Mohon tunggu...
Hanifah Hann
Hanifah Hann Mohon Tunggu... Guru - Be your self

Selalu optimis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Pluralisme dan Islam Budaya

19 Desember 2019   09:28 Diperbarui: 19 Desember 2019   09:27 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengertian Pluralisme
Pluralisme berasal dari bahasa inggris yaitu Pluralism yang berarti beragam dan isme yang berarti paham. Sehingga jika diartikan kedua- duanya memiliki arti beragam pemahaman, atau bermacam- macam paham. Dalam ilmu sosial, pluralisme juga berarti sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok yang menunjukkan saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama(koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.

Pluralisme merupakan salah satu ciri khas yang penting dan merupakan hal utama di masa modern dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan pemikiran. Sedangkan Pluralisme Agama adalah paham yang membahas cara pandang terhadap agama- agama yang ada. Istilah ini telah menjadi pembahasan panjang di kalangan para ilmuan dalam studi agama- agama ( Religious Studies ).

Dalam pandangan islam, MUI pada tanggal 28 Juli 2005 melarang pluralisme karena  terdapat fatwa bahwa pluralisme adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif.

Islam dan Budaya

Budaya adalah hasil cipta, rasa maupun karsa oleh sekelompok/golongan/masyarakat atau bangsa yang menjadi ciri khas dari kehidupan mereka di masyarakat.

Isi dari sebuah budaya mencakup adat istiadat, bahasa, pandangan hidup, keyakinan, peradaban dan perkembangan teknologi yang ada di masyarakat tersebut.

Islam dalam bidang budaya bersikap terbuka, akomodatif juga selektif. Mengapa islam bersikap selektif dalam bidang budaya? Dikarenakan islam tidak begitu saja menerima seluruh jenis budaya yang ada melainkan islam hanya menerima budaya yang tidak bertentangan dengan ajaran islam,
Misalnya penyerahan sesajen dan berbagai ritual kebudayaan yang berbau syirik/bertentangan dengan agama. Nah dengan contoh diatas maka islam harus memfiltrasi budaya agar tercipta kebudayaan yang positif dan tidak bertentangan dengan fitrah manusia maupun dengan ajaran islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun