Mohon tunggu...
Hifdzan Hanif AlGhifari
Hifdzan Hanif AlGhifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadyah Jakarta

saya hobi otomotif, musik, dan film sisanya anda liat aja dibawah😁

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Above The Line(ATL), Through The Line(TTL), dan Below The Line(BTL) dalam Advertising

8 Juli 2024   23:57 Diperbarui: 9 Juli 2024   00:18 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.andy.web.id/2022/05/bintang-iklan-samsung-galaxy-a-series-5g.html

Istilah "above the line", "through the line", dan "below the line" biasanya digunakan dalam konteks pemasaran dan anggaran biaya. Dan juga bentuk periklanan (Rhenald Kasali) dalam advertising. Dalam dunia pemasaran modern, memahami perbedaan antara media ATL (Above The Line), BTL (Below The Line), dan TTL (Through The Line) sangat penting untuk merancang strategi komunikasi yang efektif. Setiap jenis media memiliki karakteristik, kelebihan, dan tantangan yang unik.

1.Above The Line: (Media Lini Bawah), sebagai media utama dalam kegiatan, Ini mengacu pada metode pemasaran yang menggunakan saluran media massa yang luasperiklanan yang terdiri atas iklan-iklan yang di muat oleh media cetakcontohnya: televisi, radio, majalah, suratkabar, billboard , dan internet. Besar biasanya, iklan ATL ditargetkan pada audiens yang luas dan berusaha untuk menciptakan kesadaran merek yang besar.

ATL memiliki
* Target audiens yang luas.
* Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep atau ide.
* Tidak ada interaksi langsung dengan audiens.
* Media yang digunakan TV, Radio, Majalah, koran, billboard.

Definisi media ATL
*Media MassaMedia ATL menggunakan saluran media massa seperti TV, radio, koran, dan majalah untuk mencapai audiens yang
*Bersifat Impersonal. Media ATL memiliki sifat satu arah dan dan kurang interaktif dengan konsumen.
*Biaya Tinggi Iklan di media ATL membutuhkan anggaran yang besar untuk dapat terekspos secara luas.

Contoh iklan yang memakai metode ini adalah: Coca-Cola dan Samsung yang sering ditayangkan di televisi nasional maupun internasionl.

https://www.andy.web.id/2022/05/bintang-iklan-samsung-galaxy-a-series-5g.html
https://www.andy.web.id/2022/05/bintang-iklan-samsung-galaxy-a-series-5g.html
2.Through the Line (TTL):
TTL merupakan pendekatan gabungan yang menggabungkan elemen-elemen dari ATL dan BTL (below the line). Istilah TTL diperkenalkan untuk menjembatani pihak Perusahaan jasa komunikasi periklanan yang ingin membuat gambaran konkrit terhadap segmen jasa kreatif komunikasi yang ditawarkannya.

Definisi media TTL
* Kombinasi ATL dan BTL Media TTL menggunakan pendekatan terpadu dengan memadukan kekuatan media ATL dan BTL

*  Menjangkau Audiens Lebih Luas. Strategi TTL dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. 

* Sinergi Komunikasi Pendekatan TTL menciptakan sinergi antara pesan dan aktivitas pada berbagai media.

Ini termasuk penggunaan iklan di media massa bersama dengan strategi pemasaran langsung kepada konsumen atau promosi penjualan yang lebih terukur. Contohnya seperti: konten branded di platform digital, dan event marketing.

https://medium.com/@IamSwethaBhatna/benefits-of-event-marketing-16d57234ef79
https://medium.com/@IamSwethaBhatna/benefits-of-event-marketing-16d57234ef79
3.Below The Line (Media Lini Bawah), sebagai media pendukung dalam kegiatanperiklanan yang terdiri dari seluruh media selain yang termasuk dalam above the line media Contoh: pamflet, brosurdanposter, direct mail, pameran, agenda, kalender cindra mata.

Ini mencakup strategi pemasaran yang lebih spesifik dan langsung kepada target pasar yang dituju. Contoh dari BTL termasuk kegiatan seperti promosi penjualan, sponsor acara, pameran dagang, dan aktivitas pemasaran langsung seperti email marketing atau telepon pemasaran. Below the line merupakan bentuk iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan melalui media massa, dan biro iklan, tidak memungut komisi atas penyiarannya/pemasangannya. Kegiatan promosi below the line suatu brand paling banyak dilakukan melalui beragam event. Dengan event ini, konsumen akan berhubungan langsung dengan brand, sehingga bisa terjadi komunikasi antara brand dengan konsumen.

