"Sekarang, jumlah siswanya ada 28." Kata Bu Lita, salah satu pengajar di sekolah gajahwong.
"Dulu yang sekolah di sini ya anak-anak warga di sini, sekarang sudah ada beberapa dari kampung lain, yang dari warga sini rata-rata sudah lulus dan beberapa anak ada yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah dasar" tambahnya.
Anak-anak dari sekolah gajah wong yang berprestasi, banyak yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah dasar. Ada yang mendapat beasiswa penuh, dan ada juga yang hanya mendapat bantuan dana tertentu.
Di sekolah gajah wong terdapat beberapa guru yang mengajar serta volunteer yang siap membantu mengajar di sekolah ini. Untuk memenuhi kebutuhan sekolah, sekolah gajah wong juga memiliki beberapa program untuk pemasukan kas.
Program yang dimiliki sekolah gajah wong antara lain peternakan kambing, penjualan merchandise, bank sampah, penjualan baju anak, dan lain sebagainya. Peternakan kambing ini merupakan salah satu penghasilan yang dimiliki sekolah.
ALASAN DIDIRIKANNYA SEKOLAH GAJAH WONG
Sekolah Gajahwong tentunya berdiri atas kegelisahan nasib para anak jalanan dan pemulung yang tidak dapat bersekolah karena masalah terbatasnya biaya sekolah untuk menepuh pendidikan.
Sekolah ini juga dibangun untuk memberikan pendidikan usia dini kepada anak-anak secara gratis dan tentunya untuk menyelamatkan masa depan anak-anak.
Ketika berbincang dengan Bu Lita, salah satu pengajar di sekolah gajah wong, bahwa berdirinya sekolah gajah wong dan juga metode pengajarannya ini juga terinspirasi dari Novel tattoo-chan, gadis cilik di jedela karya Tetsuko Kuronayagi. Melihat dari dinding kelas di sekolah gajah wong yang terdapat lukisan karakter tattoo-chan.