Mohon tunggu...
Hanifah Wescania Amibowo
Hanifah Wescania Amibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dampak Ticket Scalping bagi Para Artis dan Penyelenggara Acara

25 Mei 2023   18:14 Diperbarui: 25 Mei 2023   18:17 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Para artis dan penyelenggara acara telah memperhatikan penjualan tiket pasar gelap, atau scalping. Fenomena ini tidak hanya mengurangi pendapatan, tetapi juga mempengaruhi reputasi dan pengalaman penggemar dengan berusaha pergi per acara favorit mereka. 

Penulis akan membahas dampak yang ditimbulkan oleh penjualan tiket di pasar gelap terhadap artis dan penyelenggara acara, serta dampak yang ditimbulkannya terhadap industry hiburan secara keseluruhan.

Hilangnya uang yang seharusnya diterima oleh para artis adalah salah satu efek utama dari penjualan tiket pasar gelap. Ketika scalper membeli tiket dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi, artis tidak mendapatkan keuntungan tambahan dari kenaikan harga. 

Akibatnya, seniman mungkin kehilangan potensi pendapatan besar yang dapat mereka gunakan untuk memperluas karier mereka atau membuat karya seni baru.

Penyelenggara acara dan artis juga mengalami kerugian karena penjualan tiket ilegal. Salah satu konsekuensi negatifnya adalah reputasi yang rusak. Penggemar sering menyalahkan penyelenggara acara karena kenaikan drastis harga tiket oleh spekulan. 

Mereka merasa terjebak dan tidak mampu membeli tiket dengan harga yang wajar. Ini dapat menyebabkan penggemar kehilangan kepercayaan dan reputasi mereka, yang sangat penting bagi Anda dalam jangka panjang.

Selain itu, penjualan tiket di pasar gelap dapat membuat penggemar konser atau acara yang sebenarnya merasa tidak puas. Banyak penggemar setia atau potensial tidak mampu menghadiri ketika tiket dijual dengan harga tinggi. 

Hal ini menghalangi para penggemar dari memiliki kesempatan untuk bertemu dengan artis favorit mereka atau merasakan suasana yang hanya dapat mereka nikmati saat menghadiri konser atau acara siaran langsung. Sangat kecewa dapat terjadi dan membahayakan hubungan antara artis dan penggemar mereka.

Pemerintah dan industri hiburan telah mengambil beberapa tindakan untuk mengurangi dampak penjualan tiket di pasar gelap. Beberapa negara telah menetapkan peraturan dan undang-undang yang membatasi atau melarang penjualan tiket di pasar gelap. Langkah ini dilakukan untuk menjaga pelanggan tetap aman dan memastikan ketersediaan tiket dengan harga yang wajar. 

Selain itu, beberapa penyelenggara acara telah bekerja sama dengan platform pemesanan tiket untuk menerapkan metode anti-scalping seperti verifikasi identitas dan penjualan tiket terbatas.

Upaya untuk mengatasi penjualan tiket ilegal tetap sulit. Scalper terus mencari celah dan menggunakan strategi baru untuk mengubah sistem. Dalam era komputer dan internet, scalper menggunakan teknologi untuk mengotomatisasi pembelian tiket secara massal. Namun, upaya pemerintah dan penyelenggara acara untuk membatasi praktik ini menjadi sulit.

Para seniman dan penyelenggara acara harus terus berinovasi dan menemukan cara terbaik untuk mengatasi masalah ini. Ini dapat mencakup kerja sama dengan penyedia platform tiket yang dapat diandalkan, penggunaan teknologi untuk memastikan bahwa pelanggan benar-benar membeli tiket, dan partisipasi anggota komunitas dalam upaya untuk menghentikan penjualan tiket melalui pasar gelap.

Secara keseluruhan, artis dan penyelenggara acara sangat dipengaruhi oleh penjualan tiket di pasar gelap. Di antara dampak ini adalah kehilangan pendapatan, kehancuran citra, dan pengalaman yang tidak memuaskan bagi penggemar. 

Upaya untuk mengatasi penjualan tiket ilegal diharapkan dapat mengurangi dampak negatif and mempertahankan citra industry hiburan melalui kerja sama antara otoritas, industri hiburan, dan penggemar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun