Teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat di era globalisasi seperti saat ini. Begitu juga kebutuhan akan adanya internet juga meningkat dan tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Kebutuhan internet seperti pada bidang pendidikan, ekonomi, bisnis dan sosialisasi. Selain itu Media sosial juga mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang ada orang yang awalnya biasa saja bisa menjadi terkenal karena Media sosial. Media sosial sudah menjadi candu bagi masyarakat terutama kalangan remaja yang tidak bisa lepas sebentar saja dari Media sosial mereka. Seharusnya remaja menjadi masa untuk mencari jati diri dengan memperbanyak relasi atau teman justru sekarang teralihkan oleh Media sosial (Winda, 2019: 1).
Media sosial memberikan banyak penawaran yang menggiurkan sehingga para remaja merasa cukup dengan adanya Media sosial. Media sosial juga memberikan kebebasan bagi siapa saja untuk berkomentar, membagi informasi secara bebas, serta memberikan informasi dengan sangat cepat. Karena adanya hal tersebut banyak orang yang kecanduan dengan Media sosial. Selain itu Media sosial juga secara tidak langsung menumbuhkan perilaku konsumtif, yang awalnya hanya melihat profil, atau unggahan story teman yang bisa menimbulkan rasa iri yang membuat seseorang mempunyai keinginan untuk memuaskan hasrat keinginannya (charisa, dkk, 2020 : 436).
Sebelum adanya Media sosial orang-orang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka bukan keinginan mereka. Namun setelah adanya Media sosial orang-orang cenderung membeli barang atau berbelanja sesuai keinginan tidak lagi sesuai dengan kebutuhan. Bahkan lebih parahnya lagi tak jarang seseorang berbelanja dengan tujuan untuk menyaingi teman.Â
Remaja merupakan salah satu tahapan dalam pertumbuhan dari anak-anak menuju remaja. Tahapan remaja dibagi menjadi tiga fase, yang pertama remaja awal mulai usia 12-15 tahun, remaja tengah mulai usia 15-18 tahun dan fase remaja akhir mulai usia 19-22 tahun. Pada masa remaja pertengahan hingga akhir mempunyai perkembangan yang cukup besar, yang mana mereka mulai mampu mengarahkan kemana pikiran mereka, perkembangan dalam berpikir, kemampuan dalam mengambil keputusan serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial sekitar.Â
Perilaku remaja tidak bisa lepas dari pengaruh lingkungan disekitarnya termasuk lingkungan sosial yang menuntut mereka untuk menjadi seseorang yang diakui dalam lingkungan tersebut. Perkembangan mereka juga tidak lagi memiliki batasan artinya mereka bisa dengan bebas jika ingin mengembangkan diri mereka. Selain itu remaja juga mempunyai perkembangan emosi yang masih belum stabil dalam menyikapi suatu permasalahan atau kejadian yang dialami ( Astuti, 2020 : 154).Â
Kehadiran media sosial membawa banyak pengaruh, termasuk pengaruhnya dalam perubahan perilaku remaja. Berikut beberapa pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja :Â
1. Seorang pelajar malas belajar karena konsentrasinya terfokus kan pada media sosial dan cenderung tidak fokus ketika belajar.Â
2. Anak dan remaja cenderung malas belajar berkomunikasi secara nyata atau langsung. Hal tersebut menyebabkan tingkat pemahaman bahasa menjadi kurang bahkan terganggu karena mereka sudah terbiasa berkomunikasi melalui dunia maya.Â
3. Media sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri mereka sendiri dan cenderung tidak perduli terhadap lingkungan sekitar.Â
4. Anak dan remaja yang terbiasa berkomunikasi melalui media sosial atau dunia maya akan kesulitan dalam membedakan dan menerapkan bahasa dalam berkomunikasi yang perlu digunakan dalam dunia nyata.Â
5. Media sosial juga menjadi alat yang digunakan oleh oknum penjahat yang menggunakan identitas palsu untuk mencari mangsa yang kebanyakan usia remaja.Â