Mohon tunggu...
Hanifah Az Zahra
Hanifah Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa jurusan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya merupakan orang yang disiplin, bertanggungjawab, cekatan, berjiwa sosial tinggi, dan berjiwa kepemimpinan. Hobi saya membaca, menulis, dan mendengarkan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Perbandingan Pertumbuhan Politik-Ekonomi Dua Negara Adidaya, Tiongkok dan Amerika Serikat

6 Juli 2024   22:49 Diperbarui: 6 Juli 2024   22:49 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.businessinsider.com

PENJELASAN SINGKAT

Patrick H. O’Neil berpendapat bahwa globalisasi dapat membuat perekonomian suatu negara menjadi meningkat signifikan dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya interaksi dengan negara lain terutama kegiatan ekspor yang menjadi penyumbang tertinggi peningkatan laju pendapatan negara. Hal ini tentunya dirasakan oleh negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi terpesat dan terkuat saat ini yaitu Tiongkok dan Amerika Serikat. Namun, menurut O'Neil, negara dengan kemajuan ekonomi yang pesat seperti Tiongkok dan Amerika Serikat  juga tidak terhindar dari beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan mereka, seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi, kurangnya angka kelahiran, luasnya kerusakan lingkungan, korupsi yang semakin meningkat, kesenjangan yang semakin tajam dalam masyarakat sehingga timbul protes-protes dari masyarakat, hingga melemahkan globalisasi itu sendiri yang pada awalnya menjadi penyebab kemajuan negara.

Globalisasi juga dapat membuat sistem perpolitikan negara menjadi berubah seperti yang dialami oleh Tiongkok yang dimana pada awalnya mereka memiliki sistem otoriter komunis namun dengan adanya perdagangan yang dilakukan dengan dunia internasional, membuat Tiongkok mau tidak mau mengadakan perubahan perpolitikan dalam negeri dengan mengubahnya menjadi sistem yang lebih liberal untuk interaksi dengan negara lain, walaupun dalam negerinya Tiongkok masih menggunakan kebijakan otoriter-sosialis dalam perekonomiannya. Sedangkan bagi Amerika Serikat, dari zaman mereka berada di Blok Barat pada Perang Dingin sampai pada saat ini masih berpegang pada sistem liberalisme-demokrasi baik untuk diterapkan pada dalam negeri maupun untuk aktivitas politik-ekonomi-pertahanan dengan dunia internasional.

Sebelum memulai pada inti dari permasalahan yang akan dibahas, alangkah baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan globalisasi dan negara adidaya.

  • Globalisasi

Globalisasi merupakan suatu kondisi ketika terjadi hilangnya situasi pergerakan yang bebas dan terbuka dalam perdagangan, baik dalam bidang barang maupun jasa antarnegara di seluruh dunia. Globalisasi juga dapat diartikan sebagai proses ketika berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di berbagai negara dapat memberikan dampak yang besar bagi jalannya aktivitas individu dan masyarakat di dunia. Definisi lain dari globalisasi yaitu proses dari interaksi dan integrasi antarindividu, antarperusahaan, dan antarpemerintah dari berbagai negara di dunia.

  • Negara Adidaya

Negara Adidaya atau dapat disebut juga sebagai The Superpower State dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti negara yang memiliki kekuatan yang amat besar atau luar biasa. Menurut Andre Munro dari Britanica, negara superpower merupakan negara yang dimana keterlibatannya di dunia tidak bida dihindari oleh negara manapun dan jika tidak ada mereka maka persoalan dunia akan menjadi sulit untuk diselesaikan.

PERKEMBANGAN POLITIK-EKONOMI TIONGKOK DAN AMERIKA SERIKAT

  • Tiongkok

http://www.businessinsider.com
http://www.businessinsider.com

Tiongkok yang berada di kawasan Asia Timur memiliki pengaruh yang kuat bagi negara lainnya yang berada di Asia Timur juga seperti Korea Selatan, Korea Utara, dan Jepang bahkan hingga ke seluruh Asia dan dunia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, namun juga dalam bidang politik dan militer.  Dengan adanya kebangkitan Tiongkok sebagai negara adidaya di masa kepemimpinan presiden Xi Jinping, membuat Tiongkok menjadi kekuatan baru dalam tatanan politik dan ekonomi global. Tiongkok memperkokoh posisinya sebagai mesin pendorong pertumbuhan ekonomi beberapa negara khususnya Asia, serta mengubah kekuatan relasi kawasan Asia agar semakin tangguh menghadapi tekanan dunia Barat. Kemajuan ekonomi yang didapatkan oleh Tiongkok memungkinkan Tiongkok untuk mengalokasikan sebagian dari kekayaan yang mereka punya untuk memodernisasikan negaranya serta membangun kekuatan militer. Menguatnya posisi Tiongkok, juga mempengaruhi Beijing-yang merupakan ibukota sekaligus pusat sekonomi, politik, dan budaya Tiongkok- untuk juga memperkuat posisinya dalam diplomatik dan pengaruhnya dalam kawasan Asia dan dunia. Dengan semakin majunya Tiongkok sebagai kekuatan global baru dan negara adidaya, membuat kawasannya yakni Asia Timur ikut merasakan dampak kemajuannya, sehingga mereka akan menjadi pasar dan basis produksi tunggal atau single market and production base sebagai implementasi dari diberlakukannya perdagangan bebas.

Kerjasama antarnegara untuk mempertahankan eksistensinya menjadi semakin meningkat akibat adanya globalisasi yang mendukung terjadinya hubungan internasional. Efek dari perang dingin juga berpengaruh terhadap interaksi antarnegara yang tidak mengikuti perang tersebut, dengan mengalami perubahan dalam kerjasama internasional, dari yang sebelumnya menggunakan hard power atau kekuatan militer menjadi menggunakan soft power atau low politics dengan pendekatan-pendekatan bilateral maupun multilateral antarnegara. Tiongkok melakukan beberapa perundingan, seperti Trans-Pacific Partnership (TPP), kesepakatan Region Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan perbincangan terkait perdagangan bebas antara Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang sebagai wujud dari integrasi ekonomi akibat adanya globalisasi. Tiongkok juga melakukan beberapa kerjasama internasional yang diakui dunia internasional dalam skema One Belt One Road (OBOR) yang dibentuk oleh Tiongkok dibawah kepemimpinan Xi Jinping sebagai contoh politik lunak yang dilakukan Tiongkok untuk pembangunan ekonomi yang ditawarkan kapada negara lain di dunia, dengan memiliki lima prinsip yakni infrastruktur, investasi, perdagangan, permodalan, dan hubungan antarmasyarakat. Tiongkok juga menciptakan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) pada tahun 2013 untuk membantu negara-negara di wilayah Asia dalam bidang ekonomi dan pembangunan serta meningkatkan perekonomian. AIIB dibentuk sebagai tandingan dari IMF, World Bank, dan Asian Development Bank untuk bersaing dengan hegemoni Amerika Serikat, dan negara Barat lainnya yang mendukung IMF, WB, dan ADB. AIIB yang telah ditandatangai MoU nya oleh 22 negara merupakan usaha Tiongkok untuk mereformasi ekonomi dan terlubat dalam kerjasama ekonomi global. AIIB juga mendorong ekspansi Tiongkok secara global setalah menjadi negara dengan ekonomi terbesar setelah mengalahkan Amerika Serikat dalam perdagangan di bawah kepemimpinan Deng Xiao Ping.

