Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Gawat Kekerasan Anak Meningkat, Bagaimana Solusi yang Tepat?

22 April 2024   05:08 Diperbarui: 22 April 2024   06:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam Melindungi Anak
Islam adalah ideologi yang khas karena bersumber dari Al-Qur'an dan sunah. Semua aturan yang diturunkan oleh Allah berfungsi untuk mendorong setiap muslim memiliki ketaatan kepada Allah dan takut ketika membuat Allah murka.

Ada beberapa mekanisme Islam dalam memandang kasus kekerasan anak.
Pertama, Islam mengawasi keluarga sebagai tempat membina dan melindungi seluruh anggotanya. Anak-anak tentunya menjadi tanggung jawab bagi kedua orang tuanya. Ibu berperan sebagai madrasah pertama,. Sedangkan ayah berperan sebagai pemimpin dan pencari nafkah untuk keluarga.

Kedua, Islam memberikan aturan berinteraksi dalam keluarga. Aturan tersebut seperti seorang istri yang wajib taat kepada suaminya asal suaminya tidak memerintahkan kepada kemaksiatan. Jika seorang suami bersikap serong kepada keluarganya seperti menggauli anak, maka istri harus berani mencegah dan melaporkan. Istri pun berkewajiban untuk melayani suami dengan pelayanan yang baik agar naluri suami tercukupi.

Ketiga, Islam mengatur masalah aurat sekalipun di hadapan keluarganya. Misal seorang anak perempuan batasan auratnya adalah lengan atas hingga lutut. Begitupun anak laki-laki batasan auratnya adalah dari pusar hingga lutut. Dengan begitu, tidak akan tumbuh dorongan seksual ketika melihat orang yang tidak halal baginya.

Keempat, Islam melarang beredarnya konten-konten pornografi dan akan menindak tegas bagi siapa pun yang berani membuat. Islam juga mengharamkan setiap individu melihat gambar atau video yang mengandung konten pornografi. Alhasil, tidak ada pemicu-pemicu untuk melakukan hubungan seksual.

Kelima, Islam akan memberikan sanksi yang menjerakan jika ada yang melanggar seluruh aturan di atas. Pelaku pemerkosaan akan dihukum layaknya ia berzina. Jika pelaku sudah menikah, akan dihukumi rajam, jika belum menikah akan dicambuk.

Keenam, Islam mewajibkan masyarakat untuk beramar makruf nahi mungkar sehingga jika ada yang berani bermaksiat atau melakukan kejahatan seperti bullying, maka masyarakat akan berupaya menegur dan mencegah.

Ketujuh, Sistem pendidikan Islam juga memiliki visi dan misi untuk mencetak generasi yang memiliki kepribadian (perilaku) dan pola pikir Islam. Halal dan haram tentunya menjadi standar dalam berteman kepada siapapun. Islam mewajbkan untuk menghormati, menghargai dan tidak mengolok-olok kepada sesama. (Lihat QS Al-Hujurat ayat 11). Dengan begitu anak tidak akan terpancing untuk melakukan bully terhadap temannya dan akan senantiasa menjaga kehormatan saudaranya.

Dengan demikian, seluruh mekanisme Islam di atas hanya bisa diterapkan ketika Islam diterapkan dalam institusi negara yaitu Khilafah Islamiah. Oleh karena itu, jika kita ingin melindungi anak-anak kita dari kejahatan yang mengintai mereka, maka perjuangan untuk menerapkan Islam harus menjadi agenda utama.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Sumber: Narasi Post 4 April 2024 (https://narasipost.com/opini/04/2024/kekerasan-anak-meningkat-bagaimana-solusi-tepat/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun