Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stunting di Negeri Kaya SDA, Bagai Ayam Mati di Lumbung Padi

25 Januari 2023   18:19 Diperbarui: 25 Januari 2023   18:28 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting di Negeri Kaya SDA, Bagai Ayam Mati di Lumbung Padi

Oleh: Hanifah Tarisa Budiyanti (Mahasiswi)

Sumber : Koran Swara Kaltim Edisi 7 November 2022

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menggelar rapat koordinasi pada hari Rabu, 28/10/2022 dengan melibatkan Bunda PAUD se Kota Bontang untuk menekan angka stunting. Sunarya, Sekretaris Disdikbud mengatakan usia dini merupakan usia emas yang penting diperhatikan sehingga perlu peran aktif Bunda PAUD dalam membentuk SDM (Sumber Daya Manusia) berkualitas.

Sunarya juga menekankan bahwa permasalahan stunting bukan sekedar masalah kesehatan dan gizi buruk, melainkan ini adalah tugas semua pihak yang terlibat. Salah satu Bunda PAUD Kota Bontang, Hapidah menyampaikan harapannya dengan adanya peran Bunda PAUD, maka gerakan nasional PAUD berkualitas dapat terwujud dan angka stunting menjadi menurun sesuai harapan pemerintah. Oleh sebab itu Hapidah melanjutkan, Bunda PAUD harus menjemput anggaran-anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk memberikan makanan tambahan anak-anak dengan berkolaborasi bersama kelurahan terkait.

Jika kita menganalisa, Pemerintah sangat berambisi untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024 yang mana pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2021, angka stunting mengalami kenaikan hingga sebesar 24,4 persen sehingga untuk mencapai target penurunan di angka 14 persen diperlukan penurunan 2,7 persen di setiap tahunnya. 

Kenaikan angka kasus stuntig yang begitu tinggi tentu menimbulkan tanya mengapa berbagai upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan stunting seperti memberikan tambahan makanan, pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil untuk peningkatan asupan gizi, dan memberikan vaksinasi untuk melindungi bayi di seribu hari pertama kehidupan seakan tidak membuahkan hasil? Bahkan faktanya kasus stunting justru semakin banyak dan telah mengindikasikan bahwa Indonesia mengalami darurat stunting.

Lantas apa akar masalah kasus stunting yang terus bermunculan? Dapatkah kita merasa tenang akan nasib anak-anak di negeri ini yang menjadi korban stunting padahal mereka adalah calon generasi penerus bangsa?

Bagai Ayam Mati di Lumbung Padi

Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh yang menimpa anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga tinggi badan anak terlalu pendek dari standar usianya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun