Jember -- Mahasiswa Universitas Jember melakukan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Program Mahasiswa Berdesa dengan lokasi penempatan di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember yang beranggotakan sembilan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu ini mencetuskan sebuah solusi penting untuk menyelesaikan masalah sampah melalui upaya pemberdayaan masyarakat desa dengan membentuk Bank Sampah Kertomas. Bank Sampah ini dibuat dengan tujuan peningkatan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi sumber tambahan pendapatan keluarga.
National Geographic menyebutkan bahwa pada tahun 2040 diperkirakan 1,3 miliar ton plastik akan memenuhi bumi baik di daratan maupun di lautan jika tidak dilakukan apa pun untuk mencegahnya. Sampah masih menjadi sebuah permasalahan dimanapun keberadaannya dan tentu saja menjadi salah satu permasalahan di Desa Kertonegoro. Akibat dari pengelolaan sampah yang kurang tepat bukan hanya menjadikan lingkungan kotor dan kumuh tetapi juga dapat berakibat pada kesehatan serta bencana lainnya.
Melihat fenomena tersebut Mahasiswa Universitas Jember melalui Program Mahasiswa Berdesa di Desa Kertonegoro dengan pembimbingan dari Dr. drg. Banun Kusumawardani, M.Kes selaku dosen pembimbing lapangan, dan Ibu Siti Munfarida selaku Kepala Desa Kertonegoro berinisiatif membentuk Bank Sampah Kertomas di Desa Kertonegoro dengan harapan warga menjadi lebih menghargai dan peduli terhadap sampah di sekitarnya. Upaya ini utamanya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah yang baik dan benar serta sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat.
Antusiasme warga tentu saja menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan berjalannya Bank Sampah Kertomas ini. Terbukti kegiatan tersebut telah berjalan kurang lebih 6 bulan dengan pertemuan yang di lakukan secara rutin setiap minggu dan sudah terkumpul 55 nasabah dengan rata-rata sampah yang terkumpul setiap bulan sekitar 500 Kg. Tidak hanya itu, saat ini warga sudah dapat memilah sampah rumah tangga secara mandiri sesuai dengan jenisnya seperti sampah plastik, sampah kertas, dan sampah logam. Harapannya, jumlah nasabah terus meningkat tiap minggunya, demikian pula dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H