Tingkok mengalami perubahan sistem politik dari yang pada awalnya menggunakan sistem otoriter komunis namun dengan adanya perdagangan yang dilakukan dengan dunia internasional, membuat Tiongkok mau tidak mau mengadakan perubahan perpolitikan dalam negeri dengan mengubahnya menjadi sistem yang lebih liberal untuk interaksi dengan negara lain. Hal tersebut tergambarkan pada Tingkok karena Tiongkok menggunakan pendekatan diplomasi yang lebih liberal untuk menentang hegemoni dan menyarakan inklusivitas global. Tiongkok juga terus menyuarakan perdamaian dunia dan mengajak negara-negara internasional untuk menghormati perbedaan peradaban dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan inklusivitas sebagai bentuk dari penggunaan posisinya sebagai negara adidaya global yang baru.

  • Amerika Serikat

https://www.scoopnest.com
https://www.scoopnest.com

Amerika Serikat mulai mengalami perkembangan yang signifikan pada abad ke-19 tepatnya saat masa revolusi industri ditambah pula dengan adanya rekonstruksi ekonomi setelah Perang Dunia II yang menyebabkan terjadinya perkembangan teknologi, pertumbuhan di sektor industri, dan mendorong terjadinya perdagangan internasional. Hal tersebut disebabkan karena adanya globalisasi yang semakin nyata terjadi antarnegara di dunia. Sejak setelah Perang Dunia II dan revolusi industri tersebut lah yang membuat Amerika Serikat menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi-politik terpesat dan mampu untuk menguasai segala aspek kehidupan ekonomi-politik dunia. Amerika Serikat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang besar dan stabil di dunia membuatnya dijuluki sebagai negara superpower. Julukan tersebut tidak terlepas dari keterlibatannya terhadap berbagai aspek penting di kehidupan negara-negara di dunia. Amerika Serikat memiliki andil dalam dunia internasional khususnya dalam bidang perdagangan antarnegara, investasim dan kebijakan moneter. Seperti yang telah kita ketahui, Amerika Serikat terlibat dalam beberapa organisasi internasional yang dimana mayoritas Amerika menjadi anggota penting di dalamnya, seperti dalam PBB atau Perserikatan Bangsa Bangsa, Amerika Serikat menjadi salah satu dari lima anggota permanen DKPBB dan menjadi penyumbang finansial terbesar bagi PBB. Bagi World Bank atau bank dunia, Amerika merupakan pemegang saham tersebesar yang membuat Amerika Serikat juga memiliki hak veto atas berjalannya struktur bank. Amerika Serikat juga memiliki peran besar dalam terbentuknya IMF yang merupakan organisasi yag bertujuan untuk mempererat kerjasama antarnegara untuk moneter global, memperkuat stabilitas keuangan, dan juga mendorong berjalannya perdagangan internasional.

Liberalisasi yang dilakukan Amerika Serikat dalam aktivitas ekonominya mempermudah jalan negara ini untuk mengambil alih perkonomian dunia, khususnya sejak tahun 1970-an. Liberalisasi Amerika Serikat membuat arus modal asing atau investasi menjadi mengalir deras memasuki Amerika Serikat. Hal itu tentunya membuat pendapatan negara menjadi meningkat dan mampu untuk membangun negaranya di segala bidang, baik itu ekonomi, sosial, dan juga infrastruktur. Tidak hanya itu, liberalisasi Amerika Serikat juga membuat Amerika Serikat menjadi mudah untuk menjalin kerjasama perdagangan dengan dunia internasional, seperti Transatlantic Trade and Investment Partnership (T-TIP) yang merupakan bentuk perjanjian kerjasama perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dengan Uni Eropa, Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) untuk bekerja sama dengan Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, india, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam untuk membangun perekonomian bagi kesejahteraan, menjadi salah satu pendiri APEC yang merupakan kerja sama ekonomi Asia Pasifik, menjadi salah satu pendiri G20 yang merupakan forum untuk membahas solusi untuk mengatasi berbagai isu perekonomian dunia, dan lainnya.

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN EKONOMI-POLITIK TIONGKOK DAN AMERIKA SERIKAT

Perbandingan keduanya dapat kita lihat dari cara mereka berkembang dalam dunia ekonomi dan politik. Di bidang politik, Amerika Serikat memiliki konsistensi dalam sistem perekonomian yang mereka pakai. Amerika Serikat pada saat setelah Perang Dunia II sampai saat ini tetap menggunakan sistem liberal dalam melakukan aktivitas ekonominya baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut juga sesuai dengan sistem politik yang diterapkan Amerika Serikat yakni sistem demokrasi liberal dalam kehidupan politik dan ekonominya. Hal ini memengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara ini yang semakin pesat tiap tahunnya sehingga menjadikannya negara yang besar dan adidaya. Sedangkan, Tiongkok memiliki perbedaan antara sistem politik dan sistem ekonomi yang diterapkannya. Pada sistem politik, Tiongkok menerapkan sistem otoriter komunis, namun dalam sistem perekonomiannya, Tiongkok mengalami perubahan dari yang sebelumnya menerapkan sistem otoriter komunis, berubah menjadi sistem yang liberal, sehingga memungkinkan adanya pendekatan diplomasi dan kerja sama terhadap negara-negara lainnya.

Dalam pertumbuhan ekonominya, Tiongkok cenderung mengalami pertumbuhan dan perubahan yang lebih signifikan dibandingkan dengan Amerika Serikat. Hal tersebut dapat dilihat dari laporan IMF yang menyatakan bahwa Tiongkok memiliki tingkat pertumbuhan PDB rill yang lebih besar dibandingkan Amerika Serikat yakni sebesar 4,6% dengan tingkat inflasi, proyeksi harga konsumen sebesar 1% pada tahun 2024, seperti yang tertera dalam gambar berikut:

https://www.imf.org/en/Countries/CHN
https://www.imf.org/en/Countries/CHN

Sedangkan, Amerika Serikat memiliki tingkat pertumbuhan PDB rill yang jauh lebih kecil untuk saat ini yakni sebesar 2,7% dengan tingkat inflasi, proyeksi harga konsumen sebesar 2.9% pada tahun 2024.

https://www.imf.org/en/Countries/USA
https://www.imf.org/en/Countries/USA

Data tersebut menandakan bahwa terdapat persaingan sengit diantara kedua adidaya tersebut dalam perekonomian. Globalisasi dapat mengubah kondisi suatu negara, tergantung bagaimana negara tersebut memanfaatkan globalisasi itu sendiri. Globalisasi dapat membawa keuntungan bagi sebuah negara bila dapat memanfaatkannya dengan melakukan banyak aktivitas perekonomian dengan negara lain dan kebijakan yang tepat untuk mendukung jalannya aktivitas tersebut. Sebaliknya, globalisasi dapat membawa pada kerugian jika tidak dapat dimanfaatkan dengan benar dan tidak di dukung dengan kebijakan yang tepat.

Daftar Pustaka:

Fuddin, Abdul Hafil. "Pengaruh Perkembangan Geopolitik dan Geostrategi Tiongkok". Jurnal Kajian Lemhannas RI 25 (Maret 2016): 5-12.

International Monetary Fund. www.imf.org.

Iswardhana, Muhammad Ridha. "Geoekonomi Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB): Wujud Dominasi Tiongkok di Dunia". Jurnal Defendonesia 6 (April 2022): 1-24.

Kurniawan, Muchammad Akbar, dkk. "Tinjauan Terhadap Kebijakan Ekonomi Tiongkok sebagai Pemuncak Global: Analisis Perbandingan dengan Amerika Serikat". Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 3 (2024): 30-38.

O’Neil, Patrick H. Essentials of Comparative Politics. New York: W.W Norton & Company, 2018.

Suhartini. Perspektif Global. Yogyakarta: FIK UNY.

United States Trade Representative. "Transatlantic Trade and Investment Partnership (T-TIP)". Diakses pada www.ustr.gov.

World Bank."United States Overview: Development news, research, data". Diakses pada www.worldbank.org.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun