Mohon tunggu...
Hanifah Harviatulhaq
Hanifah Harviatulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

Seorang mahasiswi psikologi di Universitas Islam Negeri Bandung. Tertarik dengan kesehatan mental, gangguan dan masalah yang terjadi pada diri sendiri atau orang sekitar. Sangat senang mendengar orang bercerita tentang masalahnya, dan berharap dengan mendengar mereka bercerita, mereka terbantu dan memiliki regulasi emosi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Healing Hallucinations

5 Desember 2024   20:27 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalo aku sabar sebentar lagi, dia pasti bakal berubah" "Wajar aja dia kek gitu, kalo aku kasih perhatian dan effort sedikit lagi pasti dia liat aku" " Kalo misalkan aku bersikap lebih baik lagi , pasti dia bakal sayang sama aku" "kalo effort lebih banyak lagi, pasti dia bales usaha aku dan sayang lagi sama aku" "Ini salah aku aja, aku yang kurang perhatian dan kurang effort, makanya dia ga puas sama usaha aku"Ayo ngaku siapa yang sering berpikiran positif seperti ini padahal sikap dia udah closure tapi masih terus berhusnudzon sama dia? haha.

Sebenarnya dari kamu sendiri udah sadar nih kalo misalkan pasangan kamu itu udah beda ga kayak dulu, udah ga peduli sama kamu, udah dingin sama kamu dan lain sebagainya. Kamu sadar itu terjadi dan kamu tau fakta bahwa dia sudah tidak tertarik lagi sama kamu yang bahkan dia sudah tertarik sama yang lain..

Tapi sayangnya, kamu masih sangat berpikiran positif kalo itu ada alasannya, mungkin dia lagi sibuk aja, dan kalo dia kayak gitu ada penyebabnya dan bukan karena dia ingin pergi dari kamu.

Nah sebelum aku nyuruh kamu stop melakukan tindakan kayak gitu. Aku bakal ngasih tau dulu, apa sih yang terjadi sama diri kamu sampai kamu sulit lepasin pasangan kamu, terus berpikiran bahwa pasangan kamu itu cuma lagi sibuk, dan dia seperti itu adalah salah kamu yang kurang effort dalam sebuah hubungan.  Yang bahkan temen kamu udah jelas-jelas ngasih tau kalo pasangan kamu udah ga worth, tapi kamu masih aja bebal. Bener ga?  

Yaps! Yang kamu alami itu adalah "Healing Hallucinations" Berhalusinasi yang dilakukan hanya untuk menyembuhkan perasaan kamu, ngasih makan rasa takut kamu akan kehilangan seseorang yang mana kamu bergantung padanya. Tentunya yang kamu lakukan itu bukan berpikiran positif, tapi berhalusinasi. Kenapa? ya karena aku jamin, kamu sendiri tahu dan sadar kalo dia udah ga ada perasaan sama kamu, dia udah ngasih closure dan ngasih tanda-tanda kalo dia ingin lepas dari kamu dan kamu sadar itu, cuma ga mau nerima faktanya aja ? hehe

Nah healing hallucinations ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti karena kamu yang punya ketakutan akan kehilangan, atau beberapa trauma yang ga bisa disederhanakan gitu aja. Ya sebenarnya sangat kompleks untuk dijelaskan dalam satu blog ini, tapi kalo memang itu sudah sangat membebani kamu, ga ada salahnya buat pergi ke psikolog untuk meminta bantuan.

Karena sejatinya, kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri, meskipun memang kita adalah makhluk sosial tapi memaksakan seseorang yang sudah memberikan kejelasan bahwa dia ingin pergi itu juga sebuah kesalahan dan akan menyakitkan bagi keduanya. Mungkin aku sendiri ga bisa nyuruh kamu stop secara gamblang karena aku yakin kamu pun kesusahan.

Tapi.. meskipun itu sulit, setidaknya itu melepaskan rasa sakit. terjebak dalam dunia halusinasi akan sangat menyusahkan kamu sendiri. Percayalah, kalau kamu terus memaksakan dia yang sudah ingin pergi, kamu tidak bisa memberikan kesempatan bagi orang yang lebih baik lagi datang ke kamu..

Aku tau, kamu sadar dan paham bahwa dia sudah ingin pergi. Maka lepaskan.. Hanya agar kamu tidak kewalahan dan tidak kesakitan..


 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun