Mohon tunggu...
Hanifa Huwaida
Hanifa Huwaida Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa dari Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Saya menyukai kegiatan menulis terlebih lagi pada topik tentang Pendidikan dan Sosial Humaniora.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengertian, Interpretasi, dan Hasil Pengukuran Aula Hasan Bondan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

26 April 2023   07:02 Diperbarui: 26 April 2023   11:35 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

             lmu Ukur Tanah atau Lahan adalah suatu ilmu yang berperan dalam melaksanakan kegiatan pengambilan data di lapangan, pengamatan lokasi, menganalisa bentuk permukaan tanah, hingga menyajikan hasil pengukuran dalam bentuk gambar ataupun dalam bentuk yang lainnya. Pengukuran Tanah (Surveying) berarti kegiatan pengukuran yang menuangkan hasil pengukurannya sebagai suatu proyek rekayasa, peta, representasi grafis dari bidang horizontal dengan besaran skala yang beragam. Pada dasarnya, pengukuran secara sederhana tersebut melalui beberapa ouput yang berbeda menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda pula. Setelah mengetahui alat-alat dan bahan serta bangunan atau area yang akan diukur, kita dapat melakukan secara langsung dan tidak langsung. Bertujuan untuk Menghasilkan ukuran-ukuran dan kontur permukaan tanah, luasan dan volume tanah, hingga gambar rencana (plan) atau peta, kegiatan pengukuran dalam mata kuliah Ilmu Ukur Tanah atau lahan ini direalisasikan melalui alat dan bahan berupa Meteran, catatan, hingga Handphone yang mendukung untuk kegiatan pengukuran sederhana. Pada pengukuran ini, kami melakukan kegiatan pengukuran jarak dengan menggunakan alat pita pengukur yang diketahui menggunakan jaringan poligon tertutup. Adapun bangunan atau area yang dipilih dalam praktikum pengukuran lingkup Universitas Lambung Mangkurat ini adalah Aula Hasan Bondan Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Banjarmasin yang berlokasi di Jl. Brigjend Hasan Basry, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Melalui hal tersebut, pengukuran Aula Hasan Bondan dengan estimasti waktu pengukuran selama kurang lebih 4 jam tersebut menghasilkan 13 titik pengukuran dengan luasan total 308,24 m2. 

Adapun Perolehan hasil pengukuran setiap titik dan koordinatnya tertera sebagai berikut:

Gambar 2. Hasil Pengukuran./Dokumentasi pribadi
Gambar 2. Hasil Pengukuran./Dokumentasi pribadi

              Selama proses pengukuran Aula Hasan Bondan, permasalahan atau kendala yang dihadapi ialah lokasi pengukuran yang di sisi bangunannya terdapat banyak barang-barang keperluan kuliah yang sudah tidak layak pakai seperti bangku kuliah yang rusak, tumpukan kayu, hingga sebaran bebatuan yang cukup menyulitkan proses pengukuran. Selain itu, aplikasi Avenza Maps sebagai pendukung dalam proses pengukuran sebagai wadah dokumentasi dan penanda titik-titik pengukuran seringkali merubah posisi atau bertempat pada lokasi yang tidak sesuai dengan posisi kita berada. Apabila dibandingkan, hasil pengukuran antara aplikasi pendukung (Google Earth dan Avenza Maps) memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan hasil pengukuran secara langsung di Lapangan. Dimana hal tersebut dapat terjadi karena kesalahan atau error yang menjadi bagian dalam surveying. Akurasi sebagai ukuran keandalan/reliabilitas hasil pengukuran tidak dapat ditentukan dengan pasti yang berarti hanya menyatakan informasi berupa "nilai yang paling mungkin". Selain itu, hambatan diluar pengukuran Aula Hasan Bondan ini adalah terbatasnya alat meteran sehingga dibutuhkan waktu untuk melakukan pengukuran. Selain kegiatan pengukuran langsung ke lapangan, tim kami juga melakukan pengukuran menggunakan Aplikasi Avenza Maps yang terlebih dahulu memuat basemap dan melalui Aplikasi Google Earth untuk mendapatkan output berupa hasil pengukuran secara tidak langsung. Hasilnya, dapat diketahui luas gedung menurut aplikasi GPS map memiliki luas area 3.821 dengan parimeter 82.578 meter, sedangkan menurut hasil pengukuran menggunakan Google Earth diketahui memiliki luas area 327 meter persegi dengan parimeter 82 meter. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa hasil pengukuran lapangan dengan menggunakan aplikasi ukur lahan memiliki hasil pengukuran yang berbeda, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hal tersebut dapat terjadi mengingat beberapa faktor yakni kondisi di lapangan terhalang materil yang mampu menambah ukuran Gedung, human error pada penggunaan GPS Map, terukurnya bayang-bayang atap Gedung, dan lain-lain.

