Mohon tunggu...
Hanifah Salma Muhammad
Hanifah Salma Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Master Law

Penulis merupakan seorang pascasarjana yang mengambil fokus pada bidang hukum keluarga yang memiliki hobi meneliti, menulis dan berolahraga. Dalam web ini, tulisan-tulisan yang akan di posting lebih fokus dalam membahas terkait hukum, keluarga, perekonomian dan anak yang diharapkan bermanfaat untuk masyarakat luas. Karya penulis dalam jurnal juga dapat di lihat dalam GoogleSchoolar. Mari tumbuh, berkembang, dan maju bersama untuk bangsa dan negara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengasuh Anak Tangguh: Membangun Keberanian dan Ketekunan Sejak Dini

19 Oktober 2024   14:14 Diperbarui: 19 Oktober 2024   14:19 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah tantangan dunia modern yang terus berubah, membentuk anak-anak yang tangguh, berani mengambil keputusan, dan tidak mudah menyerah menjadi salah satu tugas  yang sangat penting bagi orang tua dan sekolah. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan sosial media yang memiliki efek sangat luar biasa bagi perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, kombinasi peran orang tua dengan sekolah ini sangat penting dalam membentuk karakter anak yang kuat dan mandiri. Bagaimana kita sebagai orang tua dan guru dapat mendukung mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, berani, dan siap menghadapi segala rintangan?

Mengapa Anak Perlu Belajar Tangguh dan Berani?

Tangguh yakni mampu bangkit setelah jatuh, sementara keberanian merupakan berani melangkah meski penuh ketidakpastian. Dunia modern menghadirkan tantangan yang tidak mudah, baik di lingkungan sekolah maupun dalam pergaulan. Anak-anak yang tangguh tidak hanya mampu menghadapi kegagalan dengan kepala tegak, tetapi juga mampu membuat keputusan tanpa ragu. Anak-anak yang dilatih untuk mengambil keputusan sejak dini cenderung memiliki rasa percaya diri lebih besar dan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik di kemudian hari.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dipahami bahwa mendidik anak menjadi tangguh dan berani memiliki dampak positif bagi anak-anak, masa remaja hingga di dunia kerja nantinya. Sehingga memberikan pembelajaran tangguh dan berani sangat penting sejak dini perlu di prioritaskan oleh orang tua serta guru taman kanak-kanak hingga sekolah dasar pada khususnya dan pada tingkat sekolah menengah pertama pada umumnya.

Dimana pada masa sekolah menengah pertama memiliki prioritas ketiga setelah dua pendidikan sebelumnya dikarenakan pada tingkat menengah pertama tidak hanya memberikan pendidikan semata namun sudah mulai diterapkan secara tegas kepada para siswa agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja yang saat ini semakin marak terjadi dan membahayakan lingkungan sekitar.

Adapun peran orang tua untuk membangun ketangguhan anak-anak sejak dini dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu:

  1. Memberikan Kesempatan untuk GagalSalah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan ketangguhan adalah dengan memberikan anak kesempatan untuk gagal. Biarkan mereka mencoba, meski itu berarti mereka mungkin akan jatuh. Dari kegagalan ini, mereka akan belajar untuk bangkit dan tidak takut mencoba kembali.

  2. Mendorong Pengambilan Keputusan MandiriLatih anak-anak untuk membuat keputusan dalam hal-hal kecil sehari-hari. Mulai dari memilih baju yang ingin dipakai, sampai menentukan aktivitas sore hari. Kebiasaan ini akan membentuk keberanian mereka dalam menghadapi pilihan-pilihan yang lebih besar nantinya.

  3. Menghargai Proses, Bukan Hanya HasilSebagai orang tua, kita sering kali terfokus pada hasil akhir, seperti nilai akademis yang tinggi atau prestasi olahraga. Namun, anak-anak perlu tahu bahwa proses menuju keberhasilan lebih penting daripada hasil itu sendiri. Beri apresiasi atas usaha dan ketekunan mereka, bukan hanya pada saat mereka berhasil.

Sedangkan peran sekolah dalam mendidik para siswanya menjadi tangguh diantaranya melalui:

  1. Menerapkan Pendidikan Karakter dalam KurikulumBanyak sekolah di Indonesia sudah mulai menerapkan pendidikan karakter, tetapi ini perlu lebih diperkuat. Pelajaran di kelas harus disertai dengan program-program yang mendorong anak-anak untuk mengasah ketangguhan mental dan emosional mereka, seperti kegiatan pramuka, olahraga, atau proyek sosial yang melibatkan problem solving dan kerja sama.

  2. Memberikan Pengalaman NyataDi lingkungan sekolah, anak-anak dapat belajar melalui pengalaman nyata. Proyek kelompok, olahraga kompetitif, dan program mentoring dari guru adalah cara-cara yang efektif untuk menanamkan ketangguhan dan keberanian. Misalnya, ketika anak-anak berpartisipasi dalam kompetisi, mereka belajar tentang kekalahan dan bagaimana bangkit kembali setelahnya.

  3. Menumbuhkan Sikap Berani Bertanya dan BerpendapatGuru juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung keberanian anak untuk bertanya dan berpendapat. Anak-anak yang merasa dihargai pendapatnya akan lebih berani dalam mengambil keputusan di luar sekolah.

Dari langkah-langkah tersebut diatas baik dari peran orang tua dan sekolah, maka diperlukan juga kolaborasi antara bidang pendidikan dan orang tua sehingga memiliki efek yang dalam serta luas.

Dimana hubungan yang kuat antara sekolah dan orang tua sangat penting dalam membangun ketangguhan anak. Jika sekolah dan orang tua mampu bekerja sama dalam mendukung anak-anak melalui program-program pendidikan karakter dan komunikasi yang baik, efeknya akan sangat luas. Adapun efek positifnya bagi anak-anak yakni anak-anak tidak hanya akan tumbuh menjadi individu yang lebih kuat, tetapi mereka juga akan memiliki ketahanan emosional yang baik, yang akan berdampak positif di masa depan.

Selain menghadapi tantangan sosial, perlu di ingat pula bahwa di era digital saat ini, anak-anak juga dihadapkan pada banyak pilihan yang datang dari gawai dan media sosial. Sehingga orang tua perlu membatasi waktu penggunaan gawai, mengajarkan etika digital, serta mendiskusikan dampak baik dan buruk dari dunia maya juga merupakan langkah penting yang bisa membantu anak-anak tetap fokus pada pengembangan diri mereka.

Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dan sekolah dalam membentuk anak-anak yang tangguh dan berani tidak bisa dipisahkan. Dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengambil keputusan, mengalami kegagalan, dan bangkit kembali, kita dapat membantu mereka menjadi pribadi yang kuat dan siap menghadapi segala tantangan hidup. Di dunia yang terus berkembang ini, anak-anak yang tangguh dan berani tidak hanya akan bertahan, tetapi juga akan berkembang. Kombinasi peran orang tua dan sekolah dalam mendukung pendidikan karakter anak adalah kunci bagi masa depan mereka yang sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun