4. Menyeimbangkan Ambisi dan Kebahagiaan Anak
Dorongan untuk mencapai prestasi adalah hal yang baik, tetapi harus diimbangi dengan perhatian terhadap kebahagiaan anak. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kecepatan belajar masing-masing. Fokuslah pada potensi mereka, bukan membanding-bandingkan dengan orang lain.
Dari esensi-esensi pendidikan tersebut, timbul-lah pesan khususnya kepada orang tua agar lebih condong mendidik anak dengan hati, memahami anak dan membiasakan anak untuk bercerita kegiatannya sehari-hari terutama pada saat di sekolah agar orang tua mengetahui perkembangan anak di sekolahnya. Mengingat bahwa pendidikan bukan sekadar tentang mengisi kepala anak-anak dengan pengetahuan dan nilai tinggi, tetapi juga tentang membentuk hati mereka. Anak-anak yang tumbuh dalam cinta dan dukungan, akan cenderung lebih mampu menghadapi tantangan hidup, termasuk tekanan akademik dan sosial.
"Mari kita ubah cara kita mendidik. Jadikan rumah tempat yang penuh cinta, pendidikan sebagai alat untuk kebahagiaan, dan keluarga sebagai tempat teraman untuk tumbuh."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H