              Pengukuran tanah adalah bagian dari Ilmu Geodesi yang mempelajari cara pengukuran di permukaan bumi dan bawah tanah untuk berbagai keperluan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit sehingga kelengkungan permukaan bumi dapat diabaikan. Pengukuran digunakan untuk menentukan elemen (jarak dan sudut) dari titik-titik yang terdapat pada suatu permukaan dalam jumlah yang cukup untuk menggambarkan permukaan tersebut pada skala tertentu (Wongsotjitro, 1980).  Pengukuran adalah seni yang penentuan posisinya relatif pada di atas, atau dibawah permukaan bumi, yang berkaitan dengan pengukuran jarak, sudut, arah baik secara vertikal maupun horizontal. Adapun Tujuan dasar survei berkaitan dengan tujuan praktis geodesi, yaitu mempelajari cara melakukan pengukuran pada permukaan bumi yang berbentuk tidak beraturan. Untuk memfasilitasi pengukuran, bidang perantara dihasilkan. Bidang menengah datar. Meskipun permukaan bumi melengkung, namun dianggap datar karena luas permukaan bumi tidak lebih dari 50 km. Dalam kegiatan pengukuran, umumnya sering terjadi error atau kesalahan yang tidak memandang baik atau buruknya ketika eksekusi. Hal ini berarti error atau kesalahan adalah hal wajar dan umum terjadi yang menyebabkan "nilai sebenarnya" menjadi tidak diketahui. Adanya hal error atau kesalahan tersebut diketahui bersumber dari berbagai macam kesalahan yang terbagi atas 3 kategori, yaitu: (1) Kesalahan alami, yang dipengaruhi oleh variasi kondisi cuaca, refraksi (masuknya cahaya), dan gravitasi; (2) Kesalahan alat ukur, yang dapat terjadi ketika setting alat yang kurang baik atau konstruksi alat yang kurang baik; dan (3) Kesalahan personal, dimana hal ini dapat terjadi dan dipengaruhi oleh ketidakmampuan individu/pengukur dalam menentukan nilai eksak dari suatu pengukuran. Kesalahan tersebut juga dapat diakibatkan oleh keterbatasan pandangan/ penglihatan manusia, sentuhan, dan pendengaran.

               Gedung Aula Hasan Bondan  merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan perkuliahan dengan jumlah mahasiswa yang banyak. Ruangan ini dapat menampung maksimal 150 orang mahasiswa dengan sarana dan prasarana penunjang yang tersedia didalam gedung tersebut yaitu seperti LCD proyektor, layar monitor, dan AC. Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung menggunakan meteran dan pengukuran menggunakan aplikasi Avenza Maps terdapat perbedaan hasil yang dimana hasil menggunakan meteran yaitu 308,24 m, sedangkan pengukuran menggunakan aplikasi Avenza Maps yaitu 327 m selisih yang didapat dari pengukuran secara langsung atau pengukuran menggunakan aplikasi yaitu sebesar 19 m. Memiliki kekurangan dan kendalanya masing-masing, Google Earth, Avenza Maps, dan Pengukuran secara langsung sama-sama memiliki keakuratan yang tidak dapat dipastikan. Pada akhirnya, pengukuran pada Aula Hasan Bondan memiliki Distorsi yang dapat terjadi karena ketidaksesuaian antara bidang bumi yang tidak menyentuh bidang proyeksi, ketidaksesuaian dalam pembuatan peta, ataupun pemilihan Teknik proyeksi peta yang kurang sesuai. Di samping itu, kendala tersebut juga dapat diketahui bahwa Distorsi dapat terjadi karena adanya human error.

Sumber: Kelompok 2 Kelas C, Geografi Angkatan 2021.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun