Menyiapkan Generasi dengan Islam
Islam adalah agama yang telah menyiapkan seperangkat aturan untuk mengatur manusia agar berjalan di muka bumi dengan seimbang dan tidak membuat kerusakan. Dalam hal pendidikan dan pengasuhan anak, Islam juga tidak luput dari pengaturan tersebut. Islam mewajibkan setiap orang tua agar memahamkan agama pada setiap anaknya semisal anak laki-lakinya dididik bertanggung jawab dan mandiri sehingga ketika telah baligh, dalam dirinya tumbuh karakter pemimpin dan pengayom sehingga akan siap ketika saatnya mencari nafkah, begitupun anak perempuan dididik dan dipersiapkan untuk menjadi calon ibu arsitek peradaban. Alhasil fitrah mereka akan terpelihara dengan baik dan siap menjadi orang tua ketika telah tiba waktunya.
Islam juga mewajibkan negara untuk menerapkan sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam kepada seluruh generasi dengan pendidikan yang murah dan berkualitas. Pembekalan pernikahan tidak hanya cukup dilakukan sekali melainkan akan dimasukkan dalam kurikulum Islam oleh negara. Tentunya ketika generasi telah baligh, maka secara otomatis ia akan siap membangun rumah tangga berbekal ilmu mejadi orang tua, istri ataupun suami yang telah didapat selama masa pendidikannya. Kalau pun mereka belum siap menikah, mereka akan menjaga pandangannya dengan berpuasa. Alhasil generasi yang dicetak oleh sistem Islam akan menjadi generasi yang tidak hanya cerdas dalam keahlian namun juga pandai dalam hal agama.
Sembari menerapkan sistem pendidikan Islam, negara juga akan menjaga pemikiran dan perilaku generasi dari segala sesuatu yang merusak mereka seperti melarang keras beredarnya konten-konten yang berbau pornografi dan tak mendidik, memastikan tegaknya pelaksanaan hukum syara' dan mendorong rakyatnya agar memiliki kebiasaan suka beramar makruf nahi mungkar. Alhasil kehidupan mulia dan suasana keimanan yang tinggi dalam negara Islam akan terwujud sehingga generasi-generasi akan terjaga pemikirannya dari perilaku rusak, menyimpang dan tumbuh menjadi manusia bertakwa. Sudah seharusnya aturan Islam diterapkan dalam skala negara sebagai konsekuensi syahadat kita.
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (TQS Al-Hasyr [59]:18). Wallahu 'alam bis shawab.
Sumber : Digital News 5 Juni 2024 (https://digitalnews.id/read/pembekalan-pranikah-agar-rumah-tangga-tak-goyah-cukupkah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H