BTL memiliki
 *Target audiens terbatas
* Media atau kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi, bahkan langsung action membeli.
* Media yang digunakan Event, Sponsorship, Sampling, Point-ofSale (POS) materials, Consumer promotion, Trade promotion, dll.

Definisi Media BTL (Below The Line)
*Targetted, media BTL fokus pada target audiens yang teridentifikasi.
*Kreatif, media BTL memberikan ruang yang lebih luas untuk kreativitas dan inovasi.
*Biaya Lebih Terjangkau, aktivitas BTL umumnya membutuhkan anggaran-anggaran yang lebih terjangkau.
*Interaktif, media BTL memungkinkan komunikasi dua arah dan keterlibatan konsumen.

Contoh beriklan dengan strategi BTL yaitu dengan kegiatan komunitas dan corporate sosial responscibility (CSR).

https://kspdwitunggal.com/2022/07/27/kegiatan-corporate-social-responsibility-csr-di-ksp-dwi-tunggal-cabang-purwekerto-%EF%BF%BC/
https://kspdwitunggal.com/2022/07/27/kegiatan-corporate-social-responsibility-csr-di-ksp-dwi-tunggal-cabang-purwekerto-%EF%BF%BC/

 Perbandingan Karakteristik Media ATL, BTL, dan TTL

*Jangkauan: ATL memiliki jangkauan yang lebih luas, BTL lebih terfokus, dan TTL menyeimbangkan keduanya.
*Biaya: ATL membutuhkan anggaran yang lebih besar, BTL lebih terjangkau, dan TTL menyeimbangkan biaya.
*Interaktivitas: BTL lebih interaktif, ATL cenderung satu arah, dan arah, dan TTL memadukan interaktivitas dan jangkauan.

Studi Kasus Penerapan Media ATL, BTL, dan TTL

*Brand Awareness
Kampanye iklan ATL untuk membangun kesadaran merek di pasar

*Promosi Penjualan
Aktivitas BTL seperti diskon dan hadiah untuk mendorong penjualan

*Engagement Pelanggan
Kampanye TTL yang memadukan aktivitas ATL dan BTL untuk meningkatkan meningkatkan keterlibatan pelanggan.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Memahami media ATL, BTL, dan TTL sangat penting untuk mengembangkan mengembangkan strategi komunikasi pemasaran yang komprehensif dan efektif. dan efektif. Kombinasi yang tepat dari ketiga jenis media ini dapat membantu meningkatkan brand awareness, akuisisi pelanggan, dan engagement konsumen. Dengan demikian, pemilihan antara ATL, TTL, atau BTL tergantung pada tujuan pemasaran, anggaran yang tersedia, dan karakteristik dari audiens yang dituju.

Kritik dan Saran

ATL, kurangnya targeting spesifik meskipun mencapai audiens yang luas, iklan ATL cenderung kurang dalam targeting spesifik dan personalisasi pesan. Saran memastikan iklan ATL menonjol dari keramaian dengan konsep yang kreatif dan pesan yang kuat dapat membantu memaksimalkan ROI (Return on Investment).

BTL, keterbatasan jangkauan: Aktivitas BTL seringkali memiliki jangkauan yang lebih terbatas dibandingkan dengan ATL, yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam mencapai audiens yang lebih luas. Saran fokus pada interaksi dan keterlibatan, memastikan kegiatan BTL memberikan pengalaman interaktif dan bernilai tambah bagi konsumen dapat meningkatkan efektivitas kampanye.

TTL, tantangan koordinasi menyatukan strategi ATL dan BTL dapat menjadi tantangan dalam hal koordinasi tim dan alokasi sumber daya yang tepat. Saran, Penggunaan data yang cerdas memanfaatkan analitik dan data untuk mengarahkan strategi TTL dapat membantu meningkatkan targeting dan personalisasi pesan kepada konsumen.

periklanan di Indonesia, penting untuk mempertimbangkan kekuatan dan tantangan dari masing-masing pendekatan (ATL, BTL, TTL) dan mengintegrasikannya secara strategis untuk mencapai tujuan kampanye dengan efisien dan efektif. Integrasi dengan teknologi digital dan fokus pada kreativitas dapat menjadi kunci untuk sukses dalam mengimplementasikan pendekatan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun