Mohon tunggu...
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga

Berusaha berbagi tulisan yang bernilai guna. IG: @hanifa.nipeh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena "Flexing", Ajang Pamer Kesuksesan

14 April 2022   09:01 Diperbarui: 14 April 2022   09:08 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesuksesan. Sumber : Pexels

Dasar dari berpikir kritis adalah skeptism, yaitu mempertanyakan dan juga tidak mudah percaya. Saat menerima informasi, maka harus diperiksa dahulu. Jangan terburu-buru responsif untuk mengikutinya. Lihat dahulu baik buruknya, benar atau salah, dan siapa yang diutungkan dan dirugikan.

Degan mencoba berpikir kritis, maka setidaknya apapun keputusan yang kita ambil itu berdasarkan logika bukan hanya berdasarkan emosiaonal semata.

  • Memilih lingkungan pertemanan yang baik

Lingkungan pertemanan adalah yang paling berpengaruh bagi kita karena berdekatan dengan kehidupan sehari-hari. Yang harus kita lakukan adalah mengendalikan diri dalam lingkungan agar tidak termakan fenomena yang buruk.

  • Fokus pada tujuan

Kita perlu menata ulang tujuan hidup kita, fokus, dan alihkan perhatian dari hal yang tidak bermanfaat. Kurangi fokus kita pada materi dan juga orang-orang yang suka pamer materi. Ada masa depan yang harus diupayakan, proses yang harus dijalankan, dan fokus pada tujuan yang layak diperjuangkan

Nah, itu dia penjelasan tentang fenomena flexing, apa penyebabnya, dampak negatifnya, dan juga tips agar terhindar dari fenomena tersebut.

Maka dari itu, yuk kita tata ulang hidup kita dan berhenti cari validasi dari orang lain. Kita hidup bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain, juga bukan untuk membuat orang lain senang. Hargai diri, jaga diri, dan sayangi diri. Selamat berproses! Semoga berhasil!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun