Mohon tunggu...
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga

Berusaha berbagi tulisan yang bernilai guna. IG: @hanifa.nipeh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menumbuhkan Empati dengan Memanusiakan Orang Lain

13 Juni 2022   22:31 Diperbarui: 13 Juni 2022   23:11 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berempati dengan orang lain. Sumber: Pixabay

Di era digitalisasi dan kemajuan teknologi ini, banyak hal hebat yang sangat memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan hidup. Namun, kita juga perlu berhati-hati dan bijak dalam menggunakan teknologi tersebut. Walaupun di satu sisi ada manfaatnya, tetapi di sisi lain juga banyak dampak negatifnya.

Teknologi dan digitalisasi berpotensi dalam menurunkan empati. Dampaknya adalah membuat kita semakin egois, individualistik, hanya mementingkan diri sendiri, dan tidak mampu merasakan sisi-sisi kemanusiaan yang justru menjadi hal penting yang dapat menyatukan suku, budaya, ras, dan agama.

Maka dari itu, kita semua perlu kembali sama-sama belajar menumbuhkan, melatih, dan mempertahankan empati pada siapapun, dimanapun, dan sampai kapanpun.

Memahami definisi empati

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empati diartikan sebagai keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan, perasaan, atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Sedangkan, menurut merriam-webster dictionary, empati diartikan sebagai tindakan memahami, menyadari, peka, dan mengalami sendiri perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain, baik di masa lalu atau sekarang tanpa perasaan, pikiran, dan pengalaman yang sepenuhnya dikomunikasikan secara eksplisit dan objektif.

Yang mana ternyata empati itu harus dihadirkan bukan hanya terhadap kondisi terkini orang lain, tetapi juga pada masa lalunya. Dan juga berbagi perasaan atau pengalaman orang lain dengan membayangkan bagaimana rasanya berada dalam situasi orang itu.

Dapat disimpulkan bahwa empati adalah kemampuan kita untuk membayangkan, memahami, dan merasakan keadaan orang lain baik yang dialaminya pada masa sekarang maupun di masa lampau.

Alasan kenapa penting memiliki empati

Pertama, memiliki hubungan sosial yang baik. Orang yang bisa berempati lebih memiliki kemampuan komunikasi dan interaksi yang baik, pandai membaca ekspresi wajah orang lain, punya kemampuan mendengar yang baik, dan eye contact yang tepat saat berkomunikasi, sehingga percakapan dan interaksi akan lebih nyaman dan positif.

Kemampuan kita berempati sama artinya dengan cara kita memperlakukan orang-orang disekitar kita. Kita berusaha membangun hubungan baik dengan lingkungan, bahkan dengan orang-orang tersayang agar tidak disalahpahami karena kita sebagai makhluk sosial saling berkomunikasi. Dan salah satu kunci komunikasi yang efektif serta mempengaruhi adalah menggunakan empati.

Dengan memiliki empati, kita jadi punya kemampuan dasar untuk membantu orang yang mengalami kesulitan dan lebih peduli dengan kondisi sekitar. Contohnya, selama pandemi kita bisa melihat bahwa empati itu punya kekuatan yang luar biasa. Banyak orang yang membantu bagi-bagi makanan dan menolong orang yang sedang kesulitan.

Yang kedua, kemampuan kepemimpinan atau leadership. Empati adalah salah satu kemampuan dasar dalam leadership. Setiap kita adalah pemimpin untuk diri kita sendiri dan harus bertanggung jawab atas keputusan dan pilihan-pilihan sikap.  

Seorang pemimpin akan mau dan mampu bertindak, serta mengambil keputusan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk orang-orang sekitarnya. Pemimpin dengan rasa empati akan dengan senang hati berinisiatif memahami kebutuhan orang lain, menyadari, dan memahami perasaan anggotanya.

Dan yang ketiga, mengubah hidup. Empati itu bisa membuat hidup kita berubah jadi lebih baik. Selain usaha, doa, dan kerja keras, empati adalah salah satu syarat untuk mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Hal ini karena dengan empati, kita menjadi lebih mudah berinovasi, melakukan sesuatu, atau membuat karya yang kreatif dan melakukan perubahan dalam hidup kita.

Cara menumbuhkan empati

1. Jangan mudah menghakimi

Dengan tidak mudah menghakimi seseorang atau sesuatu hanya dari tampilan luarnya atau yang kelihatan saja, ternyata potensi ini juga berlaku saat kita ingin belajar menumbuhkan empati. Mengurangi kebiasaan menilai orang lain dengan pandangan yang negative, tentu akan membantu kita menumbuhkan empati.

2. Menjadi pendengar yang baik

Memiliki kemampuan mendengarkan orang lain dengan baik adalah salah satu ciri atau kebiasaan orang yang punya empati yang tinggi. Hal ini karena tentu kita tidak akan bisa memahami, merasakan, atau membantu orang lain, kalau kita sendiri tidak bisa mendengarkan orang lain dengan baik.

Kita bisa belajar mendengarkan orang lain dengan cara fokus saat mereka berbicara. Misalnya, hadirkan eye contact yang baik dan tidak memotong pembicaraan orang lain. Atau setidaknya bisa kita lakukan dari hal-hal simple, seperti tidak main gadget saat ada orang yang berbicara dengan kita.

3. Melibatkan diri dalam komunitas

Melibatkan diri dalam komunitas sangat membantu untuk menumbuhkan empati secara sehat. Kita bisa memulai dengan melibatkan diri dalam komunitas atau masyarakat yang ada disekitar kita. Menumbuhkan empati bukan hanya sekadar memahami orang lain, tetapi juga ada dorongan untuk membantu mereka.

4. Melihat sisi kemanusiaan orang lain

Salah satu hal yang membuat kita sulit untuk berempati pada orang lain adalah karena kita kurang bisa melihat sisi kemanusiaan dari orang lain. Terkadang kita memilih untuk tidak peduli hanya karena tidak kenal dekat dengan orang lain dan tidak memiliki hubungan darah atau sejenisnya. Padahal, mereka juga manusia yang bisa rapuh, sedih, dan mengalami masalah yang sama juga seperti kita.

Maka dari itu, mari kita perlakukan orang lain, sebagaimana manusia biasa yang juga perlu perhatian, bantuan, atau bahkan sekadar pengertian.

Jika kita bisa berempati pada orang lain maka kemungkinan besar orang lain juga akan berempati pada kita. Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Nah, itu dia pemahaman tentang empati, pentingnya memiliki empati, dan cara menumbuhkan rasa empati kita pada orang lain.

Selamat berkontribusi dan berempati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun