Mohon tunggu...
Hanifah Esa Safira
Hanifah Esa Safira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa-Kimia UNS 2021

Kreativitas untuk Menebar Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah?

26 Oktober 2021   17:16 Diperbarui: 26 Oktober 2021   19:27 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa merupakan media komunikasi untuk melaksanakan kegiatan bersosialisasi baik antar-individu maupun antar-kelompok. Dalam melaksanakan komunikasi tentunya diperlukan bahasa yang sama agar komunikasi dapar berjalan dengan baik. Seiring berjalannya waktu, tingkat mobilisasi yang tinggi menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia tidak paham mengenai bahasa daerah masing-masing. 

Hal tersebut mengakibatkan hilangnya generasi untuk menyampikan bahasa daerah kepada keturunan masing-masing. Hilangnya generasi tersebut tidak berlangsung dalam waktu singkat, dibutuhkan proses yang sangat panjang hingga bahasa di suatu daerah dinyatakan terancam punah.

Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu dari 100 juta penduduk di Indonesia. Selain bahasa Jawa, bahasa Sunda dan bahasa Melayu juga merupakan bahasa yang sering digunakan. Selain tiga bahasa tersebut, masih banyak bahasa daerah lain yang perlu dilestarikan.

Menurut kemendikbud.go.id terdapat 718 bahasa di Indonesia. Untuk melestarikan salah satu kekayaan tersebut diperlukan peran generasi muda untuk turut aktif dalam melestarikan bahasa daerah.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya terdapat 11 bahasa daerah yang punah. Semua bahasa tersebut berasal dari Indonesia bagian timur, yakni Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara. Faktor yang menyebabkan punahnya bahasa daerah di Indonesia salah satunya, yaitu persaingan antara bahasa nasional, bahasa daerah dan bahasa internasional. Persaingan tersebut tidak bisa terelakan, mengingat era saat ini yaitu era globalisasi. 

Selain itu, anggapan bahwa bahasa daerah merupakan bahasa kuno juga menjadi penyebab terancamnya bahasa di suatu daerah punah. Masih banyak faktor lain penyebab punahnya bahasa daerah, seperti penggunaan bahasa nasional di lingkungan pendidikan, kurangnya peran orang tua dalam mengajarkan bahasa daerah kepada anaknya, hingga terlalu sibuk dalam bekerja.

Kesadaran dalam melestarikan bahasa daerah harus ditingkatkan,terutama kepada generasi muda. Terdapat berbagai cara untuk melestarikan bahasa daerah, seperti memasukkan bahasa daerah dalam mata pelajaran di sekolah. 

Selain itu, melestarikan bahasa daerah juga dapat dilakukan dengan membiasakan diri sendiri untuk menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai penduduk Indonesia kita harus bangga terhadap kekayaan bahasa yang dimiliki negara Indonesia. Melestarikan bahasa daerah tanpa memandang rendah bahasa daerah lain sangat diperlukan demi menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

Mengingat pentingnya bahasa dalam berkomunikasi dan banyaknya bahasa daerah di Indonesia, sebagai warga negara mari kita sama-sama berkontribusi dalam melestarikan bahasa daerah. 

Melestarikan bahasa daerah dapat dimulai dari hal sederhana, seperti menggunakan bahasa daerah masing-masing dalam kehidupan sehari-hari tanpa melupakan bahasa nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun