Analisis kredit adalah proses evaluasi yang dilakukan untuk menilai kemampuan seorang individu atau perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang mereka. Tujuan utama dari analisis kredit adalah untuk menentukan risiko kredit dan memutuskan apakah pemberi pinjaman atau lembaga keuangan harus memberikan kredit atau pinjaman serta menentukan syaratsyarat kredit yang tepat. Â Berikut adalah beberapa poin penting dari artikel-artikel tentang analisis kredit:
Pengertian Analisis Kredit
- Komprehensif: Analisis kredit melibatkan penilaian atas aspek keuangan dan non-keuangan. Menurut ekonom Lukman Dendawijaya, analisis kredit adalah proses pengecekan kredit yang menggunakan rasio keuangan dan pendekatan tertentu untuk menentukan kebutuhan kredit setiap calon debitur.
- Tujuan: Tujuan utama analisis kredit adalah untuk memastikan bahwa calon debitur memiliki kemampuan dan kemauan untuk memenuhi kewajibannya membayar kembali pinjaman, termasuk bunga yang disepakati dengan kreditur.
Pertimbangan Analisa kredit
Dalam analisis kredit, beberapa pertimbangan utama yang harus diperhatikan meliputi:Â
- Kemampuan Membayar: Evaluasi pendapatan dan pengeluaran calon debitur untuk memastikan mereka dapat membayar kembali pinjaman. Ini melibatkan pemeriksaan rasio utang terhadap pendapatan.Â
- Sejarah Kredit: Tinjau riwayat kredit calon debitur, termasuk skor kredit dan catatan pembayaran sebelumnya. Riwayat yang baik menunjukkan kemampuan manajerial yang solid dalam mengelola utang.Â
- Kondisi Keuangan: Analisis laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan arus kas untuk menilai stabilitas dan profitabilitas finansial calon debitur.Â
- Jaminan: Pertimbangkan aset yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman. Jaminan yang memadai dapat mengurangi risiko bagi pemberi pinjaman.
- Tujuan Pinjaman: Periksa tujuan penggunaan pinjaman untuk memastikan bahwa dana akan digunakan secara produktif dan bahwa calon debitur memiliki rencana yang jelas untuk pengelolaan dana.
- Kondisi Ekonomi dan Industri: Evaluasi faktor eksternal seperti kondisi ekonomi makro dan kesehatan industri tempat calon debitur beroperasi, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk membayar pinjaman. Â
Tujuan Analisis Kredit
- Menghindari Risiko: Analisis kredit bertujuan untuk menghindari risiko kredit macet atau bad debt. Risiko ini diukur melalui Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Performing Loans (NPL).
- Memastikan Pembayaran: Analisis kredit dilakukan untuk memastikan bahwa pembayaran pinjaman akan dilakukan secara aman dan tepat waktu, sesuai dengan perjanjian antara kreditur dan debitur.
Fungsi Analisis Kredit
Menurut Sutojo (1997:69), fungsi analisa kredit diantaranya yaitu:Â
1. Sebagai dasar bagi bank dalam menemukan tingkat suku bunga kredit dan jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah.Â
2. Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bankÂ
3. Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu kredit, sifat kredit, tujuan kredit, dan sebagiannya.Â
4. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses pengambilan KeputusanÂ
5. Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit
Aspek Penilaian Analisis Kredit
Menurut Kasmir (2002:120), aspek-aspek yang perlu dinilai dalam penentuan kelayakan pemberian fasilitas kredit diantaranya yaitu:
 1. Aspek hukum/Yuridis,  Tujuan analisis ini yaitu untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian ini juga dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang diajukan palsu atau dalam kondisi sengketa, sehinggamenimbulkan masalah. Penilaian dokumen ini dilakukan ke lembaga yang berhak untuk mengeluarkan dokumen tersebut.Â
2. Aspek Pemasaran (Marketing), Dalam aspek ini dinilai besar kecilnya permintaan terhadap produk yang dihasilkan dan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan, sehingga akan diketahui prospek usaha tersebut sekarang dan di masa mendatang.Â
3. Aspek Keuangan, Analisa aspek ini terhadap perusahaan pemohon kredit sangat menentukan jumlah dari kebutuhan usaha dan juga terpenting untuk menilai kemampuan berkembangnya usaha pada masa mendatang serta untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kreditnya. Â
4. Aspek Teknis, Tujuan utama dilakukan analisis ini yaitu untuk mengamati perusahaan dari segi fisik serta lingkungannya agar perusahaan tersebut sehat dan produknya mampu bersaing di pasaran dengan masih memperoleh keuntungan yang memadai.Â
5. Aspek Manajemen, Penilaian aspek ini digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pendidikan dan pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada juga menjadi pertimbangan lain.Â
6. Aspek Sosial Ekonomi, Penilaian aspek ini digunakan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat adanya proyek atau usaha pemohon kredit terhadap perekonomian masyarakat dan sosial secara umum.Â
7. Aspek AMDAL, Yaitu analisis terhadap lingkungan baik darat, laut atau udara, termasuk kesehatan manusia jika usaha atau proyek pemohon kredit dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam sebelum kredit disalurkan, sehingga proyek atau usaha yang dibiayai tidak akan mengalami pencemaran lingkungan disekitarnya. Â
Dengan demikian, analisis kredit merupakan proses yang kompleks dan penting dalam dunia keuangan untuk memastikan bahwa kredit yang diberikan akan digunakan dengan aman dan terarah, serta menghindari risiko kredit macet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H