Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Palestina Terus Membara, Kapan Merdeka?

11 Desember 2023   11:14 Diperbarui: 11 Desember 2023   11:24 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga pada tanggal 14 Mei 1948, mimpi buruk umat Islam pun menjadi nyata ketika Yahudi mulai mendeklarasikan negara meraka tepat di sore hari. Militer mereka berhasil mengalahkan pasukan negara-negara Arab. Mereka menduduki sekitar 77% tanah Palestina, menamakan negara ini dengan "Israel" dan mengusir sekitar 800 ribu warga Palestina. Fakta sejarah ini menunjukkan bahwa Negara Israel berdiri di atas jasad-jasad warga Palestina yang tak berdosa.

Oleh sebab itu, umat Islam mesti sadar bahwa kaum Zionis Yahudi Israel selamanya tidak akan pernah ridha terhadap umat Islam apalagi berharap mereka mau mentaati resolusi PBB. Sungguh berbagai kecaman atau kutukan dunia tak akan pernah membuat mereka takut tersebab karakter merekalah yang telah disifati Al-Qur'an sebagai kaum yang jahat, penipu dan pengkhianat. (Lihat QS Al-Baqarah ayat 120 dan QS Al-Ma'idah ayat 62).

Umat Islam juga mesti memahami bahwa konflik yang terjadi antar Palestina dan Israel akan terus berulang bahkan tidak hanya terjadi di Palestina, namun Umat Islam di belahan dunia manapun akan terus mengalami penindasan dan pengusiran seperti yang terjadi pada Kaum Muslim Uyghur, Rohingya, India, Perancis dan lainnya selama nasionalisme masih menjadi pujaan di negeri-negeri kaum Muslimin. Tersebab nasionalisme lah, umat Islam terpecah belah menjadi lebih dari 50 negara dan pemimpin negeri Muslim tidak bisa menolong saudara se-aqidah karena sibuk dengan masalahnya sendiri di negerinya.

Sungguh hukum internasional yang terwujud dalam nasionalisme telah membuat penguasa negeri-negeri Islam hanya bisa bergeming. Upaya mereka hanya sampai kepada kutukan kosong yang tak akan pernah membuat Yahudi Israel takut dan berhenti. Kebanyakan dari mereka adalah agen-agen penjajah yang telah berhutang dan menjalin kerja sama dengan Israel atau sekutunya yaitu Amerika sehingga mereka tak mampu menolong langsung dan hanya berlindung dibalik ketiak penjajah.

Oleh karenanya, kita mesti sadar bahwa Palestina dan negeri-negeri kaum Muslimin lainnya akan terus terjajah selama umat Islam masih tersekat-sekat dengan nation state (negara bangsa). Perlu solusi final untuk menghentikan berbagai penjajahan di dunia ini. Tak usahlah berharap pada HAM (Hak Asasi Manusia) karena terbukti HAM hanyalah senjata bagi negara-negara Barat untuk terus mengkriminalisasi umat Islam. Lalu apa solusi final tersebut?

Islam Perisai Umat

Rasulullah saw., bersabda, "Kehancuran dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan dengan pembunhan seorang Muslim." (HR. Tirmidzi dan an-Nasa'i). Melalui hadis ini saja, sudah dapat dipastikan bahwa Islam sangat menjaga nyawa manusia dan berdosa besar di sisi Allah jika nyawa manusia terlebih umat Islam jatuh secara sia-sia. (Lihat QS Al-Ma'idah ayat 32).

Oleh karena itulah ketika penguasa Amuriah yang kafir diketahui telah menawan seorang wanita yang disiksa dan dihinakan hingga berteriak meminta tolong, Khalifah Al-Mu'tashim Billah langsung mengerahkan puluhan ribu pasukan kaum Muslim menuju kota Amuriah hanya demi menyelamatkan seorang Wanita tersebut. Bisa dibayangkan jika nyawa satu wanita saja begitu dihormati dan dihargai, maka bagaimana dengan ribuan nyawa umat Islam di Palestina? Tentu jika Khalifah Al-Mu'tashim mengetahui kondisi Palestina yang terjajah hari ini, maka ia akan menangis dan marah atas ketidakberdayaan umat Islam menyelamatkan saudaranya sendiri.

Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya umat Islam bagaikan satu tubuh yang jika salah satu anggota tubuh terasa sakit, maka seluruh tubuh juga ikut merasakan sakit. Umat Islam adalah bersaudara dan mereka diperintahkan oleh Rasul mereka yang mulia untuk saling membela dan menjaga kehormatan sebagaimana sabdanya, "Muslim itu saudara bagi Muslim lainnya. Dia tidak layak menzalimi dan menyerahkan saudaranya kepada musuh..." (HR. Bukhari dan Muslim).

Wahai kaum Muslimin, saudara-saudara kita di Palestina yang tertindas hari ini tidak membutuhkan obat-obatan atau makanan, namun yang mereka butuhkan adalah pasukan tentara jihad yang akan menolong mereka, menghancurkan musuh mereka dan membawa mereka kembali kepada kemuliaan hidup. Apalah guna tentara negeri-negeri Muslim yang telah dilatih sekian tahun namun justru tidak bisa menolong saudara mereka sendiri? Apa guna tank-tank, senjata dan nuklir negeri-negeri Arab jika tak pernah digunakan untuk menghancurkan musuh-musuh Islam? Apa mereka telah terjangkiti penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati)?

Sungguh solusi final untuk Palestina hari ini tidak lain hanyalah dengan penerapan Islam dalam naungan khilafah rasyidah yang kapasitas pemimpinnya seperti Khalifah Umar bin Khattab, Shalahuddin Al Ayyubi, dan Khalifah Al-Mu'tashim Billah yang selamanya tidak akan rela jika Baitul Maqdis diinjak-injak oleh kaum zionis Yahudi Israel yang dilaknat Allah. Umat Islam butuh pemimpin seperti Sultan Abdul Hamid II yang tegas mengatakan "Selama aku masih hidup, tak akan kubiarkan siapapun merampas tanah kaum Muslimin!" Perkataannya ini disampaikan ketika pemimpin Yahudi Theodore Herzl membujuknya agar memberikan sebagian kecil wilayah Palestina untuk mendirikan pemukiman Yahudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun