Pernikahan adalah Upacara pengikatan janji nikah & peresmian ikatan pernikahan  guna membentuk sebuah Keluarga. Hal yang Manusiawi dimana semua orang tentu akan berkeinginan Untuk memiliki pasangan hidup.Pembahasan terkait pernikahan biasanya akan muncul seiring bertambahnya usia seorang manusia. Sayangnya ternyata dalam lingkup pernikahan ini terdapat Lingkaran kejahatan Transnasional.
ASIA TIMUR & TENGGARA
Di asia,kondisi demografis cukup beragam. Jepang & Korea selatan memegang Fertilitas yang amat rendah.Sebaliknya, beberapa negara berkembang yaitu Bangladesh,India, Taiwan & RRC memegang gelar populasi terpadat.
Tahun 1979 RRC mengeluarkan kebijakan One Child Policy  untuk mengurangi populasi di tiongkok.hasilnya terjadi penurunan angka kelahiran dari 5 kelahiran perwanita menjadi 2,63 kelahiran perwanita pada 1980.
Seperti halnya di china,maka indonesia juga punya regulasi terkait angka kelahiran yaitu 2 anak lebih baik.
Saya menilai bahwa Kebijakan One child Policy ini memiliki andil besar dalam memicu trend Bride Trafficking di asia.basis pusat Bride Trafficking di asia terjadi China dan India.Kesenjangan Sex Ratio di china adalah efek dari Kebijakan One child policy dimana Psikologis para orangtua cenderung lebih berkeinginan mempunyai anak laki laki dari pada perempuan.Sering saya temui artikel yang memuat maraknya aborsi anak perempuan di dichina.Sementara di india,Bride trafficking didukung oleh kultur Patriarki dan budaya yang memarginalisasi perempuan.
Berdasarkan data tahun 1999 Di china Dalam 1 area pedesaan perbandinganya adalah 130 : 100 perempuan.(The Chinese academy of social science).
Maka ketika para pria mencapai usia dewasa,apalagi ketika mereka kalah dalam persaingan.solusi pernikahan adalah mencari "foreign Bride" dari negara tetangga.Keadaan inilah yang menurut saya menjadi akar bisnis ini menyebar hingga ke indonesia.
Sebagai Bukti Hipotesis tersebut,Sejak awal 1990,terjadi peningkatan pria asia timur yang mencari istri dari luar negeri.Di taiwan,angka pernikahan dengan wanita asing mencapai 50.000 pernikahan pada 2003.Begitupun dikorea selatan mencapai angka 30.000 pernikahan di tahun 2005,10% dari angka total pernikahan.kebanyakan pengantin asing di taiwan,Korea selatan & Jepang berasal dari China. Beberapa negara yang menjadi Kantung "Stok pengantin Perempuan" adalah Kamboja,Vietnam,india,juga indonesia.
Pola Penjaringan korbanya saya nilai Mirip dengan pola rekrutmen TKW illegal di indonesia.Menyasar penduduk wanita diwilayah pedalaman yang ada dalam kemiskinan. dimotivasi harapan memperoleh kehidupan lebih baik diluar negeri.Maka terlibatlah banyak korban.Di indonesia,marak terjadi di wilayah Kalimantan barat. sayangnya tindakan ini dianggap hal biasa dan membudaya dalam masyarakat sejak tahun 90an.
Anak perempuan dari keluarga miskin didorong keluarga untuk memperoleh kehidupan Lebih baik melalui pernikahan dengan pria asing. Namun kenyataanya pada kasus di kalimantan barat,customer kebanyakan adalah pria taiwan yang ada pada komunitas rural menengah kebawah di taiwan,kebanyakan adalah buruh,montir,supir,dan petani.