menyebabkan kita merasa malas dan suka menunda-nunda? Gimana cara kita mengatasi hal tersebut?
Definisi Malas dan Menunda-nunda
Menurut psychology today, kemalasan berasal dari kata Latin "indolentia," yang menggambarkan keadaan pikiran yang tidak mengenal masalah atau rasa sakit. Sedangkan istilah "penundaan" berasal dari kata Latin "cras", yang berarti "besok".
Definisi menurut Dictionary.com, yaitu "menunda-nunda" berarti sengaja menunda melakukan penyelesaian tugas tertentu, terutama jika itu adalah hal yang penting atau mendesak. Sedangkan kemalasan berarti keengganan untuk bekerja atau berusaha dalam melakukan tugas tersebut.
Misalnya, jika seseorang menunda mengerjakan suatu tugas sampai tepat sebelum tenggat waktunya tanpa alasan, meskipun mereka tahu bahwa akan lebih baik bagi mereka untuk memulai lebih awal. Dapat dikatakan bahwa orang tersebut berarti menunda-nunda.
Jika seseorang tidak mengerjakan tugasnya karena dia tidak mau berusaha, meskipun dia tahu bahwa hal itu akan menghalangi dia untuk mencapai tujuannya. Dapat dikatakan bahwa orang tersebut sedang malas.
Definisi di atas memberi kita perbedaan utama antara penundaan dan kemalasan. Dapat disimpulkan bahwa meskipun penundaan dan kemalasan adalah dua konsep yang berbeda, keduanya juga dapat dihubungkan, terutama dalam kasus di mana orang menunda-nunda, setidaknya sebagian, karena kemalasan.
Apapun itu kemalasan atau kebiasaan menunda-nunda itu sama-sama buruk untuk masa depan kita.
Alasan Kenapa Bisa Merasa Malas dan Suka Menunda-nunda
Alasan pertama, yaitu lebih mementingkan mood jangka pendek. Orang- orang terkadang menunda-nunda karena mereka memprioritaskan suasana hati jangka pendek mereka daripada pencapaian dan kesejahteraan jangka panjang mereka.
Misalnya, seorang mungkin menunda mengerjakan tugas penting yang membuat mereka stres dengan melakukan sesuatu yang menarik, seperti hiburan. Hal itu membantu mereka merasa lebih baik dalam jangka pendek.
Alasan kedua, yaitu kurangnya motivasi dalam diri. Terkadang ketika kita termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi gagal melakukan apapun untuk mengejarnya, itu membuat kita tidak mau berusaha lebih banyak.
Seseorang yang tidak termotivasi untuk mencapai suatu tujuan, tentu tidak akan melakukan apa pun untuk mengejarnya. Bahkan, jika mereka tidak malas pun, mereka tidak mau berusaha karena mereka tidak memiliki alasan yang jelas dan motivasi yang kuat untuk melakukannya.
Alasan yang ketiga, yaitu perfeksionisme. Terkadang kita menunda-nunda karena perfeksionisme atau menginginkan kesempurnaan. Misalnya, ketika belajar kita harus punya buku catatan yang bagus, atau peralatan lainnya. Hal ini menyebabkan kita tidak memulai dalam belajar. Padahal, hal itu tidaklah penting.
Dari alasan di atas, ada alasan yang lebih relevan, yakni hadirnya internet dan sosial media. Itu mungkin jadi alasan kuat kenapa kita sering malas dan menunda-nunda karena terdistraksi oleh sosial media.
Cara Melawan Rasa Malas dan Suka Menunda-nunda
1. Cobalah untuk memulainya
Jika belajar terasa berat dan membuat kita terus menunda-nunda, lawanlah dengan membuat tantangan ke diri sendiri. Tantang diri kita untuk memulai dengan semangat, pilih buku, pergi ke area belajar, dan katakan pada diri sendiri bahwa kita akan memulai belajar dalam satu jam ke depan.
Kemudian, mulai berhitung dari 5 ke 1, seperti 5... 4... 3... 2... 1 dan boom, cobalah untuk mulai belajar.Â
Pada intinya berusahalah untuk memulai, bahkan jika hanya mengulang materi pelajaran sebelumnya. Lakukanlah semampunya.
2. Temukan "waktu terbaik"Â Â
Terkadang, ketika belajar bukan hanya seberapa menantang tugas itu atau seberapa percaya diri kita menghadapinya, melainkan tentang tingkat energi yang kita punya. Misalnya, morning person memiliki energi yang banyak di pagi hari, jadi biasanya bisa menjadwalkan tugas yang paling menantang di pagi hari.
Kita perlu menemukan waktu terbaik kita dalam belajar. Jam berapa atau hari apa yang paling cocok untuk kita. Kemudian, rencanakan tugas yang paling menantang saat itu. Ketika kamu merasa mulai lelah, pertimbangkan untuk ambil jeda dan istirahat.
3. Cobalah teknik pomodoro
Mengelola tugas dengan mengatur waktu dapat membantu kita mengendalikan keinginan untuk menunda. Teknik pomodoro memungkinkan kita untuk tetap fokus dan mengatasi distraksi.
Setel pengatur waktu belajar kita ke 25 menit untuk menyelesaikan tugas atau belajar, lalu istirahat selama 5 menit.Â
Bereksperimenlah dengan waktu yang telah diatur tersebut dan jangan lupa menjauh dari layar selama waktu istirahat.
4. Tetapkan deadline
Beri diri sendiri tenggat waktu untuk menyelesaikan topik tertentu. Tenggat waktu harus mendorong atau memotivasi kita untuk belajar sepanjang waktu yang telah ditentukan.Â
Setelah kita mulai belajar, ingatlah tenggat waktu tersebut dan cobalah untuk menyelesaikan tugas tersebut pada saat itu juga.
5. Motivasi dan hadiahkan diri sendiri
Ketika kita ingin melawan rasa malas dan menghindari penundaan, kita perlu memotivasi diri sendiri dan dimotivasi oleh orang-orang di sekitar.Â
Kita juga perlu merefleksikan diri tentang mengapa kita harus belajar sekarang, dan apa manfaatnya di masa depan. Hal itu dapat mendorong kita untuk mengubah pola pikir dalam belajar.
Setiap kali kita berhasil mengatasi keinginan untuk menunda-nunda dan kita berhasil mencapai target dalam belajar, hadiahi diri kita sendiri dengan istirahat, makan camilan, menonton film, atau melakukan hal-hal yang kita sukai lainnya.
Selamat menghadapi ujian! Semoga berhasil!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H